SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Tradisi unik yang biasa digelar setiap tahunnya oleh masyarakat Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi ciri khas tersendiri dari kecamatan yang ada di Bumi Serasa Sekate. Seperti sedekah Rami Puyang Burung Jauh di Desa Kertayu Kecamatan Sungai Keruh pada Rabu (11/4/18) menarik perhatian wisawatan lokal. Dari pantauan Sripoku.com dilapangan, ratusan masyarakat Kecamatan Sungai Keruh memadati Desa Kertayu. Dimana warga berbondong-bodong menunggu lemang yakni makanan terbuat dari beras dibakar dalam bambu yang dilemparkan kepada masyarakat dari rumah juru kunci Makam Puyang Burung Jauh. Tokoh Masyarakat Desa Kertayu, Syaiful, didampingi Juru Kunci Makam Tarmizi mengatakan, tujuan dilakukannya sedekah rami ini bentuk rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen dan dijauhkan dari rasa musibah sepanjang tahun ini. "Prosesi sedekah rami ini dimulai dengan berzia...
Bekerang merupakan tradisi masyarakat Muba berupa aktivitas mencari ikan. Bekarang dilakukan saat air atau sungai surut. Tradisi ini juga menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Muba tepatnya di Kecamatan Batang Hari Leko. Keunikan dari tradisi bekarang ini yaitu masyarakat tidak mengambil ikan melakui pancing dan berada di pinggir sungai, melainkan turun langsung menggunakan tangan atau alat bernama tangkul atau jala. Wakil Bupati Beni Hernedi saat diwawancarai oleh tim beritamuba mengatakan kegiatan bekarang ini merupakan tradisi masyarakat Muba yang harus terus dilestarikan. “Kalau bukan kita sebagai warga Muba, siapa lagi yang mau melestarikan tradisi,” pungkasnya. Seperti diketahui, pada saat acara bekarang berlangsung, Beni beserta rombongan turun langsung ke lokasi bekarang. Beliau terlihat sangat bersemangat bergabung dengan masyarakat Desa Tanah Abang di Danau Siara. Sumber : http://tabloid-desa.com/bekerang-tradisi-mencari-ikan-masy...
Tidak selalu musim kemarau menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Musim yang dikenal dengan keadaan gersang dan bersuhu panas ini dapat membuat sebuah daerah menjadi kekeringan. Tetapi hal ini berbeda yang dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) khususnya Kecamatan Lawang Wetan, Sekayu dan Lais malahan sebaliknya menerima dengan suka cita. Karena musim kemarau memberikan tradisi yang menghangatkan. Pada musim kemarau, masyarakat di sekitar tersebut berbondong-bondong untuk melaksanakan ritual untuk bersosialisasi. Tradisi yang hanya bisa dijumpai satu kali dalam satu tahun ini memang berbeda dengan kebanyakan tradisi yang ada. Mandi bongen berarti mandi dengan pasir, kedua kata tersebut berasal dari bahasa Sekayu, yaitu Mani atau Mandi yang berarti Mandi, sedangkan Bongen artinya Pasir. Maka kebudayaan Mandi bongen adalah kebudayaan mandi dengan pasir masyarakat pesisir Sungai Musi Kota Sekayu di waktu Sungai Musi dangk...
Muba (Musi Banyuasin) merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Selatan. Layaknya daerah-daerah lain yang memiliki tradisi khusus, Muba juga memiliki tradisi unik tersendiri yang dapat dijumpai dan ditampilkan pada acara-acara adat maupun seremonial pemerintahan di Musi Banyuasin yang menjadi cerminan atau upaya membangun identitas kabupaten Musi Banyuasin. Senjang, namanya. Apa sih senjang itu? Senjang merupakan salah satu bentuk dari seni budaya khas Muba yang menghubungkan antara orang tua dengan generasi muda atau dapat juga antara masyarakat dengan Pemerintah dalam penyampaian aspirasi yang dapat berupa nasihat, kritik, saran, dan lainnya. Dalam penampilan senjang, syair dan musik tidak pernah bertemu. Syair yang mewakili aspirasi ataupun perasaan ini selalu dilagukan ketika musik berhenti, dan ketika musik kembali dimainkan, orang yang bersenjang akan diam menunggu sampai musik kembali berhenti sehingga keduanya tidak pernah bertemu. Karena itulah, penam...
