Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Budaya Indonesia Sulawesi Selatan Toraja
Menjaga dan melestarikan budaya
- 20 Agustus 2019

Begitu banyak Pakaian adat yang ada di Indonesia, termasuk di Uslawesi Selatan Khususnya Toraja.

Kebudayaan Toraja sudah mendunia yaitu seni ukir yang unik dan turun temurun dipertahankan hingga sekarang.

kita dapat melihat ornamen-prnamen ukir di Rumah adat, alang dll.

Saat ini Toraja Sedang mengembangkan seni ukir lainnya. Yaitu mengambil motif-motif seni ukir Toraja dan di pindahkan ke kain, sehingga menjadi batik yang apik.

Semoga busana adat Toraja ini dapat bersaing dengan batik-batik yang telah lama kita kenal dan menjadi ikon negara kita.

Salam Budaya

Salam Nusantara

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

cara melestarikan budaya

Home › TIPS 7 Tips cara Melestarikan budaya lokal atau budaya daerah Saturday, 10 March 2018 Add Comment 7 Tips cara Melestarikan budaya lokal atau budaya daerah_ Mengapa kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya kebudayaan yang ada pada tiap daerah di Indonesia? Pertanyaan atau pernyataan tersebut cukup menarik untuk dicari tahu jawabannya, pasalnya dengan mengetahui alasanya tentang potensi dari kebudayaan yang di daerah (budaya local) bisa memberi motivasi lebih dalam menjaga kelestarian budaya yang ada. Budaya sendiri merupakan kebiasaan yang ada dalam suatu masyarakat dan menjadi ciri khusus atau pembeda suatu daerah dengan daerah lain, kebiasaan disuatu daerah tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama (diwarsikan secara turun-temurun) sehingga menjadi suatu kebuadayaan. Related 20 Tips Berpidato di Depan Umum Agar Tidak Grogi 12 Cara Mengembangkan Potensi Diri untuk Berprestasi 6 Hal yang dipersiapkan Sebelum Pergi Liburan Baca juga: 6 Cara Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Berbicara tentang manfaat dari keberadaan budaya local atau budaya daerah maka bisa asumsikan bahwasanya budaya memiliki banyak sekali manfaat, apa saja manfaat dari keberadaan budaya local? Berikut beberapa manfaatnya Manfaat menjaga dan melestarikan budaya local 1. memperkaya khazanah bangsa Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki begitu banyak daerah dan sudah tentu tiap daerah memiliki budaya sendiri, hal tersebut dapat memperkaya khazanah (keragaman) yang ada di Indonesia, banyaknya budaya dalam suatu bangsa bisa menjadi tolok ukur dari tingginya nilai estetika dan etika dalam masyarakat tersebut. 2. Mempertahankan keorisinilan suatu masyarakat Kemajuan teknologi telah membuat budaya dalam suatu masyarakat saling berasimilasi dan berakulturasi, alhasil budaya lokal mulai terkikis dan termarginalkan oleh budaya yang dianggap lebih modern, sehingga lambat laun sebagian kebudayaan dalam masyarakat tidak bertahan. Dengan menjaga dan melestarikan budaya daerah dan lokal maka keorisinilan atau ciri khas dari suatu masyarakat senantiasa terjaga dengan baik. 3. Kebudayaan daerah menjadi asset bagi bangsa. Kebudayaan yang unik dan menarik dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengetahuinya/menyaksikannya. Keunikan suatu kebudayaan dalam suatu masyarakat menjadi magnet/daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke daerah tersebut. Hal tersebut bisa mendatangkan keuntungan bagi negara (devisa, jika pengunjungnnya adalah wisatawan mancanegara) dan potensi bisnis akan menggeliat di daerah yang memiliki keunikan kebudayaan.

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline