tari
283 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Menjaga dan melestarikan budaya
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Begitu banyak Pakaian adat yang ada di Indonesia, termasuk di Uslawesi Selatan Khususnya Toraja. Kebudayaan Toraja sudah mendunia yaitu seni ukir yang unik dan turun temurun dipertahankan hingga sekarang. kita dapat melihat ornamen-prnamen ukir di Rumah adat, alang dll. Saat ini Toraja Sedang mengembangkan seni ukir lainnya. Yaitu mengambil motif-motif seni ukir Toraja dan di pindahkan ke kain, sehingga menjadi batik yang apik. Semoga busana adat Toraja ini dapat bersaing dengan batik-batik yang telah lama kita kenal dan menjadi ikon negara kita. Salam Budaya Salam Nusantara

avatar
Deddy Periselo
Gambar Entri
Tarian Bissu
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Tarian bissu atau biasa disebut ‘ma’bissu’ ini merupakan tarian tradisional yang asli berasal dari Pangkep. Tarian ini dapat dilihat di kecamatan Segeri yang masih merupakan wilayah kabupaten Pangkep. Satu hal yang khas dari tarian ini adalah dimana para bissu menari seperti orang kesurupan sambil menusuk-nusuk tubuh mereka. Ma’bissu ini dilakukan sebagai tanda penghormatan tehadap dewata (tuhan) dimana dimulai dengan puang matoa memulai menari seperti sedang kerasukan diikuti oleh puang lolo. Dalam melaksanakan ma’bissu diperlukan peralatan seperti bassi baranga, lae-lae, teddung arajang, bendera arajang, alameng, alisu, paccoda, oiye, kancing, anak baccing, Pui-pui, gendang, dan gong. Pa’bissu, suatu budaya yang kini masih dipegang erat oleh sekelompok masyarakat Bissu untuk menghormati leluhur. Tarian ini, sangat menakjubkan karena dengan menggunakan sebilah keris dan menancapkannya di batang leher. Dengan tarian dan musik yang khas, tarian itu menjadi sajian yang mengandung ni...

avatar
Widra
Gambar Entri
Ritual Ma' Nene
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ritual Ma'nene menjadi tradisi rutin setiap tahunnya di kalangan Suku Toraja. Ma'nene ialah ritual mengganti pakaian jenazah leluhur atau kerabat keluarga yang sudah meninggal dunia. Tradisi ini dipercaya masyarakat lokal secara turun temurun dan sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam. Bahkan, tradisi tersebut sudah mendunia. Ma'nene dapat dijumpai di Kabupaten Toraja Utara pada Juli hingga puncaknya pada Agustus dalam setiap tahunnya. Ritual itu dilangsungkan usai panen padi oleh masyarakat di Kecamatan Rindingallo dan sekitarnya. Ratusan mayat saat itu dikeluarkan dari kompleks pemakaman khas Toraja atau orang Toraja biasa menyebutnya Patane. Ritual ini dilakukan sebagai penghormatan kepada para leluhur. Terlihat bahwa para keluarga mengganti pakaian jenazah para pendahulu mereka dan ini adalah bentuk cinta kasih kepada para leluhur. Di kalangan Suku Toraja, mereka meyakini bahwa hubungan keluarga tidak berakhir begitu saja setelah datangnya kematian. Sehingga, ketika ritual M...

avatar
Widra
Gambar Entri
POLOPADANG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Mengapa di Toraja tidak ada buaya? Semasa kecil, pertanyaan ini sering menjadi bahan cerita di antara kami. Ketika mandi di Sungai Sa’dan, topik ini kadang kami obrolkan sambil menggosoki daki yang menempel di badan dengan batu-batu sungai. Sesekali, puarang (biawak) – yang secara fisik mirip dengan buaya – melintas di seberang sungai. Kami kemudian berlari ketakutan, pulang ke rumah masing-masing. Takut karena meyakini baru saja melihat buaya, juga karena omelan dan (kadang) jeweran yang sudah menanti di rumah. (Mandi di sungai tidak pernah disarankan oleh orangtua kepada kami). Lalu, kisah ini dilisankan kepada kami. Kisah tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan panjang dari bumi hingga ke langit demi mendapatkan kembali anak lelakinya. Sebuah petualangan yang menjelaskan banyak hal, termasuk mengapa di Toraja tidak ada buaya, juga mengapa orang Toraja tidak boleh mengonsumsi daging tedong bulan (kerbau putih). Tersebutlah sebuah nama: Polopadang. Seorang lelaki pemil...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Nenek Mallomo, Lelaki Itu, dan Sepotong Kayu yang Bersandar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Nenek Mallomo, adalah penasihat kerajaan Sidenreng ratusan tahun yang lalu, yang kejujuran dan kecerdasannya telah dikenal di setiap jengkal tanah kerajaan, tersohor hingga ke kerajaan tetangga. Bertanyalah padanya, dia tak butuh tunduk berpikir untuk mencari jawaban. Ketika dia yang bertanya, bersiaplah bertanya ulang demi menemukan jawabannya. Dia pernah ditantang membuat tali dari debu, dan siapapun tak percaya jika lelaki bertubuh kekar itu akan melakukannya dengan sempurna. Berbekal pelepah daun pisang yang kering, dia mencariknya menjadi tiga bagian, mengepangnya, lalu diangkatnya sarungnya dan kepangan pelepah pisang itu dia pelintir di pahanya hingga membentuk sebuah tali. “Tapi, La Pagala, tali itu terbuat dari pelepah pisang, bukan dari debu.” ungkap Raja La Patiroi saat menyaksikan pertunjukan itu. Nenek Mallomo menunduk takzim di depan Raja La Patiroi, lalu meletakkan tali di tanah, terakhir memantik korek berbahan bakar kapuk. Tali itu kemudian terbakar dan menyisakan abu...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Rakyat Sulawesi Selatan “La Upe”
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

