Era sekarang kebiasaan masyarakat selalu menjadi hal menarik untuk dilihat bahkan dituliskan sekalipun, apalagi jika adat istiadat yang masih terjaga sampai saat ini. Kabupaten Barru memiliki tipe masyarakat yang majemuk dan terbuka dalam kehidupan masyarakat yang memiliki bangunan rumah panggung (rumah kayu) sangat khas juga di Sulawesi Selatan. Sejarah memang tidak pernah terlepas dari kebiasaan masyarakat. Seperti yang diketahui Kabupaten Barru sendiri mempunyai sisi sejarah dan kebudayaan yang sangat kuat dimulai dari sistem kerajaan sampai bentuk kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing masyarakatnya. Dari berbagai kerajaan yang menyatu hingga terbentuk Kabupaten Barru sehingga tidak jarang kita lihat rumah yang berbentuk besar seperti dikenal dengan sebutan Sao Raja yang salah salah satunya ada di Lapinceng kecamatan Balusu. Tipe rumah Bugis itu sendiri terbagi dua tipe yaitu rumah Sao Raja ( Salassa ) dan Bola. Saoraja adalah rumah besar yang ditempati oleh keturunan R...
Nyuknyak merupakan bakso khas Makassar. Campuran daging dan sagu menghasilkan makanan yang kenyal nan lezat ini. Ditambah dengan kuahnya yang gurih dan segarnya sambal kuning. Nyuknyak biasa disajikan dengan lontong khas Makassar. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/10/9-kuliner-khas-makassar-wajib-dicoba/
Rumah Panggung Kayu adalah salah satu rumah tradisional Bugis yang berbentuk persegi empat memanjang ke belakang. Konstruksi bangunan rumah ini dibuat secara lepas-pasang (knock down) sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Orang Bugis juga mengenal sistem tingkatan sosial yang dapat mempengaruhi bentuk rumah mereka, yang ditandai dengan simbol-simbol khusus. Berdasarkan pelapisan sosial tersebut, maka bentuk rumah tradisional orang Bugis dikenal dengan istilah Sao-raja (Sallasa/Balla Lompo) dan Bola. Sao-rja berarti rumah besar, yakni rumah yang ditempati oleh keturunan raja atau kaum bangsawan, sedangkan Bola berarti rumah biasa, yakni rumah tempat tinggal bagi rakyat biasa. Dari segi konstruksi bangunan, kedua jenis rumah tersebut tidak memiliki perbedaan yang prinsipil. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran rumah dan status sosial penghuninya. Pada umumnya, Sao-roja lebih besar dan luas daripada Bola yang biasanya ditandai oleh jumlah tiangnya. Saor...
Karya : DR B.F.Matthes, Boeginische Chrestomathic, I.P.L-27 dalam Rahim (1985:207-227). Disadur Oleh : Ir.H.Abdu Samad H.A.Umar, M.Si. Ceritera ini merupakan ceritera rakyat (Legenda) yang mempunyai banyak peristiwa yang luar biasa. Substansinya ada pada Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis, dan sangat berguna pada saat ini dimana budaya sipakatau atau sipakalebbi sudah mengalami pergeseran dalam alam demokrasi lokal. Baik itu masyarakat lokal maupun bagi pasompe (Pengembaraan Orang Bugis) yang senantiasa rindu kampung halamannya, maupun pernah mendengar ceritera masa lampau oleh orang tua kita dahulu hingga dibawa ke perantauan. Hal ini merupakan ceritera tersendiri di kalangan pasompe, membuat rindu kampung halaman, sanak saudara dan Wari’ (asal usul), memperpanjang usia (lamperi sunge) karena mengembang biakkan manusia (Pabbija Tau) dan Merindangkan Pepohonan (Palorong Welareng) di tanah seberang di mulai dari C...
Si Penakluk rajawali adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah daerah di Sulawesi Selatan, Indonesia. Pemuda tersebut dinikahkan dengan putri raja, karena berhasil memenangkan sayembara menaklukkan seekor rajawali raksasa. Konon, pada zaman dahulu kala ada sebuah negeri di daerah Sulawesi Selatan yang diperintah oleh seorang raja. Raja tersebut mempunyai tujuh orang putri. Menurut adat di kerajaan itu, jika raja memiliki putri sampai tujuh orang, maka salah seorang di antaranya harus dipersembahkan kepada seekor rajawali raksasa agar keluarga istana terhindar dari malapetaka. Hal tersebut membuat sang Raja sedih dan gelisah, karena ia tidak mau kehilangan salah seorang putrinya. Ia pun berpikir keras mencari jalan keluar bagaimana caranya agar ketujuh putrinya tersebut dapat hidup semua. Sudah berhari-hari sang Raja tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur memikirkan hal itu. Hingga pada suatu hari, tiba-tiba sesuatu terlintas dalam...
Lamadukelleng adalah seorang laki-laki yang hidup di sebuah negeri di daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Saat masih bayi, ia dibuang oleh bibinya ke Sungai Jeneberang. Alkisah, di sebuah negeri di daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hidup seorang raja muda yang arif dan bijaksana. Raja tersebut sangat perhatian terhadap kehidupan rakyatnya. Ia seringkali berjalan-jalan ke pelosok-pelosok desa untuk melihat langsung keadaan rakyatnya dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Pada suatu malam, sang Raja berjalan-jalan di sebuah perkampungan yang terletak di sekitar sungai Jeneberang. Ketika berada di perkampungan itu, tanpa sengaja, ia mendengar percakapan dua gadis miskin kakak-beradik yang cantik jelita. “Kak, siapakah nanti yang ingin engkau jadikan suamimu?” tanya sang Adik. “Aku ingin bersuamikan tukang masak Raja,” jawab sang Kakak. “Kenapa, Kak?” sang Adi...
ada tradisi yang dianggap masih melekat kuat ditengah masyarakat suku bugis pada saat ini yaitu "mabaca doang" dan "massiara kuburu". Mabaca doang sendiri dilakukan malam hari sebelum esoknya melaksanakan Sholat Id. sebagian masyarakat desa dan pedalaman suku bugis untuk menjalangkan tradisi dari nenek moyang yang berguna untuk mengirimkan doa kepada sanak keluarga yang telah mendahului ke hadirat tuhan(meninggal dunia) yang prosesinya menyiapkan makanan seperti sokko,ayam,ketam,udang dan sebagainya dan memanggil tuan guru(katakanlah orang tua kampung,yang dituakan,imam) dengan media dupa,hal ini sendiri dilakukan sebagai bentuk mengingat dan mendoakan walaupun itu lepas dari sisi keagamaan dari banyak pihak. Sementara setelah melaksanakan Sholat Id warga mendatangi kuburan sanak familinya untuk sekedar menyapa dengan doa,membersihkan,bersama dengan keluarga dan ini oleh sebagian warga merupakan satu rangkaian tradisi wajib dalam setiap bulan suci baik ramadhan maupun idhul adha nanti...
Daging Toppa Lada adalah daging khas kota Makassar saya sendiri baru tahu setelah saya lebaran di rumah nenek saya di Makassar, makanan ini tidak seterkenal Coto Makassar atau Konro Bakar karena makanan ini biasanya hanya jadi lauk pelengkap namun tetap saja makanan ini hanya bisa ditemukan di kota Makassar dan sekitarnya khususnya di penjual Nasi Kuning atau Nasi Campur disana. Dari segi tampilannya makanan ini hampir mirip Daging Balado khas Padang namun rasanya sangat berbeda, kalau Daging Balado rasanya Pedas Asin semantara Daging Toppa Lada rasanya Pedas Asam atau Manis sesuai selera. Berikut Cara Membuat Daging Toppa Lada Bahan-bahan 500 gr daging dipotong iris-iris 3 sdm asam jawa / jeruk nipis 2 sdt garam 30 gr gula merah sisir halus Kaldu bubuk secukupnya 1 jempol besar lengkuas di tumbuk 2 batang serai di tumbuk 3 lembar daun salam Bumbu Halus 8 butir bawang merah 5 butir bawang putih 6 butir kem...
Suku Toraja memang terkenal dengan kebudayaan-kebudayaannya yang unik. Salah satu keunikan yang menonjol adalah ritual dan atraksi yang ada dilakukan oleh para masyarakatnya. Sisemba adalah salah satu atraksi budaya yang ada di Toraja. Sisemba diadakan setelah panen oleh para masyarakat sebagai ritual ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Selain itu, sisemba juga bertujuan untuk meningkatkan semangat pesertanya untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah pada tahun selanjutnya. Pada dasarnya, sisemba menuntut pesertanya untuk melakukan "adu kaki" secara massal dengan tujuan menjatuhkan lawan. Pesertanya harus berpasang-pasangan dan berpegangan tangan dalam mengikuti sisemba ini untuk memperkuat terjangan mereka. Walaupun tidak ada peraturan tertulis, namun ada tokoh adat yang berdiri di tengah-tengah kubu untuk melerai peserta yang dianggap melanggar "peraturan". Peserta sisemba juga tetap dituntut untuk menjaga sportivitas. Sisemba hanya boleh diikuti oleh masyarakat...