Tari Caci adalah salah satu kesenian tradisional sejenis tarian perang khas dari masyarakat Manggarai di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara timur. Tarian ini merupakan tarian tradisional yang dimainkan oleh 2 (dua) para penari laki-laki yang menari dan juga saling bertarung dengan menggunakan cambuk dan sebuah perisai sebagai senjatanya. Tari Caci ini juga merupakan salah satu dari kesenian tradisional yang cukup terkenal di Pulau Flores, Provinsi NTT. Tarian ini sering ditampilkan diberbagai acara seperti pada saat syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), dan juga berbagai upacara adat lainnya. Sejarah Tari Caci Menurut sejarah, Tari Caci ini berawal dari sebuah tradisi masyarakat Manggarai dimana para laki-laki akan saling bertarung satu lawan satu untuk menguji keberanian dan juga ketangkasan mereka dalam bertarung. Tarian ini kemudian berkembang menjadi kesenian dimana ada gerakan tari, lagu, dan juga musik pengiring dalam memeriahkan a...
Tari Ledo Hawu adalah tarian tradisional dari daerah Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya akan dibawakan oleh para penari pria dan wanita secara berpasangan. Tari Ledo Hawu merupakan salah satu dari tarian tradisional cukup terkenal di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di daerah Sabu sebagai daerah asalnya. Tari Ledo Hawu biasanya ditampilkan diberbagai acara seperti upacara adat, penyambutan dan di festival budaya. Asal Mula Tari Ledo Hawu Tari Ledo Hawu ini merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Sabu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada zaman dahulu, tarian ini hanya ditampilkan sebagai bagian dari upacara kematian untuk kaum tertentu seperti kaum bangsawan, tokoh adat, ataupun kepala suku. Karena merupakan tarian yang dianggap sakral, maka tarian ini hanya dilakukan oleh penari dari suku tertentu yang memiliki kedudukan yang tertinggi di masyarakat Sabu. Fungsi Dan Makna Tari Ledo Hawu S...
Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi kepulauan yang terletak dibagian tenggara Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi satu ini tersusun dari beberapa pulau kecil, atau lebih tepatnya sekitar 500 pulau dengan beberapa pulau berukuran besar, seperti Pulau Rote, Pulau Sumba, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Timor, Pulau Sabu, Pulau Lembata, Pulau Adonara, Pulau Komodo, Pulau Solor, dan Pulau Palue. Karena terbagi menjadi beberapa pulau, kebudayaan dari masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga sangat beragam. Setiap pulau yang masing-masing dihuni oleh suku-suku tertentu mempunyai perbedaan yang cukup spesifik dalam segi kebudayaan. Untuk diketahui, bahwa sedikitnya terdapat 7 suku besar yang menjadi suku mayoritas para penduduk Provinsi NTT yang diantaranya adalah suku Antoni, Sumba, suku Lamaholot, suku Belu, suku Manggarai, suku Rote, dan suku Lio. Masing-masing dari suku tersebut mempunyai peradaban dan ikonnya masing-masing, termasuk dalam hal iko...
Tari Tea Eku adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini dimainkan oleh beberapa penari perempuan yang menari dengan menggunakan sapu tangan atau kain kecil sebagai atribut dalam menarinya. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sering ditampilkan diberbagai acara seperti pada upacara adat, penyembutan tamu penting dan juga acara budaya. Asal Mula Tari Tea Eku Sejarah Tari Tea Eku ini masih belum diketahui dengan pasti. Namun dari beberapa sumber yang ada, dikatakan bahwa Tari Tea Eku ini berasal dari daerah Boawae, Nagekeo, Flores, Provinsi NTT. Tari Tea Eku dahulunya sering ditampilkan diacara pesta adat masyarakat disana. Nama Tari Tea Eku sendiri diambil dari kata Tea dan Eku. Tea berarti getar, hal ini dapat dilihat dari gerakan kaki para penari yang mengetaran irama musik. Sedangkan kata Eku berar...
