Di Mandar terdapat kue tradisional bernama Paso. Dalam bahasa Mandar, Paso berarti paku. Disebut kue Paso karena ujungnya sama-sama lancip. Kue ini menjadi favorit karena rasanya yang luar biasa. Kua Paso terbuat dari tepung beras, dicampur gula aren cair, serta santan. Adonan kue lalu dimasukkan ke cetakan dari daun pisang yang sudah dibentuk seperti topi ulang tahun. Kue lantas dikukus di dalam panci yang sudah dipasangi penyangga yang biasanya dibikin dari batang pisang. Jadi, adonan itu jangan sampai penuh di dalam cetakan. Karena setelah adonan kue itu matang, kita mesti menuang santan kental ke atasnya. Jangan lupa ya, untuk menambah garam ke dalam santan agar rasanya makin mantap. Sayang, penjual jajanan ini sudah mulai jarang ditemukan di Sulbar. Bahan-bahan yang dibutuhkan ½ ons tepung kanji 2 ons tepung beras ½ ons gula merah, serut 50 cc a...
Deppa Tori khas Mamasa, deppa tori dalam bahasa indonesia adalah (Deppa/Kue) (Tori’/Iris/potong) dan penulis asumsikan sebagai (Kue Iris) bahan utama dalam pembuatannya adalah Tepung beras dan Gula merah beserta rempah rempah lainnya. Deppa tori’ ini adalah salah satu makanan yang paling khas dari mamasa dimana deppa tori ini sering dijumpai pada acara-acara pernikahan dan ada beragam macam dan jenis, tergantung si pembuatnya dan kadang juga digunakan untuk oleh-oleh dengan kerabat yang tinggalnya diluar kota. Bahan-bahan yang dibutuhkan 1 kg beras merah 1 kg gula merah 1/2 liter air 1 sdt baking powder 1 sdt vanilie Cara Membuat Rendam beras merah selama 10 menit. Tiriskan lalu keringkan. Setelah kering, giling hingga menjadi tepung beras. Sisihkan. Masak gula merah dan air sambil diaduk terus hingga mengental. Tapis tepung beras merah ke dalam adonan gula merah sambil diaduk hingga rata. Mas...
Samosa khas Sulawesi Barat merupakan olahan makanan yang hampir mirip dengan panganan Arab. Namun bedanya, kulit Samosa khas Sulbar ini memakai bahan terigu dan telur. Ada yang menyebut Samosa, atau ada pula yang mengenalnya dengan Sambosa. Dengan isi daging kambing cincang, bawang bombay, cabe hijau, bumbu gulai, dengan kulit yang dibuat sendiri. Rasanya yang gurih, pedasnya cabe hijau, sensasi aroma rempah, tidak cukup satu potong untuk dinikmati. Bahan yang dibutuhkan Minyak goreng secukupnya Bahan Kulit : Tepung terigu sebanyak 250 gram Air sebanyak 50 ml Telur ayam sebanyak 1 butir, kocok lepas Mentega sebanyak 1 sdm, lelehkan Bahan Isi Mentega sebanyak 2 sdm Bawang bombay sebanyak 300 gram, cincang halus Daging kambing sebanyak 250 gram, cincang halus Bawang putih sebanyak 5 siung, cincang halus Bumbu kari instan secukupnya Air sebanyak 50 ml Garam sec...
Bahan-bahan: 1. Pisang kepok atau pisang raja yang tua 10 biji 2. Kelapa 1/2 butir Bumbu: Garam secukupunya Cara membuatnya: 1. Pisang direbus dengan kulitnja. 2. Kelapa diparut, dibuat santan kental, diberi garam. 3. Pisang yang sudah direbus dikupas dalam keadaan panas dimasukan ke dalam santan sambil diaduk rata. Keterangan : Masakan ini biasa dipakai makanan utama. Sumber: Buku Mustika Rasa Soekarno Sumber: Buku Mustika Rasa Soekarno
Loka sattai dibuat dari pisang yang masih mentah yang dimasak dan diaduk dengan santan dan sedikit garam. Makanan ini juga bisa dijadikan makanan pokok ketika pasokan beras berkurang. Loka sattai juga kadang dijadikan bekal ke sawah, ke kebun dan ke laut bagi para nelayan.
Lawar Kacci atau sambal mangga muda merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Barat. Lawar kacci terbuat dari mangga muda yang diiris tipis-tipis lalu dicampur dengan garam, lombok, bawang merah, dan kemiri yang sudah ditumbuh Kemudian dicampur dan diaduk dengan santan kental. Lawar kacci biasanya sangat pas dan enak dimakan dengan ikan bakar dan nasi yang masih panas.
Katto namanya, makanan suku Mandar yang terbuat dari singkong (ubi kayu) yang dikukus dan dihaluskan, ditaburi parutan kelapa dan disiram dengan gula aren. Mungkin makanan yang satu ini sudah sulit dijumpai, tapi dikampung kami (dusun Apoang, desa Bukit Samang, kec. Sendana, kab. Majene) setiap ada kegiatan selalu menjadi menu andalan, dan benar saja kebanyakan undangan selalu membungkusnya untuk dijadikan buah tangan sepulang dari acara. Makanan dengan olahan singkong, kelapa, dan gula aren mendominasi bahan-bahan utama kuliner di daerah kami, ini karena ketiga bahan ini sangat mudah didapatkan, karena itu bahan makanan untuk kudapan dan penganan tidak pernah jauh-jauh dari ketiga bahan ini. Hanya saja modernisasi terutama di dunia kuliner juga terjadi, banyak orang yang tak lagi ingin pusing dan repot dengan teknik pembuatan kudapan yang memakan waktu panjang, sehingga lebih banyak memilih membeli kudapan yang sudah tersedia dan dijajakan oleh penjual. Jadilah makanan-m...
Orang-orang di suku Mandar menyebutnya dengan nama Puso, alias jantung pisang, atau bunga pisang. Letaknya yang ada di ujung pisang dengan lapisan yang selalu terbuka dengan bagian dalamnya yang akan menjadi buah pisang baru nantinya. Ia kadang disepelekan dan dibuang karena dianggap mengganngu pertumbuhan pisang, namun dibalik itu ia memilki khasiat nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Di daerah Mandar bahan pangan ini dijadikan sebagai bahan untuk sayur dalam hidangan diatas meja, disajikan dan dicampurkan dengan santan. Puso menjadi alternatif bahan makanan yang mudah ditemukan dengan harga yang tidak mahal dan tentu saja rasanya yang gurih dan nikmat menjadi pertimbangan tersendiri. Tidak semua jenis puso cocok digunakan untuk bahan sayur, ada jenis puso yang pahit dijadikan bahan sayur, yaitu jenis puso dari pisang ambon, warga lokal di Mandar menyebutnya “loka tiraq” . Puso dari jenis pisang ini memiliki kandungan tannin yang tinggi, ini yang membu...
Bicara soal kuliner lokal Mandar, maka orang - orang Majene menyebutnya dengan nama Bua Rangas khususnya di Rangas (kampung nelayan di utara Majene), entah mengapa diberi nama bua Rangas, nama Rangas yang disematkan di belakang penganan ini menjadi hal yang menarik untuk diketahui, namun tak banyak informasi soal ini. Hal yang menarik adalah kuliner lokal Majene ini punya rasa tersendiri. Jika ingin menikmati kuliner bua Rangas tak perlu jauh, cukup arahkan kendaraan menuju kampung Rangas, di kecamatan Banggae. Kuliner ini hanya dapat ditemui saat subuh hari menjelang terbitnya sang fajar. Lalu cukup dengan mengantongi uang Rp. 1000 maka Anda akan mendapatkan empat buah kue bua Rangas. Orang-orang banyak menikmati kuliner ini saat pagi hari, ditemani dengan sajian segelas kopi atau teh. Keluarga nelayan di Rangas banyak menjadikan kue ini sebagai bahan makanan untuk sarapan pagi. Selain membeli Anda juga bisa membuat sendiri penganan ini, karena pembuatannya tida...