Lelang Ongkol

Lelang Ongkol merupakan salah satu budaya yang berasal dari pulau sumatera, khususnya sumatera selatan. Budaya tersebut  tercipta dari desa-desa lubai yang telah ada sejak zaman penjajahan tepatnya pada kecamatan lubai, kabupaten muara enim. Lelang Ongkol merupakan salah satu budaya yang popular pada masanya karena merupakan salah satu cara efektif dalam mengadakan prosesi resepsi pernikahan.

Lelang Ongkol merupakan budaya dimana terjadi pelelangan dalam suatu acara resepsi guna mendapatkan uang sambungan dalam hal membantu pembiayaan resepsi bagi orang yang kurang mampu. Seperti yang ada pada namanya, dalam acara tersebut terjadi pelelangan suatu benda. Akan tetapi benda yang di lelang bukanlah Ongkol, melainkan kue ketan ataupun ayam panggang.

Budaya Lelang Ongkol biasanya dilaksanakan setelah prosesi kata sambutan. Lelang Ongkol pun juga biasanya sambil diiringi oleh music atau orgen tunggal. Para panitia Lelang Ongkol akan menyediakan meja di atas panggung resepsi seraya meletakkan kue atau ayam panngang ke atas meja secara berdampingan. Setelah semuanya siap, panitia Lelang Ongkol akan memulai prosesi pelelangan dengan mencari para penawar yang menginginkannya. Setelah mendapatkan penawar yang paling tinggi, kue atau ayam panggang akan di bungkus dan di serahkan pada penawar.

Budaya Lelang Ongkol juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang sombong. Mereka akan menawar setinggi-tingginya guna mendapatkan pujian dari pengunjung acara pernikahan. Hal itu yang membuat terkadang banyak orang rela membeli dengan harga yang mahal. Terlepas daripada itu, Lelang Ongkol bisa menjadi salah satu sarana yang sangat bermanfaat bagi orang yang ingin mengadakan resepsi tetapi kekurangan dana. Oleh karena itu, Lelang Ongkol harus tetap di lestarikan sehingga para generasi muda tetap dapat mengetahuinya dan tidak membuat budaya tersebut lenyap di tergilas zaman.

Sumber : Mertini Najamuddin

#OSKMITB2018