Timbang Kepala Kebo adalah tradisi (prosesi adat turun temurun) masyarakat Pangkalan Balai yang biasanya dilakukan oleh Orangtua yang melakukan nazar (suatu janji yang diwajibkan dilaksanakan apabila suatu tujuannya tercapai). Tak banyak yang tahu tentang adat Timbang Kepala Kebo ini. Masyarakat sekarang, terutama di Pangkalan Balai perlu diberi informasi memadai secara terus -menerus yang agar prosesi adat ini terus tetap dilestarikan. Dalam konteks yang lain, biasanya Timbang Kepala Kebo dilakukan pada saat salah seorang masyarakat ingin meminta diberi keturunan kepada Allah dan berjanji akan melakukan adat Timbang Kepala Kebo jika keinginannya tercapai (nazar). Nazar ini dalam adat Pangkalan Balai lebih di kenal dengan istilah sangi. Sangi biasanya dilakukan pada saat anak yang lahir setelah bernazar melakukan khitan bagi anak laki-laki dan dapat pula dilakukan berupa syukuran bagi anak laki-laki maupun&nb...
Lelang Ongkol Lelang Ongkol merupakan salah satu budaya yang berasal dari pulau sumatera, khususnya sumatera selatan. Budaya tersebut tercipta dari desa-desa lubai yang telah ada sejak zaman penjajahan tepatnya pada kecamatan lubai, kabupaten muara enim. Lelang Ongkol merupakan salah satu budaya yang popular pada masanya karena merupakan salah satu cara efektif dalam mengadakan prosesi resepsi pernikahan. Lelang Ongkol merupakan budaya dimana terjadi pelelangan dalam suatu acara resepsi guna mendapatkan uang sambungan dalam hal membantu pembiayaan resepsi bagi orang yang kurang mampu. Seperti yang ada pada namanya, dalam acara tersebut terjadi pelelangan suatu benda. Akan tetapi benda yang di lelang bukanlah Ongkol, melainkan kue ketan ataupun ayam panggang. Budaya Lelang Ongkol biasanya dilaksanakan setelah prosesi kata sambutan. Lelang Ongkol pun juga biasanya sambil diiringi oleh music atau orgen tunggal. Para panitia Lelang Ongkol akan menyediakan meja di atas...
Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan musik pengiring . Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat penghormatan kepada tamu¬tamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada gerakan menghormat (tabik). Dari sisi penyajian, umumnya tari-tari penyambutan yang tersebar di Sumatera Selatan semuanya sama, yaitu dilakukan pada waktu menghormati kedatangan tamu. Penari terdiri d...
SETABIK Birama: 4/4 Lagu/Syair : NN Slow Stabik kurincang Pake runggu runggu kursi Tiangnye gadeng, tiangnye gadeng Rebak remas campuran entan Setabik Pasirah pare ni waten Pare ni waten Ketip mudin lebeh penghulu Sidang kate lengges sederet Lengges sederet Bidadari tetap sekampung Hulu lah balang didanau cala Di Danau cala Sumber : http://kesenianmusibanyuasin.blogspot.com/2011/07/tari-setabiktari-tradisional-kabmuba.html
Siapa yang tidak kenal dengan Palembang? Selain dikenal karena makanan khasnya, kota ini juga dikenal karena menjadi salah satu kota yang telah sukses menjadi tuan rumah beberapa event olahraga tingkat nasional & multinasional di Indonesia. Kini Palembang sedang bersiap & mempercantik diri untuk menghelat event olahraga terbesar di asia, yaitu Asian Games 2018. Namun, dibalik kemasyuran nama Palembang saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui asal usul nama kota tertua di Indonesia ini. Berdasarkan beberapa sumber, terdapat dua istilah yang disebut menjadi asal-usul serapan nama Palembang. Dua istilah tersebut adalah “Pa-Lembang” dan “Po-Lin-Fong”. Istilah “Pa-Lembang” berasal dari orang-orang melayu untuk menyebut nama Palembang pada zaman dahulu. Palembang mendapatkan sebutan ini karena beberapa daerahnya pada zaman dahulu masih berupa rawa. Dalam bahasa melayu kuno, “Pa” memiliki arti tempat sedangkan &ldquo...