Tari Atoni Meto adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini merupakan gambaran dari para pemuda Suku Dawan yang pandai berburu dengan daun lontar. Tari Atoni Meto adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini merupakan gambaran dari para pemuda Suku Dawan yang pandai berburu dengan daun lontar. Di tengah pementasan, muncul beberapa penari wanita yang seolah-olah bergembira dengan hasil buruan yang telah didapatkan oleh para pemuda Suku Dawan. Mereka berbaur didalam kegembiraan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil buruan yang melimpah. Wujud dari rasa syukur tersebut dipersembahkan kepada Uis Neno, yakni sebagai raja langit dan juga penguasa matahari. Kegembiraan tersebut menggambarkan sifat komunal yang ada di kebudayaan Suku Dawan. Secara umum, tari kreasi atoni meto ini merupakan tarian muda-mudi yang dipentaskan oleh 4 (empat) - 6 (enam) pasang pria dan wanita. Para...
Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi kepulauan yang terletak di bagian tenggara Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi satu ini tersusun dari beberapa pulau kecil, atau lebih tepatnya sekitar 500 pulau dengan beberapa pulau berukuran besar, seperti Pulau Rote, Pulau Sumba, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Timor, Pulau Sabu, Pulau Lembata, Pulau Adonara, Pulau Komodo, Pulau Solor, dan Pulau Palue. Karena terbagi menjadi beberapa pulau, kebudayaan dari masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga sangat beragam. Setiap pulau yang masing-masing dihuni oleh suku-suku tertentu mempunyai perbedaan yang cukup spesifik dalam segi kebudayaan. Untuk diketahui, bahwa sedikitnya terdapat 7 suku besar yang menjadi suku mayoritas para penduduk Provinsi NTT yang di antaranya adalah suku Antoni, Sumba, suku Lamaholot, suku Belu, suku Manggarai, suku Rote, dan suku Lio. Masing-masing dari suku tersebut mempunyai peradaban dan ikonnya masing-masing, termasuk dalam...
Manu Pata'u Ni adalah penyebutan untuk masakan ini. Manu Pata'u Ni merupakan masakan yang terbuat dari ayam kampung yang dimasak dengan campuran santan. Disajikan secara terpisah, daging ayam kampunya dimasak hingga empuk dan bumbunya meresap hingga ke dalam. Sajian ayam ini menjadi salah satu menu khas yang sering disuguhkan untuk tamu yang datang. Untuk penyajiannya tentu ada caranya, masyarakat Sumba biasanya menyajikan hidangan ini dengan dua cara. Pertama ayam bisa diberikan pada tamu, kemudian tamu akan merobek salah satu bagian ayam misalnya paha. Bagian inilah yang akan dikembalikan oleh tamu kepada tuan rumah. Sisanya untuk tamu dan jika tak habis, tamu harus membawa pulang sisa makanan tersebut. Cara ini berasal dari filosofi budaya zaman dulu yang bermaksud saling mengharagai dan tidak menyisakan makanan agar rezekinya terus lancar. Sumber: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3556966/dikunjungi-jokowi-ini-6-hidangan-khas-sumba-dari-aya...
Kupang memang kawasan yang cukup banyak ditanami oleh jagung. Jadi, tidak heran jika Anda bisa menemukan ragam varian oleh-oleh Jagung di sini yang mana salah satunya adalah Emping Jagung. Emping jagung memang bisa saja ditemukan di beberapa daerah lainnya, hanya saja, emping jagung Kupang sudah terbukti memiliki rasa yang paling enak daripada emping jagung di daerah lain. Wajar saja, di Kupang para warganya sudah sangat familiar dengan olahan jagung yang satu ini sehingga rasanya pun terjamin enak dan lezat. Sumber: https://wisato.id/wisata-budaya/10-oleh-oleh-khas-kupang/
Pulau NTT wilayah Kupang juga terkenal sebagai pulau peternak sapi. Oleh karena itu di sini Anda bisa dengan mudah menemukan varian kerupuk Paru yang pastinya gurih dan lezat. Kerupuk Paru sendiri dijual diberbagai daerah di Kupang, harganya juga bervariasi, biasanya dijual mulai dari 30 ribu rupiah perbungkusnya. Untuk Anda yang memang sedang berwisata ke Kupang, rasanya tidak lengkap jika belum mencicipi kerupuk yang satu ini. Apalagi jika Anda adalah tipikal orang yang selalu senang mengkonsumsi kerupuk disetiap kesempatan, tentunya kerupuk Paru menjadi salah satu jenis kerupuk yang wajib dicoba. RM/Toko yang Menyediakan: Toko Ibu Soekiran Supermarket Address: jl m hatta no 16 fontein ntt, Fontein, Kec. Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Tim. Sumber: https://wisato.id/wisata-budaya/10-oleh-oleh-khas-kupang/