La Upe adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin yang tinggal di sebuah kampung di daerah Selawesi Selatan. Kata la upe berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari suku kata, yaitu: la berarti dia laki-laki, dan upe berarti beruntung. Jadi, kata la upe berarti laki-laki yang beruntung. Berkat kesabarannya dalam menghadapi segala cobaan dan siksaan, ia mendapat pertolongan dari Tuhan. Siksaan apa yang dialami La Upe, dan pertolongan apa yang diberikan kepadanya? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita La Upe berikut ini. Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe. Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga. Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. Setiap hari I R...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Upacara Gaukang
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Gaukang adalah upacara tradisional masyarakat Kabupaten Takalar yang dilaksanakan secara turun temurun. Upacara ini pertama kali dilaksanakan oleh Kareng Galesong beberapa ratus tahun yang lalu. Biasanya upacara ini dilaksanakan pada Bulan Pertengahan Bulan Rajab kalender Hijria. Upacara ini dipusatkan di Balla Lompoa dan dihadiri oleh para pemangku adat Karaeng Galesong, para sesepuh, tokoh adat, pejabat pemerintahan dan warga setempat. Gaukang diawali dengan ritual appalili yakni mengelilingi kampung-kampung di mulai dari kompleks rumah adat menuju ke Bungung Barania. Arak-arakan ini diiringi oleh rapak gendang khas makassar serta tari parappunganta yang menunjukkan 4 simbol daerah seperti Makassar, Bugis, Tana Toraja dan Mandar. Hal yang unik dalam ritual appalili ini adalah tiga gadis kecil yang diusung di dalam keranda serta seekor sapi yang berada di barisan paling depan rombongan. Bungung Barania adalah sumur tua yang menjadi tempat mandi karaeng Galesong dan diyakini oleh...

avatar
Widra
Gambar Entri
Appanaung Ri Jeqneq
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Appanaung Ri Jeqne adalah upacara ritual yang dilakukan oleh masyarakat yang bermukim di daerah pantai Kecamatan Galesong Utara. Upacara ini merupakan rangkaian dalam acara Attamu Taung (upacara Tahunan). Namun demikian ia dapat berdiri sendiri sebagai upacara ritual yang memberikan persembahan kepada leluhur atau dewa yang berada di lautan yaitu para pendahulu mereka yang telah berjuang untuk melindungi Gowa dari tangan para penjajah. Upacara ini di awali dengan pemotongan hewan kurban. Dalam upacara ini terdapat sejumlah rangkaian yakni pertama; Appalili Tedong dimana acara ini adalah mengajak kerbau keliling kampong dengan iring-iringan orang berpakaian adat dan tabuhan seperangkat musik gendang. Setelah mengelilingi kampung lalu kemudian kerbau dipersiapkan dan dimantrai ( apparuru ) oleh pimpinan upacara, setelah itu barulah di bawah ke lokasi penyembelihan. Setelah kerbau disembelih dan dikuliti maka seluruh bagian kerbau tersebut di mantrai dan dipersembahkan dalam Tarian Salon...

avatar
Widra
Gambar Entri
I Kukang (Cerita Rakyat Makassar, Sulawesi-selatan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Narampei patannaya carita angkanaya, niak sekre kampong na kamponga anjo taena tonngare na nikajappui bajiki pammantanganna. I lalanna anjo kamponga sumpaleng niak sekre tukkalabini taenamo kamma ballasakna, kasiasina. Na niak todong sekre tukalumannyang taklangga-langga i lalanna anjo kamponga. Tau kalumannyanga anjo sumpaleng talekbakkami napisakringi ballasaka, kapakrisanga. Katallassang linona mammadaimi nataenamo nakakurangang. Na anjo tukalumannyanga tunggalak alloi aklampa mange akjappajappa, battuang kana akrannu-rannu sipamanakang ri sekrea pammantangang apapaia punna allo lompoi. Na anjo lapong tukalumannyang niak anakna sitau burakne nikana I Makkuraga. Na lapong tukasiasi anjo sumpaleng niak todong anakna sitau burakne niareng I Kukang. Naia jama-jamanna anne manggena I Kukang iami natungga allo-allo antamaya ri romanga anngalle kayu pappallu, na nampami naerang mange ri tukalumannyanga nabalukang. Na anjo kayunna battuang kana kayu pappalluna lapong tukasiasi simata nib...

avatar
Sri sumarni