makanan
521 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Putri Dewa Deleng (Gunung Lumut)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Parmonangan adalah sebuah desa di Pakkat Tapanuli Utara sekarang ini. Desa inilah satu-satunya desa di Kecamatan Pakkat yang memakai bahasa Pakpak Dairi. Walaupun desa ini kecil dan terpencil dari keramaian lalu lintas, namun kaya dengan mitos dan legenda yang pada masa sekarang ini disebut dengan istilah sejarah. Jika hari telah sore (diawal malam) sering orang tua-tua dengan sukarela menyampaikan hal-hal yang aneh dan ajaib dalam bentuk cerita agar cerita yang berharga itu tidak hilang ditelan oleh jaman. Kami coba menuliskannya, mudah-mudahan dapat jadi bahan bacaan yang bernilai bagi remaja yang sedang berkembang. Arkian, di hulu sungai sikurkuren di kawasan parmonangan ada sebuah air terjun yang cukup tinggi dan seram karena berada di tengah hutan belantara yang sunyi senyap. Suatu ketika sampailah seorang pemburu yang sehari-hari mencari binatang buruan namun tidak bersua barang seekor jua pun. Tiba tiba terdengarlah suara yang bertalu-talu, yang makin lama makin men...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Kisah Ahmad dan Ali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Syahdan pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami istri yang mempunyai dua orang anak. Ahmad dan Ali nama kedua anak itu. Ahmad dan Ali dikenal sebagai anak yang baik hati. Keduanya patuh pada perintah orangtuanya dan sangat rajin membantu kedua orangtua mereka. Selain itu, Ahmad dan Ali juga rajin ke surau untuk bersembahyang dan juga mengaji. Pada suatu hari Ahmad dan Ali melihat seekor burung marbuk. Burung yang sangat istimewa dalam pendangan masyarakat. Menurut cerita, barang siapa yang memakan kepala burung merbuk maka dia akan menjadi raja. Dan barangsiapa yang memakan hati burung merbuk maka dia akan menjadi seorang perdana menteri. Ahmad dan Ali lantas menangkap burung merbuk tersebut. Namun mereka tidak berniat menyembelih burung merbuk itu melainkan untuk merawat dan memeliharanya. Dalam pemeliharaan keduanya, burung merbuk itu menjadi jinak. Burung merbuk itu tidak dikandangkan. Ia bebas terbang namun terbangnya si burung merbuk tidak pernah jauh dari rumah A...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Melayu Deli
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pada masyarakat Melayu Deli, peristiwa perkawinan mendapatkan banyak tempat yang tinggi dalam adat istiadat. Bila sebuah keluarga mencapai usia "pantas" dan telah memenuhi syarat dalam ajaran Islam maka ia disarankan untuk segera memasuki gerbang perkawinan. Bahkan pada masa lalu tradisi yang dilakukan oleh calon pengantin Melayu Deli sangat beragam karena harus melewati serangkaian prosesi adat yang cukup panjang. Tercatat sekurangnya ada 27 tahapan yang harus dilalui oleh calon mempelai sebelum dan sesudah hari perkawinanya. Namun di masa sekarang-dimana segala sesuatunya ingin serba praktis, tetapi tetap tidak mengesampingkan nilai-nilai tradisi-maka rangkaian prosesi perkawinan lebih disederhanakan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Berikut beberapa prosesi adat perkawinan yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Melayu Deli. Tahapan Merisik Dalam tata cara perkawinan masyarakat Melayu Deli yang pertama kali dilakukan adalah tahapan merisik yaitu pihak keluarga...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Batak Tapanuli
Ritual Ritual
Sumatera Utara

"Magodang anak, pangolihononhon, magodang boru pahutaon (pamulion)". Artinya: Jika putra sudah dewasa, ia akan dicarikan istri (dinikahkan) dan jika putri sudah dewasa dia patut bersuami (tinggal di kampung suaminya). Masyarakat Batak, tak terkecuali di kota-kota besar termasuk Jakarta, masih memegang kuat nilai-nilai budaya. Mulai dari sistem kekerabatan, hingga adat istiadat (termasuk ruhut paradaton dalam perhelatan adat mulai dari bayi, anak, remaja, perkawinan dan kematian) tetap terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. A. Patiur Baba Ni Mual (permisi dan mohon doa restu Tulang) Prosesi ini merupakan langkah pertama yang dilakukan oleh orangtua terhadap hula-hula (kelompok marga asal sang istri) sebelum putranya menikah. Menurut adat, putri tulang (saudara kandung laki-laki dari pihak ibu) adalah jodoh pertama dari putranya. Apabila pasangan hidup yang dipilih bukan putri tulang, maka orang tuanya perlu membawa putranya permisi dan mohon doa restu tulang. Adat ini hanya dil...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Batak Toba
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pernikahan atau perkawinan dalam Batak Toba merupakan tahapan awal dimana kedua mempelai mulai memasuki adat Batak secara penuh. Seperti pada suku lain, Batak Toba menempatkan proses dan tahapan pernikahan merupakan sesuatu ritual yang sakral dan penuh makna. Sebab memulai suatu keluarga dalam adat Batak Toba berarti memulai suatu tahapan pembentukan lingkungan sosial adat kecil yang nantinya mampu menyokong adat horja yang lebih besar dalam ruang lingkup  Dalihan na Tolu (baca  Sekilas tentang Dalihan na Tolu )   dan bentuk pelaksanaannya dalam tata cara  Suhi ni Ampang na Opat (baca  Apa arti Suhi ni Ampang na Opat? ) . Adapun tata cara adat Batak dalam pernikahan yang disebut dengan adat  na gok,  yaitu pernikahan orang Batak secara normal berdasarkan ketentuan adat terdahulu seperti tahap-tahap berikut ini: 1. Mangaririt Sekarang ini ada yang melaksanakan acara  paulak une  dan  maningkir tangga &nb...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pernikahan Adat Batak Mandailing
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Suku Mandailing sendiri mengenal paham kekerabatan, baik patrilineal maupun matrilineal. Batak Mandailing yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Dalam sistem patrilineal, orang Mandailing mengenal marga, bahwa marga dari ayah secara otomatis akan menurun kepada anak-anaknya. Dan beberapa nama marga yang termasuk Batak Mandailing adalah Harahap, Lubis, Nasution, Batubara, Hasibuan, Tanjung dan masih banyak lagi. Sedang sistem matrilineal, marga untuk menantu perempuan, biasanya akan mengikuti dari silsilah perempuan pengantin lelaki seperti ibu atau nenek dari pihak ibu. Seperti Kahiyang putri Joko Widodo, Presiden RI ke 7 yang mendapatkan marga Siregar yang sama seperti ibu dari Bobby Nasution. Pelaksanaan Pernikahan Mandailing  menempuh  yang  spesifik  adalah  pelaksanaan  pernikahan.  Perhelatan perkawinan   tradisonal   Mandai...

avatar
Oase
Gambar Entri
Upacara Sipaha Sada
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Di Sumatra Utara, tepatnya di tanah Batak masih memiliki sekelompok orang yang dengan teguh tetap menganut agama nenek moyang mereka yakni agama Parmalim, meski kita semua tahu bahwa sejak dulu agama ini tak pernah diakui oleh pemerintah dan sengaja diisolasi. Agama Parmalim sendiri berpusat di Desa Hutatinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir. Berdasarkan sejarah dan cerita dari penganut agama ini, konon Parmalim Hutatinggi dirintis Raja Mulia Naipospos (wafat 18 Februari 1956). Saat ini Parmalim Hutatinggi dipimpin Raja Marnakkok Naipospos, cucu Raja Mulia Naipospos. Di Hutatinggi sendiri, untuk menunjang pelaksanaan berbagai kegiatan dan ritual keagamaan berdiri sebuah kompleks yang disebut bale Pasogit (balai asal-usul) yang terdiri dari empat bangunan utama yakni Bale Partonggoan (balai doa), Bale Parpitaan (balai sakral), Bale Pangaminan (balai pertemuan), dan Bale Parhobasan (balai pekerjaan dapur). Bagi umat Parmalim, Bale Pasogit merupakan Huta Nabadia (tanah...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
ASAL MUASAL ORANG BATAK MINUM TUAK AREN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pohon Enau dalam bahasa Indonesia disebut pohon aren, dan sugar palm atau gomuti palm dalam bahasa Inggris. Di Sumatera, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai sebutan, di antaranya nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk, dan bagot. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dan mampu mendatangkan hasil yang melimpah pada daerah-daerah yang tanahnya subur, terutama pada daerah berketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut, misalnya di Tanah Karo Sumatera Utara.    Tumbuhan enau atau aren dapat menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman serba-guna, setelah tumbuhan kelapa. Salah satunya adalah tuak (nira). Selain sebagai minuman sehari-hari, tuak memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sosial-budaya bagi sebagian masyarakat Batak di Sumatera Utara, terutama yang tinggal di daerah dataran tinggi. Dalam tradisi orang Batak, tuak juga digunakan pada upacara-upacara tertentu, seperti  upacara...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
DONGENG ASAL MULA TANAMAN PADI DARI TANAH KARO
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Diceritakan, di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, berdiri sebuah negeri yang di pimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Saat itu, penduduk negeri itu belum mengenal tanaman padi . Makanan pokok mereka adalah  buah kayu (Buah Kayu = Ubi Singkong)  yang banyak terdapat di sekitar mereka. Meski hanya menggantungkan hidup pada buah kayu tersebut mereka dapat hidup makmur dan sejahtera. Suatu ketika, kemarau panjang melanda negeri tersebut sehingga pepohonan yang baru saja mul ai berbuah menjadi layu. Malapetaka itu pun menyebabkan seluruh penduduk negeri menderita kelaparan. Tubuh mereka tampak lemah dan kurus karena kekurangan makanan.    Di antara penduduk tersebut tampak seorang anak laki-laki yang sudah yatim bernama  Si Beru Dayang  sedang menangis di pangkuan ibunya. Tubuh bocah itu kurus kering dan wajahnya sangat pucat. Bocah itu kemudian merengek-rengek minta makan kepada ibunya. “Ibu, ak...

avatar
Deni Andrian