×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pariwisata

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Indramayu

Wisata Makam Raden Arya Wiralodra

Tanggal 12 Feb 2015 oleh Dian Anggreini .

Komplek makam Raden Arya Wiralodra terdapat di Blok Karangbaru, Desa Sindang, Kecamatan Sindang tepatnya pada koordinat 06º 19' 981" Lintang Selatan dan 108º 19' 327" Bujur Timur. Kompleks makam berada pada pemukiman. Di sebelah selatan, timur, dan utara merupakan pemukiman penduduk sedangkan di sebelah barat adalah lahan kosong yang dimanfaatkan untuk kebun. Keadaan makam sudah mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1965 dan yang kedua pada tahun 1985. Semua makam yang ada telah mengalami perombakan total. Komplek makam dikelilingi pagar tembok dengan gerbang masuk pada sisi selatan. Begitu memasuki komplek makam melalui pintu gerbang akan sampai di serambi depan cungkup makam Arya Wiralodra yang merupakan bangunan baru. Cungkup tersebut menghadap ke timur. Di dalam cungkup disekat menjadi dua ruangan yang dihubungkan dengan jalan masuk tanpa daun pintu. Pintu masuk cungkup langsung menuju ke ruangan sebelah selatan. Di ruangan ini terdapat makam Ki Tinggil. Dengan melalui pintu penghubung yang berada di ujung timur sekat ruangan, akan memasuki ruangan sebelah utara di mana makam Arya Wiralodra I berada. Kedua makam ini sama-sama sudah direnovasi. Jirat berbentuk berundak berlapis keramik. Sebagaimana makam Islam pada umumnya, kedua makam ini berorientasi utara-selatan. Di sebelah timur laut cungkup kuburan Wiralodra I terdapat cungkup lainnya yang menghadap ke barat di dalamnya terdapat kuburan Wiralodra III. Di sekitar ke dua cungkup dijumpai banyak kubur yang merupakan kuburan para kerabat Wiralodra. Cerita mengenai Arya Wiralodra, menurut Babad Dermayu, berkaitan erat dengan pendirian kota Indramayu. Arya Wiralodra disebutkan sebagai putra ketiga Tumenggung Gagak Singalodra dari daerah Banyuurip, Bagelen, Jawa Tengah. Kedatangan Wiralodra ke Indramayu, ketika itu belum jadi kota, disertai Ki Tinggil seoranga Panakwannya. Wiralodra ketika datang di tepi sungai Cimanuk memilih lokasi untuk membuka hutan di sebelah barat sungai. Daerah tersebut akhirnya berkembang menjadi perkampungan. Suatu saat Wiralodra kembali ke Bagelen, Ki Tinggil tetap tinggal di Cimanuk. Sepeninggal Wiralodra kemudian datang Endang Darma untuk bermukim di kampung tersebut. Di samping bercocok tanam Endang Darma mengajarkan ilmu kanuragan (kedigjayaan) kepada masyarakat. Keberadaan Endang Darma di Cimanuk dilaporkannya oleh Ki Tinggil kepada Arya Wiralodra. Dengan disertai beberapa saudaranya, Arya Wiralodra kembali ke Cimanuk. Setelah sampai, bertemu dengan Endang Darma, Wiralodra mengajak untuk menguji kesaktian dengan catatan bila Wiralodra kalah dia menjadi pembantu Endang Darma. Sebaliknya bila Endang Darma kalah, maka ia menjadi istri Wiralodra. Akhirnya Endang Darma dapat dikalahkan. Akhirnya Arya Wiralodra menjadikan Endang Darma sebagai istri. Ketika itu Arya Wiralodra adalah wakil kerajaan Sunda (Galuh) di Cimanuk. Sumber lain memaparkan bahwa Arya Wiralodra adalah utusan dari Demak yang ditempatkan di daerah Indramayu (Cimanuk) sebagai bagian dari strategi Islamisasi yang dilakukan Demak di Pulau Jawa. Selain itu juga sebagai langkah Politis sehubungan dengan persaingan dagang dengan Portugis yang saat itu (1511) telah menguasai malaka. Menurut Babad Dermayu, perubahan nama dari Cimanuk menjadi Indramayu berkaitan erat dengan istri Arya Wiralodra yang bernama Endang Darma. Pada suatu waktu Kerajaan Sunda yang mayoritas penduduknya beragama Hinda-Buddha, mengalami goncangan politik. Penduduk banyak yang beralih keyakinan ke agama Islam. Sebagian daerah melepaskan diri dari kekuasaannya, seperti misalnya Cirebon (1521 Masehi). Situasi ini dimanfaatkan oleh Arya Wiralodra untuk melepaskan diri dari Prabu Cakraningrat (Raja Galuh) dan kemudian nama Cimanuk diubah menjadi Indramayu. Nama Indramayu diambil dari nama istri Wira¬lodra Endang Darma yang juga disebut Darma Ayu. Berdasarkan nama panggi¬lan tersebut, daerah Cimanuk kemudian disebut Dermayu yang akhir¬nya menjadi Indramayu. Arya Wiralodra menjadi kepala daerahnya dengan gelar Indrawijaya. Peristiwa itu terjadi pada 7 Oktober 1527. Tanggal tersebut oleh pemerintah setempat dijadikan sebagai hari jadi Indramayu. Dengan memperhatikan latar belakang sejarah tersebut, sangat layak apabila menjadikan makam Arya Wiralodra sebagai salah satu destinasi (tujuan) objek wisata budaya di Indramayu. Diharapkan dengan mengunjungi dan memahami cerita tentang Arya Wiralodra orang akan lebih mengerti tentang Indramayu. 

 

Sumber: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=203

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...