Tari Tebe Dalam Wikipedia : Tari Tebe adalah suatu tarian masyarakat Belu dan Malaka yang merupakan luapan kegembiraan atas keberhasilan atau kemenangan dimana para pria dan wanita bergandengan tangan sambil bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair dan pantun (kananuk) yang berisikan puji-pujian, kritikan atau permohonan, sambil menghentakan kaki sesuai irama lagunya. Tarian ini dilakukan oleh penari pria dan wanita, dengan penari wanita membentuk lingkaran luar dan pria membentuk lingkaran dalam. Namun peraturan mengenai posisi pria dan wanita ini tidak mutlak. Pada acara-acara kecil, penari pria dan penari wanita bisa saling bergandengan tangan dalam satu lingkaran.SejarahPada zaman dahulu, tarian ini dilaksanakan masyarakat petani Tasifeto yang berbahasa Tetun, di seluruh wilayah Kerajaan Besar Fialaran, untuk menginjak padi. Tarian injak padi dimulai dengan berbalasan pantun/kore kananuk sambil menggerakkan kaki/menendang, dilakukan semalam suntuk dan biasanya selama 3 atau...
Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa, wayang kulit telah menjadi simbol penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai. Pertunjukan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan medium untuk menyampaikan pesan moral, cerita rakyat, dan ajaran-ajaran filosofi. Sejarah dan Asal Usul Wayang Kulit Wayang kulit berasal dari Jawa dan telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Asal-usul nama "wayang" sendiri merujuk pada istilah dalam bahasa Jawa yang berarti bayangan. Seperti namanya, pertunjukan ini melibatkan bayangan yang diproyeksikan melalui kulit wayang yang dipahat dengan cermat dan dihias dengan warna-warna cerah. Dalam pertunjukan wayang kulit, para dalang (pemain wayang) menggunakan boneka-boneka kulit yang diukir secara detail untuk menceritakan berbagai kisah dari epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata. Aspek Artist...
Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilacap. Tradisi ini, yang pada awalnya dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa, memiliki sejarah panjang dan penuh makna simbolis. Begalan berperan penting sebagai media penyampaian nasihat dan wejangan kepada pasangan pengantin, sekaligus menjadi bagian dari pelestarian nilai-nilai budaya Jawa yang luhur. Dalam rangka pelestarian budaya ini, Kelompok 47 KKN UNS 2024 turut berkontribusi melalui program digitalisasi budaya di wilayah Kabupaten Cilacap. Salah satu program kerjanya adalah melakukan wawancara dengan pelaku budaya lokal dan mendokumentasikan tradisi Begalan, agar dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat yang lebih luas. Wawancara yang dilakukan dengan Mas Sigit Aji Wijayanto, seorang pelaku utama Begalan, memberikan informasi penting mengenai sejarah, makna, dan proses pelaksanaan Begalan yang ada di daerah tersebut. S...
Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang telah menjadi media untuk menyampaikan cerita-cerita epik, mitos, hingga pesan-pesan moral bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, wayang tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga alat edukasi dan refleksi sosial. Di wilayah Cilacap, khususnya bagian Banyumasan, tradisi ini terus dipertahankan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan modernisasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah, proses, serta alat-alat yang digunakan dalam pertunjukan wayang Banyumasan. Sejarah Wayang Banyumasan di Cilacap Wayang Banyumasan adalah varian dari wayang kulit yang berkembang di daerah Banyumas, Jawa Tengah, termasuk Cilacap. Kata "wayang" sendiri berasal dari istilah " ayang-ayang " yang berarti bayangan, merujuk pada pertunjukan di mana penonton melihat bayangan dari boneka kulit di layar. Wayang Banyumasa...
Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang berkembang di wilayah ini bukan hanya sekadar bentuk ekspresi artistik, tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofis yang mendalam. Sebagai bagian dari pelestarian budaya, Kelompok 47 KKN UNS 2024 wilayah Gumilir melakukan wawancara dan digitalisasi budaya lokal, termasuk seni tari yang dipraktikkan oleh Bu Ambar Sulistyowati, seorang pelaku seni tari di Cilacap. Sejarah dan Perkembangan Seni Tari di Cilacap Seni tari di Cilacap telah berkembang sejak lama dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat. Tarian seringkali ditampilkan dalam berbagai acara adat, seperti upacara pernikahan, penyambutan tamu penting, hingga perayaan tradisional seperti berkah laut. Beberapa jenis tari yang berkembang di wilayah ini mencerminkan perpaduan antara kebudayaan lokal dan pengaruh dari daerah sekitarnya. Tari Jalungmas, mis...
Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan berkembang mulai zaman dahulu hingga sekarang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian besar Pulau Jawa (Herusatoto, 1987: 10). Salah satu produk dari masyarakat Jawa yang masih dilestarikan sekarang adalah tradisi Sekaten. Tradisi Sekaten merupakan tradisi tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo,Jawa Tengah selama tujuh hari. Ketika kembali mengulik sejarah, tradisi sekaten sebenarnya berhubungan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa. Walisongo adalah tokoh utama dibalik lahirnya tradisi sekaten, yang di mana Sekaten digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Saat itu, Walisongo memproyeks...
Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga sebagai tarian pedang dari Bima. Gerakan-gerakan dalam Mpaa Manca menampilkan simulasi pertarungan menggunakan pedang, dengan perpaduan antara kelincahan dan ketangkasan para penari. Tarian ini mencerminkan semangat keberanian dan keperkasaan, yang menjadi karakteristik masyarakat Bima sejak dahulu kala. Selain itu, Mpaa Manca juga mengandung nilai seni yang tinggi, dengan irama musik pengiring yang memacu semangat.