(Foto: Dokumentasi Museum Batik Yogyakarta) Tentang Museum Batik Yogyakarta Museum Batik Yogyakarta terletak di Jl. Dr. Sutomo No. 13 A Yogyakarta dan didirikan pada tanggal 12 Mei 1977 atas prakarsa keluarga Hadi Nugroho. Masih adanya perhatian yang besar dari masyarakat termasuk wisatawan asing pada batik, mendorong keluarga ini merintis pengumpulan kain batik. Dimulai dari kerabatnya sendiri, orang tua, eyang dan generasi Hadi sendiri, hingga upaya merintis sebuah museum batik terlaksana. Koleksi Batik yang ada di Museum ini sangat lengkap. Berbagai jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia ada di sini, mulai dari Batik Yogyakarta, Indramayu, sampai daerah-daerah pengrajin Batik Indonesia lainnya. Koleksinya meliputi kain panjang, sarung dan sebagainya yang hingga kini telah mencapai jumlah 400 lembar kain ditambah beberapa peralatan membatik. Koleksi tertuanya adalah batik karya tahun 1700-an. Selain dari koleksi batiknya, Museum Batik...
Ulasan Singkat Museum Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama Yogyakarta Museum ini dibangun untuk memperingati kepahlawanan Pangeran Diponegoro atas jasanya melawan penjajahan Belanda di tanah Jawa memiliki koleksi sejumlah 195 buah termasuk beberapa peninggalan artefak yang berada di luar gedung seperti tempat wudhu, comboran (tempat minum kuda), yoni dan dinding berlubang (tembok jebol) yang merupakan jalan meloloskan diri Pangeran Diponegoro dari kepungan Belanda. Sebagian besar Koleksi berupa peralatan perang di masa pra kemerdekaan seperti keris, tombak, pedang, cincin, subang, timang, bedhil, tameng, bandhil, perlengkapan kuda dan panah. Monumen ini merupakan bukti kegigihan Pangeran Diponegoro, seorang putra Sultan Hamengku Buwana III yang pada tahun 1825 - 1830 melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Dinding yang jebol merupakan artefak yang dapat Anda lihat di sana. Dinding ini dijebol oleh sang pangeran deng...
Ulasan Singkat Museum Pergerakan Wanita Indonesia Gedung Mandala Bhakti Wanitatama merupakan perwujudan hasrat wanita Indonesia untuk mendirikan monumen yang menandai kesatuan gerak dan langkah wanita Indonesia dalam perjuangan, yang dilandasi cita-cita kongres Perempuan Indonesia yang pertama tahun 1928 di Yogyakarta. Pembangunan monumen yang berwujud gedung ini ditugaskan kepada Yayasan Hari Ibu yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1953. Berkat jasa almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku penasehat Yayasan Hari Ibu pada waktu itu monumen dapat menempati lokasi yang strategis ini. Adapun peletakan batu pertama dilaksanakan pada puncak acara peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia pada tanggal 22 Desember 1953. Gedung yang pembangunannya dilaksanakan secara bertahap ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggala 22 Desember 1983, dan dipersembahkan penggunaannya kepada pergerakan wanita pada khususnya dan masya...
Tentang Museum Dharma Wiratama Yogyakarta Museum Dharma Wiratama terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 75 Yogyakarta . Museum ini milik TNI Angkatan Darat yang lebih merekam kisah perjuangan pada masa sesudah Indonesia merdeka. Pada tahun 1950-1980, gedung museum ini digunakan sebagai markas komando resirem (makorem). Pada tahun 1980, fungsi gedung diubah menjadi museum Dharma Wiratama hingga sekarang. Museum ini lebih banyak menyimpan dan mempertontonkan alat-alat perang besar pada zaman dulu, selain itu juga tersimpan foto-foto pejabat angkatan darat RI. Semua koleksi di museum ini terutama yang kecil, disimpan dalam almari besar yang diberi kaca, dan beralaskan karpet berwana merah. Apabila Anda ingin mengetahui kehebatan TNI Angkatan Darat, Anda bisa berkunjung ke museum ini. Museum ini menyimpan berbagai jenis senjata dari Tank Stuart MK I dan II buatan Amerika hingga samurai, golok, pistol, senapan, dan beragam senjata lainnya. Disajikan pula tiruan dapur u...
"Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga" (Panglima Besar Jenderal Sudirman). Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karisidenan Banyumas menjadi saksi lahirnya seorang bocah kecil pada hari senin pon tanggal 24 Januari 1916. Tangisnya merupakan tanda awal lahirnya salah satu tokoh besar dalam revolusi Bangsa Indonesia. Ayahnya Karsid Kartawiraji dan Siyem, ibu yang melahirkan sang bocah memberikannya nama Sudirman. Sedangkan ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden di depan nama Sudirman. Menjalani pendidikan formal di Taman Siswa, lalu melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Pada tahun 1934 Raden Sudirm...
Sumber : Arsip Museum UGM Museum Biologi UGM Yogyakarta merupakan sebuah wisata edukatif di Yogyakarta yang sudah berdiri hampir setengah abad. Museum yang dikelola oleh Universitas Gajah Mada tersebut merupakan tempat penelitian para mahasiswa bahkan dosen, serta menjadi tempat kunjungan para siswa sekolah yang datang baik dari Jogja maupun luar daerah. Anda juga dapat datang seorang diri maupun bersama teman dan keluarga, sebab museum ini memang dibuka untuk umum. Terletak pada lokasi strategis, museum ini memang sangat cocok menjadi destinasi pilihan kunjungan Anda di Jogja. Apa saja sih keistimewaan dari Museum Biologi UGM Yogyakarta, nah, berikut ulasannya. Melihat Koleksi Binatang yang Diawetkan di Museum Biologi UGM Yogyakarta Museum ini pastilah menjadi tempat menyenangkan bagi Anda yang menyukai dunia bintang. Ada berbagai binatang yang diawetkan yang dipamerkan di lemari kaca yang tertata rapi. Koleksi tersebut dibagi sesuai dengan kelas. Pertama binat...
Museum Geoteknologi Mineral Yogyakarta Museum ini diresmikan oleh Menhankam Jenderal TNI (Purn) Poniman pada 17 Februari 1988. Museum ini terletak di Kampus II Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta . Pada awalnya koleksi koleksi yang dimiliki oleh museum ini merupakan buah tangan yang dibawa oleh setiap dosen dan asisten. Pada Tahun 1967 - 1986 apabila pulang dari lapangan diharuskan membawa buah tangan berupa contoh batuan, fosil, atau bahan galian. Semua Buah tangan tersebut kemudian dikumpulkan dan dijadikan koleksi museum. Museum ini memiliki koleksi yang cukup banyak diantaranya adalah ektit, Mineral, Batuan, Foto Sayatan Batuan, Batu Mulia, Bahan Galian, Monolit Tanah, Peta, Panel, Maket, Fosil, Patung, Lukisan, Artefak, CD Film, dan Foto. Koleksi yang dimiliki berjumlah sekitar 1.252 buah. Koleksi tertua adalah replika fosil trilobit tetracoral crinoid berumur 570-230 juta tahun yang lalu. Sementara koleksi unggulan adalah berupa fosil kepala...
Tentang Museum RS. Mata Dr. YAP Yogyakarta: Museum ini berada di dalam komplek rumah sakit mata terkenal di Kota Yogyakarta. Di dalamnya Anda dapat memahami sejarah dunia kedokteran mata di Indonesia. Seorang pemuda bernama Yap meninggalkan China negara asalnya, untuk menempuh pendidikan tinggi di jurusan kedokteran mata di Belanda. Ia percaya pada kehidupan harmony antar ras (racial harmony) dan mendirikan rumah sakit mata dengan nama Het Prinses Juliana gasthuis voor ooglijders te Djogjakarta yang diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwana VIII. Museum Rumah Sakit Mata "Dr. YAP" Yogyakarta berdiri karena banyaknya barang- barang peninggalan almarhum Dr. Yap Hong Tjoen dan DR. Yap Kie Tiong yang sudah beberapa tahun tersimpan di dalam gudang Rumah Sakit Mata Dr. Yap. Berlatar belakang dari banyaknya barang yang tidak digunakan tersebut kemudian Yayasan Rumah Sakit Mata Dr. Yap Prawirohusodo mulai memikirkan kemungkinan dibuatnya Museum Rumah Sakit Mata Dr....
Batik merupakan warisan budaya, batik adalah sebuah proses pemberian motif pada kain. Jadi Batik itu merupakan sebuah proses bukan hasil dari proses/kain. Dan Yogyakarta di nobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), pada 18-23 Oktober 2014 di Dongyang, Tiongkok-Antaranews. Dan di Bantul banyak sekali pusat pembuatan batik, ada di Wijirejo Pandak, juga di daerah Imogiri. Menariknya di Imogiri ini ada sebuah Museum yang bisa dibilang museum batik tertua di Yogyakarta. Ialah Museum Batik “Ciptowening”, yang beralamatkan di Ketandan tengah, Imogiri. Museum ini merupakan milik pribadi dari Linda Heri Diana Bondan Gunawan yang diresmikan semenjak 18 Maret 2004. Dua tahun setelahnya saat terjadi gempa bumi yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, museum batik ini mengalami kerusakan yang cukup parah, namun direhab ulang dan bisa dibuka kembali serta diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada 12 November 2007. Bertujuan...