Sumber: Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat Galemang Kambi, nama sebuah lagu instrumentalia musik Talempong, di daerah Talang Maua Kabupaten 50 Kota. Galemang Kambi adalah istilah Talang Maua Kabupaten 50 Kota yang berarti meremas kelapa pada waktu beralek, bukan untuk keperluan sehari-hari dalam sebuah rumah tangga, seperti baralek (perhelatan) perka winan, dalam menegakkan penghulu atau alek yang agak besar sifatnya. Biasanya dalam menegakkan penghulu disembelih satu atau dua ekor kerbau sesuai dengan syarat pengangkatan masing-masing p'enghulu. Untuk masakan ini diper gunakan banyak kelapa dan karena itu dikerjakan secara bersama oleh ibu-ibu sambil bergurau, sehingga tidak merasa letih. p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'} p.p2 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'; min-height: 14.0px}
Sumber: Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat Gandang lasuang termasuk salah satu musik tradisionil di Kecamatan Pariaman. Satu-satunya yang masih berkembang sekaraRg terdapat di Kenegarian Sikapak, Keca matan Pariaman, Kabupaten Padang/Pariaman, sedang di Kenegarian lain telah mulai lenyap. Alat musik ini terdiri dari sebuah saluang, terletak di atas dua potong batang pisang panjang 30 em; lima buah telempoang terletak pada rumah-rumah telempong dan sebuah gandang (dol). Lasu!illg ini berbentuk sepotong kayu dari batang eempedak hutan yang jantan, Iebar sepull}h ern dan tebal lima em. Pada pertengahan panjang lasuang terdapat sebuah lobang lasuang. Musik gandang lasuang timbul dari pekerjaan wanita-wanita yang menumbuk tepung pada lasuang kayu untuk membuat kue waktu perhelatan perkawinan, adakalanya berjurnlah sampai enam orang. Mereka menumbuk seeara berganti-ganti sambil berkelakar, sehingga tidak merasa letih. K...
Tim peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), baru saja menyelesaikan penelitian lanjutan terkait Kompleks Percandian Pulau Sawah, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Penelitian selama 13-24 Agustus 2018 itu setidaknya melibatkan 13 orang pakar, antara lain tiga orang arkeolog dari Puslit Arkenas yang dibantu oleh dua orang dari Komunitas Luar Kotak, pakar geologi dari ITB, satu arkeolog dari Universitas Jambi, seorang pakar geografi dan lingkungan dari FMIPA UI, satu arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, serta empat orang peneliti dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat. Ada sejumlah hal baru yang diungkap dari temuan tim ini. Yang jelas terlihat adalah dibenarkannya asumsi klasik soal terjadinya banjir bandang yang sampai mengubah aliran Sungai Batanghari. Agaknya senada dengan amsal yang ingin diajarkan pepatah khas Minangkabau, sakali aia gadang, sakali tapian barubah . Pepatah ini nampaknya yang mengajarkan peristiwa yang j...
Sumpitan atau sumpit adalah senjata yang juga digunakan di Sumatera Barat, merupakan senjata yang digunakan untuk berburu maupun melakukan pertempuran terbuka. Kelebihan senjata tradisional ini adalah memiliki daya tembak dengan akurasi yang baik sampai 200 meter. Selain digunakan sebagai senjata tradisional Sumatera Barat, sumpitan juga digunakan oleh masyarakat suku Dayak. Fungsinya sama yaitu digunakan untuk berburu hewan, dan tidak merusak alam karena pembuatannya alami. Sebagai warisan budaya leluhur, sumpitan masih dilestarikan oleh suku Minangkabau sebagai senjata tradisional mereka. Bentuk sumpit biasanya berbentuk tabung kecil yang memungkinkan panah kecil yang ditembakkan melesat jauh ke sasaran. Sumber = https://www.romadecade.org/senjata-tradisional-sumatera-barat/
Berkunjung ke Sumatera Barat tidak cuma menyuguhkan keindahan alamnya saja, melainkan juga keindahan budaya yang menyangkut tentang hal makanan tradisonal, upacara adat, ataupun tarian tradisional. Seni-seni tradisional kini memang jarang diminati, jarang ditelusuri yang mengancam akan ada negara lain yang mengklaim ataupun sekedar budaya itu akan terlupakan. Salah satu upaya cara pelestarian dari senibudaya tradisional ini adalah dengan cara mengenal budaya itu dengan baik, mulai memahami asal usul dari budaya tersebut, ataupun mulai mengetahui apa latar belakang adanya budaya tersebut. Menurut UU no 5 Tahun 2017 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, Tari piring dapat digolongkan menjadi objek yang no 8 adalah tentang Seni. Seni adalah ekspresi artistik individu, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni antara lain seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, seni musik, dan seni media...
Memiliki kedua orang tua membuat semua orang mempunyai garis keturunan yang berasal dari ayah dan ibu. Secara umum garis keturunan yang diakui dan dipakai adalah garis keturunan yang berasal dari ayah (patrilineal). Namun masih ada beberapa suku di daerah di dunia yang mengakui dan memakai garis keturunan yang berasal dari ibu (matrilineal). Suku di Indonesia yang menggunakan sistem ini adalah suku Minangkabau. Matrilineal berasal dari bahasa latin yaitu mater yang artinya adalah ibu, dan linea yang artinya garis. Jadi matrilineal adalah garis keturunan yang ditarik dari keluarga ibu. Di Minangkabau sendiri perempuan sangat dijunjung tinggi kedudukannya. Hal inilah yang menyebabkan perempuan di Minangkabau memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Perempuan di Minangkabau memperoleh hak-hak yang biasanya diterima oleh kaum laki-laki pada umumnya. Hak tersebut adalah berupa materil dan moral. Bagi masyarakat minang ibu adalah bundo kanduang yang merupakan sebuah lambang kehormat...
" Eksiklopedia musik dan tari daerah Sumatera Barat Martamin, Mardjani and Mahyuddin, Mahyuddin and Umar, Ali and Muis, Admel and Martias, Martias and Murad, A. and Syamah, Syahrial and Anwardin, Anwardin and B., Helmi (1977) Eksiklopedia musik dan tari daerah Sumatera Barat. Departemen pendidikan dan kebudayaan, Jakarta. [img] Text ensiklopedia musik tari daerah sumbar.pdf Download (16MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract Tulisan mengenai musik dan tari daerah Sumatera Barat sudah banyak dibuat oleh orang-orang Sumatera Barat atau oleh orang-orang yang berasal dari luar Sumatera Barat.Tulisan-tulisan itu adakalanya hanya mengenai musik atau mengenai tari saja dan sebahagian besar berdasarkan pada perpustakaan yang telah ada. Walaupun demikian masih banyak masalah musik dan tari daerah Sumatera Barat yang ada dan berkembang sekarang-serta yang telah tidak berkembang lagi yang tercecer di luar tulisan-tulisan yang telah ada i...
" Kesenian Batombe di Nagari Abai Kabupaten Solok Selatan Refisrul, Refisrul and Rismadona, Rismadona (2016) Kesenian Batombe di Nagari Abai Kabupaten Solok Selatan. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Padang. ISBN 978602087420986 [img] Text Kesenian Batombe.pdf Download (3MB) Abstract Batombe adalah sebuah tradisi lisan (seni tradisi) yang berkembang dan dikembangkan oleh komunitas di Nagari Abai (Abai Sangir) Kabupaten Solok Selatan. Tradisi ini berupa aktivitas berbalas pantun yang pada setiap syair yang didendangkan mengandung berbagai cerita, pesan, nasehat bahkan tuntunan cara berkehidupan. Sebagai sebuah tradisi lisan, maka batombe sebenarnya bukanlah sebuah tradisi yang “luar biasa”, karena tradisi lisan seperti ini juga ditemukan di dalam banyak komunitas Melayu lainnya. Batombe menjadi “luar biasa” karena ia mampu menjadi bahagian dalam proses berkehidupan komunitas Abai sendiri, yang mampu menggerakkan seluruh aspek kehidupan komunitasnya. Disinil...
Tari tepak sirih diberi nama sebagai tari penyambutan tamu kehormatan atau tamu agung yang datang ke Rokan Hulu. Tari tepak sirih sebagai wujud penghormatan dalam sebuah perhelatan. Tepak dan sirih disajikan sebagai tanda penghormatan bagi masyarakat Riau atau melayu daratan. Sirih menjadi sebuah simbol perekat di dalam berkehidupan sosial. Kehidupan melayu daratan sangat menghargai tamu, persahabatan,dan sebuah keakraban. Gerak yang digunakan berasal dari bunga-bunga silat tradisional Rokan Hulu dan gerak melayu Riau. Ragam gerak yang digunakan dalam tari tepak sirih adalah ragam bunga-bunga silat tigo bulan, salah satu silat tradisional Rokan hulu. Alat musik yang digunakan dalam iringan tari adalah alat musik tradisional masyarakat Rokan Hulu seperti gong, gambang, bebano, cello, dan vokal. Jumlah penari tari tepak sirih berjumlah ganjil dengan jumlah penari minimal 5 orang, dan pada umumnya dilakukan oleh perempuan. Kostum yang digunakan didesain dengan memperhatikan khasanah kebi...