Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sumatera Utara Tapanuli Selatan/Sipirok
Panggelong
Daerah Tapanuli mungkin lebih dikenal dengan daun ubi tumbuknya. Sebagaimana hampir di setiap restoran padang dan restoran lainnya selalu terdapat sayuran tersebut. Namun, di Tapanuli ada juga makanan tradisional yang dulu tak kalah tenarnya bernama kue Panggelong. Untuk zaman sekarang, makanan tradisional ini tidak begitu populer, tapi bagi kalangan tua, kue ini sering dijadikan camilan. Khususnya bagi mereka yang berasal dari Tapanuli Selatan.
 
Cara membuatnya:
terbuat dari adonan tepung ketan/pulut yang dicampur dengan gula aren, lalu digoreng, dicelup ke cairan gula aren.
 
1. Siapkan tataring lengkap dengan nyala apinya terlebih dahulu. Jangan pakai kompor, apalagi kompor gas. karena nayala api lewat kompor ini akan menghilangkan ciri khas tradisionalnnya di samping rasanya yang mungkin saja menjadi kurang enak karena bau minyak
 tanah atau gas.
 
2. Setelah itu silahkan masak air dulu. Sambil menunggu airnya panas, tepung bahan panggelongnnya dicampur air yang sudah masak dan dingin untuk kemudian dicampur dengan tepung tadi.
 
3. Setelah itu, silahkan diaduk-aduk agar tepungnnya dan resep lainnya lebih menyatu. Dan jangan lupa kasih air garam untuk mendapatkan keseimbang rasa.
 
4. Selanjutnya siapkan penggorengan lengkap dengan minyak gorengnnya, sebagai persiapan untuk menggantikan air yang dimasak tadi.
Tunggu 5 minit hingga mendidih.
 
5. Selanjutnya gantikan tengki air tadi
   dengan pengorengan. Angkat ke atas tungku dan tuangkan minyak goreng
secukupnya. 
 
6. Adonan yang sudah diadon tadi di adon lagi. Terus bentuk seperti bentuk telapak tangan kita alias bentuk pipih setelah itu tekan.
 
7. Selanjutnya digoreng. 
 
8. Selanjutnya, tingal menunggu masak. Tandanya kalau sudah masak warnanya akan berobah dari sebelumnya putih akan menjadi kekuning-kuningan. 
 
9. Jika sudah semuanya di goreng maka selanjutnya tingal menciptakan rasa manisnya. Caranya, kembalikan lagi gula merah yang sudah dicetak itu menjadi mencair. Panaskan lagi.
 
10. Setelah kira-kira cukup cair, maka adonan yang sudah digoreng tadi masukkan lagi-lah kedalam gula merah yang sudah dicairkan tadi. Selanjutnyam tinggal mengaduk sampai rata. Jika sudah, Panggelong siap dimakan.
 
#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU