|
|
|
|
DONGENG ASAL MULA TANAMAN PADI DARI TANAH KARO Tanggal 20 Jul 2018 oleh Deni Andrian. |
“Ibu, aku lapar... Aku mau makan Bu,” rengek anak itu. Tangisan si Beru Dayang benar-benar menyayat hati ibunya. Namun, sang ibu tak dapat menolongnya. Ia hanya bisa meneteskan air mata sambil merangkul anak semata wayangnya. Semakin lama tubuh si Beru Dayang semakin lemas hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya didalam pangkuan sang ibu. Melihat anaknya tidak bernyawa lagi, sang ibu seketika menangis histeris .“Anakku, jangan tinggalkan Ibu nak!” tangis sang ibu s ambil merangkul erat anaknya.
“Tidak ada lagi gunanya aku hidup didunia ini. Semua yang aku miliki telah sirna, ” kata ibu itu dengan putus asa. Ibu si Beru Dayang pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dengan tubuh yang lemah, ia berjalan menuju ke sungai yang berada diujung kampung. Setiba ditepi sungai, ia berdoa kepada Dewata agar segera merenggut nyawanya.
“Ya, Dewata Yang Maha Agung ! Hilangkanlah kesedihan dan nestapa hamba untuk selamanya!” pinta ibu itu. Usai berucap demikian, ibu si Beru Dayang langsung terjun kedalam sungai yang dalam. Sungguh ajaib, begitu tubuhnya menyentuh air, tiba-tiba ia menjelma menjadi seekor ikan.Tak seorangpun warga yang menyaksikan peristiwa ajaib itu karena mereka semua hanya memperdulikan diri sendiri yaitu bergelut melawan rasa lapar.
“Hai, lihat ! Buah apa yang aku temukan ini ? ” tanya salah seorang dari anak itu. Anak yang satunya segera mendekati temannya. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala setelah mengamati buat itu pertanda tidak tahu karena ia sendiri belum pernah melihat buah seperti itu.
“Wahai penduduk negeri ! Buah yang ada dihadapan kalian adalah penjelmaan seorang anak laki-laki kecil yang Bernama Si Beru Dayang. Potong-potonglah buah itu hingga halus dan kemudian tanamlah hingga tumbuh Menjadi subur. Jika buah penjelmaan Si Beru Dayang itu kalian pelihara dengan baik, kelak akan berbuah dan Menjadi makanan kalian. Anak itu sangat merindukan ibunya. Pertemukanlah ia dengan ibunya yang telah Menjelma menjadi ikan disungai ! Niscaya kalian tidak akan kelaparan lagi,” ujar suara ajaib itu.
“Hmmm...rasanya enak dan gurih,” kata sang raja setelah mencicipi masakan itu. Sejak itulah, penduduk Tanah Karo membibit dan memelihara tanaman yang kemudian mereka sebut Beru Dayang. Makanan pokok mereka yang semula dari buah kayupun beralih ke Beru Dayang. Untuk mempertemukan Si Beru Dayang dengan ibunya, masyarakat Tanah Karo menyantap makanan itu bersama dengan ikan yang Dipercaya sebagai penjelmaan dari ibu Beru Dayang.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |