Peking Duck atau indonesianya bebek peking merupakan makanan yang berasal dari Tiongkok, Beijing. Tetapi sekarang makanan ini banyak ditemui di Indonesia karena berbaurnya budaya Chinese-Indo. Bebek peking menjadi makanan favorit keluarga kerajaan Dinasti Ming pada abad ke-13. Karena awalnya bebek peking adalah makanan buat keluarga kerajaan dan tamu-tamu terhormat, jadi bebek peking dulu merupakan makanan kelas atas. Beda dengan sekarang, bebek peking bisa ditemukan di restoran China, dan biasa dimasak untuk acara tertentu dalam keluarga Chinese seperti, acara lahiran, pernikahan, dan imlek. Untuk memasak bebek peking bukanlah hal yang gampang. Dibutuhkan bebek khusus yang makannya harus dijaga, dan tidak boleh banyak lari-lari. Berat badan bebek tersebut tidak boleh lebih atau kurang dari 2,5 kilogram. Cara memasaknya beda dari bebek panggang biasanya dan begitu juga bumbunya, punya waktu khusus untuk memasaknya agar bumbunya meresap dengan pas. Sumber : hasil wa...
Setiap tahun, hari ketujuh dari kalender lunar adalah festival tradisional Tiongkok kuno memperingati hari ulang tahun umat manusia. Legenda hari itu, yang biasa disebut sebagai Hari manusia, atau hari ulang tahun manusia ini biasa dirayakan cukup besar. Tepatnya pada hari umat manusia ini, manusia harus menghargai dan menghormati satu sama lainnya, dan juga harus bersikap baik kepada siapapun karena tepat di hari itu juga semua manusia di bumi ini sedang ulang tahun. Lebih baik jika diikuti dengan ucapan " selamat hari manusia" kepada sanak keluarga maupun siapapun yang anda temui. Biasanya dalam memperingati hari ulang tahun umat manusia ini, diadakan acara makan bersama keluarga besar yang diikuti dengan hidangan makanan yang khas yang disebut dengan "Lao yu sheng". Lao yu sheng ini terdiri dari berbagai macam jenis sayur-sayuran dan biasa diikuti dengan irisan daging segar yang tipis, atau bisa juga diganti dengan irisan tipis abalone. Lao yu sheng ini biasa ditambahka...
Festival Kue Bulan Mooncake festival atau biasanya dikenal dengan festival kue bulan merupakan salah satu festival penting yang dirayakan oleh suku Tiong hoa. Dalam bahasa mandarin dikenal dengan “Zhong Qiu Jie” dan bahasa hokkiennya “Tiong Ciu”. Biasanya dirayakan bertepatan pada hari ke lima belas bulan delapan berdasarkan kalender lunar (kalender tionghoa). Menurut legenda, asal usul festival ini bermula dari munculnya sepuluh matahari di langit yang menyebabkan rakyat mengalami penderitaan secara besar-besaran. Kemudian, muncullah seseorang bernama Hou Yi yang bertekad mengurangi penderitaan rakyat dengan memanah sembilan matahari tersebut. Perbuatan itu membuat rakyat mengaguminya dan bertemulah dengan sang istri bernama Chang E. Bertemulah juga Hou Yi dengan Dewi Khayangan yang memberinya dua butir obat panjang umur. Feng Meng, murid Hou Yi tidak sengaja melihat dan ingin mencuri obat tersebut. Tetapi, Chang E berhasil mencegahnya dengan meneguk...
Mie Siam Kuning merupakan salah satu dari sekian banyak masakan khas Kepulauan Riau saat ini. Dengan berbahan dasar mie kuning, mie ini sangat digemari oleh masyarakat Kepulauan Riau sana. Selain itu, di dalamnya terdapat tauge, udang, tahu putih, serta bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Lebih tepatnya, bumbu tersebut ialah cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Proses pembuatan Mie Siam Kuning ini tidak begitu susah ataupun cukup mudah. Begitulah menurut teman saya yang pernah membuat masakan ini sendiri. Adapun cara pembuatan masakan ini, terdapat 2 kali memasak. Yang pertama, ambil sebagian bumbu halus dan tambahkan asam jawa, gula dan garam serta air secukupnya sampai mendidih. Kedua, di wajan yang lain tumis bumbu halus sisa tadi dan masukan udang, tauge, tahu putih serta mie kuning. Tambahkan kecap manis, kecap asin, dan garam sesuai keinginan. Aduk lagi agar bumbunya meresap. Setelah itu, sajikan mie yang telah dimasak tadi dalam mangkuk dan siram deng...
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Patung Seribu Wajah’ akhir-akhir ini ramai dikunjungi warga dan wisatawan. Vihara tersebut berlokasi di ibu kota Kepulauan Riau, yaitu Tanjung Pinang. Vihara ‘Patung Seribu Wajah’ berjarak sekitar 14 km dari pusat kota. Awalnya vihara ini hanya merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha, namun karena daya tariknya, vihara ini kini juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Tanjung Pinang. Sebutan ‘Patung Seribu Wajah’ muncul karena begitu banyaknya patung dalam vihara ini. Terdapat 500 patung arahat dan lebih dari 40 patung dewa yang berjejeran dengan rapi dalam Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Jika diperhatikan, setiap patungnya memiliki wajah, ekspresi, pakaian hingga gestur tubuh yang berbeda-beda. Patung-patung arahat tersebut semuanya terbuat dari batu dengan warna abu-abu yang seragam dan tingginya rata-rata sekitar 180 cm. Nama dan informasi mengenai setiap pat...
Dari tradisi lisan yang tertutur dari mulut ke mulut, nama Batu Ampar, sebuah kawasan di sisi Selatan Pulau Batam yang terkenal dengan kawasan industrinya ini, juga tak luput memiliki hikayat laiknya kawasan lain seperti Kampung Agas, Duriangkang, Pulau Buluh dll. Dalam sebuah literatur yang bertutur tentang cerita rakyat Kepulauan Riau yang ditulis Abdul Razak, disebutkan bahwa nama "Batu Ampar" diambil dari kata "batu yang terhampar" (baca: ampa). Konon ceritanya. Ada seorang lelaki kumal dan ceking yang hidup di wilayah geografis Kepulauan Riau. Selagi bujang, orang-orang memanggilnya si Badang. Perawakannya kecil, lengannya sepintas mudah patah dan kakinya seperti terkena penyakit lumpuh. Singkat cerita, sedikit-demi sedikit si Badang tumbuh menjadi pria yang jujur, sederhana, suka berkelana dan perkasa. Dari Kepulauan Riau, ia pun berpindah-pindah, ke Bintan, Daik, Pulau Buluh hingga ke Tumasik (Singapura). Di Tumasik, si Badang yang sakti bahkan sampai mewakili negeri T...
Durian Bertebaran, kenapa bertebaran? Durian?! Saya datang dari Batam, Kepulauan Riau. Budaya asli dari Batam tidaklah banyak, dan hampir semua yang terkenal sudah dibahas, contohnya jembatan barelang, tari zapin, rumah limas potong. Karena itu, bagaimana kalau kita bahas saja kebiasaan yang sangat populer bagi mayoritas masyarakat Batam, tidak dibatasi oleh apapun sukunya, apapun agamanya. Pembangunan di Batam dipelopori oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, Pak B.J. Habibie pada tahun 1998. Batam dibangun dengan harapan bisa menyaingi pulau seberang yang sangat sukses dan maju, kita kenal juga dengan sebuah negara yang kecil tetapi sangat pesat perkembangannya, Singapura. Jika kita lihat kembali ke tahun 1998, Batam penuh dengan hutan, penduduk nya jarang. Yang artinya, kebanyakan penduduk di Batam adalah pendatang dari luar, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau yang datang demi...
Durian Bertebaran, kenapa bertebaran? Durian?! Saya datang dari Batam, Kepulauan Riau. Budaya asli dari Batam tidaklah banyak, dan hampir semua yang terkenal sudah dibahas, contohnya jembatan barelang, tari zapin, rumah limas potong. Karena itu, bagaimana kalau kita bahas saja kebiasaan yang sangat populer bagi mayoritas masyarakat Batam, tidak dibatasi oleh apapun sukunya, apapun agamanya. Pembangunan di Batam dipelopori oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, Pak B.J. Habibie pada tahun 1998. Batam dibangun dengan harapan bisa menyaingi pulau seberang yang sangat sukses dan maju, kita kenal juga dengan sebuah negara yang kecil tetapi sangat pesat perkembangannya, Singapura. Jika kita lihat kembali ke tahun 1998, Batam penuh dengan hutan, penduduk nya jarang. Yang artinya, kebanyakan penduduk di Batam adalah pendatang dari luar, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau yang datang demi...
Pada suatu hari di pulau Batam, terdapat sebuah desa yang didiami oleh seorang gadis yatim piatu bernama Mah Bongsu. Ia menjadi pembantu rumah tangga dari seorang majikan yang bernama Mak Piah. Mak Piah mempunyai seorang putri bernama Siti Mayang. Pada suatu hari, Mah Bongsu pergi mencuci pakaian majikannya di sungai. “Ular…!” teriak Mah Bongsu ketakutan ketika melihat seekor ular besar mendekat. Ternyata ular tersebut tidaklah berbahaya, ia berenang ke sana ke mari sambil menunjukkan luka di punggungnya. Mah Bongsu memberanikan diri mengambil ular yang kesakitan itu dan membawanya pulang ke rumah. Mah Bongsu merawat ular tersebut hingga sembuh. Tubuh ular tersebut menjadi sehat dan bertambah besar. Kulit luarnya mengelupas sedikit demi sedikit. Mah Bongsu memunguti kulit ular yang terkelupas itu, kemudian dibakarnya. Ajaib… setiap kali Mah Bongsu membakar kulit ular tersebut, timbul asap yang sangat besar. Jika asap tersebut mengarah ke&nb...