Suku Toraja memang terkenal dengan kebudayaan-kebudayaannya yang unik. Salah satu keunikan yang menonjol adalah ritual dan atraksi yang ada dilakukan oleh para masyarakatnya.
Sisemba adalah salah satu atraksi budaya yang ada di Toraja. Sisemba diadakan setelah panen oleh para masyarakat sebagai ritual ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Selain itu, sisemba juga bertujuan untuk meningkatkan semangat pesertanya untuk mendapatkan hasil panen yang berlimpah pada tahun selanjutnya.
Pada dasarnya, sisemba menuntut pesertanya untuk melakukan "adu kaki" secara massal dengan tujuan menjatuhkan lawan. Pesertanya harus berpasang-pasangan dan berpegangan tangan dalam mengikuti sisemba ini untuk memperkuat terjangan mereka. Walaupun tidak ada peraturan tertulis, namun ada tokoh adat yang berdiri di tengah-tengah kubu untuk melerai peserta yang dianggap melanggar "peraturan". Peserta sisemba juga tetap dituntut untuk menjaga sportivitas.
Sisemba hanya boleh diikuti oleh masyarakat laki-laki. Sedangkan, perempuannya dapat datang dengan membawa makanan khas Toraja yang disebut piong atau nasi bambu. Nasi bambu yang dibawa akan menjadi menu utama dalam pesta makan bersama yang akan diadakan setelah sisemba selesai. Pesta makan ini disebut Ma'Piong.
Uniknya, saat sisemba ini berlangsung, para peserta dapat secara anarkis berusaha menjatuhkan lawan-lawannya. Namun, sesudah sisemba selesai, para peserta dan lawan-lawannya dapat damai tanpa menyimpan dendam satu sama lain. Ini membuktikan bahwa Masyarakat Toraja memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi.
#OSKMITB2018

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang