Batik merupakan warisan budaya, batik adalah sebuah proses pemberian motif pada kain. Jadi Batik itu merupakan sebuah proses bukan hasil dari proses/kain. Dan Yogyakarta di nobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), pada 18-23 Oktober 2014 di Dongyang, Tiongkok-Antaranews.
Dan di Bantul banyak sekali pusat pembuatan batik, ada di Wijirejo Pandak, juga di daerah Imogiri. Menariknya di Imogiri ini ada sebuah Museum yang bisa dibilang museum batik tertua di Yogyakarta.
Ialah Museum Batik “Ciptowening”, yang beralamatkan di Ketandan tengah, Imogiri. Museum ini merupakan milik pribadi dari Linda Heri Diana Bondan Gunawan yang diresmikan semenjak 18 Maret 2004. Dua tahun setelahnya saat terjadi gempa bumi yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, museum batik ini mengalami kerusakan yang cukup parah, namun direhab ulang dan bisa dibuka kembali serta diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada 12 November 2007.
Bertujuan melestarikan batik-batik kuno asal Bantul, Jogja dan sekitarnya, muesum ini juga menampilkan koleksi batik kuno sekitar 300 lembar. Ada juga batik yang telah berusia lebih dari 100 tahun yangmana konon pernah dikenakan oleh Sri Paduka Paku Alam VII dan VIII. Juga memajang beragam koleksi motif cukup langka yang saat ini sudah jarang atau bahkan sudah tidak diproduksi lagi, seperti motif lereng, sidomukti, sidoluhur maupun juga wahyu temurun. Motif kuno tersebut memang jarang diproduksi lagi karena membutuhkan keahlian dan ketelatenan yang tinggi dalam proses pembuatannya.
Disamping melihat koleksi batik-batik kuno para wisatawan juga bisa melihat bahkan belajar langsung cara membatik dari para pembatik di museum ini.
Museum batik Ciptowening dibuka pada hari Selasa – Minggu pukul 09.00 – 15.00 WIB., untuk reservasi bisa menghubungi nomor telepon berikut (0274) 753031, atau 081328762759.
sumber : https://kusnantokarasan.com/tag/museum-batik-tertua-di-bantul/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja