budaya
517 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tedhak Siten
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tedhak siten berasal dari bahasa Jawa tedhak, yang berarti turun, serta siten atau "siti" yang berarti tanah. Oleh karena itu, upacara ini sering juga disebut dengan upacara turun tanah. Tedhak siten merupakan sebuah upacara sekaligus budaya yang dihadiri oleh kerabat dan keluarga yang awal mulanya diwariskan turun temurun di Kota Solo untuk memeringati hari pertama bayi melangkah. Pada jaman sekarang, tedhak siten telah menjadi adat atau tradisi umum bagi masyarakat di seluruh tanah Jawa. Tedhak siten diadakan ketika bayi berumur enem lapan yang berarti 6 x 35 hari ( satu lapan sama dengan 35 hari) atau setara dengan bayi berumur 7 bulan. Upacara tedhak siten ini secara keseluruhan merupakan acara selametan atau syukuran yang sekaligus memiliki tujuan agar anak kelak tumbuh menjadi orang yang mandiri di kemudian hari.   Upacara tedhak siten terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yang masing-masingnya memiliki pengertian yang berbeda beda. Tahap acara paling pertama...

avatar
OSKM_16518311_Azarya
Gambar Entri
Tradisi Enthak Enthik Unik nan Menggelitik
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi Enthak Enthik Unik nan Menggelitik   Indonesia merupakan negeri sejuta budaya. Berbicara menenai budaya maupun tradisi-tradisi di negera kepulauan kita ini tentu tidak akan ada habisnya. Setiap daerah memiliki tradisi yang memiliki keunikan tersendiri. Dibalik suatu tradisi yang ada tentu terselip suatu cerita dan makna di dalamnya. Dibalik suatu tradisi yang ada sejak zaman dahulu, tentu sebagai generasi muda kita harus turun tangan demi menjaga tradisi agar tetap lestari. Sebagaimana kita tahu, dewasa ini sudah banyak budaya-budaya daerah yang terkikis keberadaanya bahkan nyaris hilang tertelan masa. Melirik ke suatu daerah pesisir Pantai Selatan Laut Jawa, ada suatu tradisi unik bernama Enthak Enthik. Enthak Enthik merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pesisir Pantai Selatan di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Tradisi ini diadakan setiap tanggal 12 Maulud atau 12 Rabi’ul Akhir bertepatan pada hari lahir Nabi Muhammad saw...

avatar
OSKM18_16018335_Efri Liana Dewi
Gambar Entri
Jamu Gendong
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Jamu gendong merupakan sebuah bagian dari ragam kuliner nusantara yang melimpah. Disebut jamu gendong karena disitulah letak keunikannya, yaitu jamu dalam botol-botol kaca atau plastik berwarna putih disusun dengan rapi pada sebuah bakul nasi lalu sang penjual akan melilitkan kain jarik dan menggendongnya sebagai cara untuk berjualan. Bahkan baru-baru ini banyak penjual jamu gendong beralih menjadi penjual jamu bermotor/bersepeda. Jamu gendong sendiri biasanya banyak ditemukan saat pagi hari selepas waktu subuh. Biasanya ibu-ibu yang menjual jamu gendong ini. Asal-usul jamu sebenarnya tidak diketahui. Namun, banyak peracik dan penjual jamu tradisional yang berasal dari desa Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bahkan di desa Bulakrejo, Kabupaten Sukoharjo, berdiri "Patung Jamu dan Petani" sebagai ikon Kabupaten Sukoharjo. Untuk jenis jamu yang dijual sebenarnya bervariasi dari tiap-tiap penjual. Jenis-jenis jamu tersebut bergantung kepada pengalaman dan kebiasaan yang...

avatar
OSKM18_16718109_Fitri Az Zahra
Gambar Entri
Tari Selendang Pemalang #OSKMITB2018
Tarian Tarian
Jawa Tengah

     Tarian Selendang Pemalang merupakan tarian yang berasal dari daerah Pemalang, Jawa Tengah. Tari Selendang Pemalang berasal dari kata selendang yang dalam bahasa pemalang yaitu lendang  yaitu kain yang digunakan untuk menari, sedangkan Pemalang adalah kabupaten.      Tarian Selendang di ciptakan oleh seniman Kabupaten Pemalang Drs. Koestoro pada tahun 1985, mengingat Kabupaten Pemalang tidak memiliki tarian khas sendiri. Hingga akhirnya, pada 17 September 2012 Tari Selendang Pemalang diresmikan oleh Bupati Pemalang yaitu Bapak Junaedi sebagai tarian khas Kabupaten Pemalang. Ide terbentuknya tarian ini diambil dari sejarah terbentuknya Kabupaten Pemalang yaitu pada saat jaman Kerajaan Majapahit.      Sejarah terbentuknya Kabupaten Pemalang menjelaskan bahwa ada beberapa daerah yang datang dan hidup di Kabupaten Pemalang. Tidak hanya menetap di Kabupaten Pemalang, para pendatang juga membawa kesenian-kesenian dari daerahny...

avatar
OSKM18_16718047_SATRIA
Gambar Entri
Calung Banyumasan
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

Seperti semua daerah di Indonesia, Kabupaten Banyumas juga memiliki aset budaya yang menjadi identitas masyarakatnya. Hingga sekarang, kesenian yang akan dibahas pada artikel ini, masih diupayakan untuk tetap lestari sehingga dapat lolos seleksi alam pada generasi milenial dan generasi di bawahnya. Calung Banyumasan adalah seni pertunjukan musik tradisional berupa calung, yaitu sejenis perkusi mirip gamelan yang terbuat dari bambu yang, tentu saja, lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Banyumas. Rene T.A. Lysloff dalam sebuah makalahnya berjudul  Calung Music in Banyumas menjelaskan bahwa penggunaan akhiran -an  di belakang nama tempat dimaksudkan untuk lebih mengkhususkan ruang tradisi-tradisi lokal dan berhubungan dengan persoalan  gaya  atau  gagrag . Calung Banyumas, pertama kali muncul dalam bentuk musik bambu disebut bongkel. Berdasarkan analisis fisik, musikalitas, dan fungsi dapat diketahui bahwa bongkel termasuk musik bambu tertua d...

avatar
OSKM_16118051_AMALIA ALITA
Gambar Entri
Dieng Culture Festival
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Dieng Culture Festival adalah suatu ritual tahuhan yang diselenggarakan di Dieng, Banjarnegara. Dieng Culture Festival (DCF) yang terakahir diselenggarakan pada tanggal 3-5 Agustus 2018, DCF ini merupakan DCF yang ke -9. Acara ini dihadiri oleh bupati dan wakil bupati Banjarnegara yaitu bapak Budhi Sarwono dan Syamsudin. Acara DCF ini biasanya diselelenggarakan pada saat musim kemarau dengan alasan agar para wisatawan/pengunjung dapat merasakan dinginya suhu udara di Dieng serta bisa merasakan kenyamanan suasananya. Acara DCF juga diikuti oleh bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Hal ini diikuti dengan antusias pengunjung yang jumlahnya melebihi jumlah peserta pada tahun sebelumnya. Sabtu, 4 Juli 2018 Kakang Mbekayu Duta Wisata Banjarnegara berkesempatan ambil bagian dalam Kirab Budaya anak rambut gembel yang dimulai dari rumah pemangku adat Dieng yaitu Mbah Sumanto, hingga ke lapangan Pandawa, kompleks Candi Arjuna lokasi panggung Dieng Culture Festival 2018. Dihari ke...

avatar
OSKM18_16918017_Marcelino Fredianto
Gambar Entri
Promosi batik indonesia ke vietnam
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Tengah

Batik Indonesia diperkenalkan ke Viet Nam di organisasi organisasi exchange ASEAN. Mulai dari ibu kota Hanoi sampe ke kota di daerah selatan dan tenggah Ho Chi Minh dan Da Nang. Orang-orang Vietnam sudah banyak yang tau tentang batik Indonesia, sekalian budaya kita.

avatar
Oskm18_19718342_alwan
Gambar Entri
Manggleng Singkong
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Manggleng merupakan makanan yang terbuat dari singkong atau dalam bahasa banyumas disebut "budin". Singkong akan di iris tidak terlalu tipis kemudian dijemur lalu dimasak dan diberi bumbu pedas manis sehingga manggleng bertekstur tebal, agak keras dan basah. Berikut adalah cara pembuatan manggleng singkong. Bahan : 1. Singkong 2. Air 3. Gula merah 4. Cabai Cara membuat : 1. Singkong dikupas dan dicuci. Gunakan singkong yang empuk/mempur supaya hasilnya renyah dan gurih. 2. Potong singkong sepanjang 3-4cm kemudian rebus hingga matang. 3. Setelah matang,dinginkan lalu iris singkong tetapi jangan terlalu tipis. 4. Jemur hingga kering. 5. Goreng singkong yang sudah dikeringkan. 6. Cairkan gula merah dengan air panas lalu tambahkan cabai yang sudah dihaluskan sesuai selera. 7. Masukkan singkong yang sudah digoreng ke dalam wajan yang berisi gula merah yang dipanaskan dan cabai halus. Aduk sampai merata. 8. Angkat lalu dinginkan. Man...

avatar
OSKM_16118048_Rahmi ITB_2018
Gambar Entri
Rijstaffel
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Rijstaffel merupakan bentuk percampuran budaya Eropa dengan budaya nusantara berupa kuliner nusantara yang disajikan dengan tata cara jamuan makan Eropa. Didahului dengan makanan pembuka, dilanjutkan dengan menu utama, lalu ditutup dengan pencuci mulut. Rijstaffel sangat populer diantara kalangan Belanda pada era kolonial abad 19 dan abad 20 awal di pulau Jawa. Penyajiannya biasa digelar dengan mewah pada acara-acara resmi atau restoran elite di perkotaan. Versi resmi rijstaffel adalah iring-iringan pelayan pribumi berpakaian kebaya, atau setelan sarung dan belangkon, masuk ke ruang makan membawa berbagai macam hidangan nusantara secara marathon. Porsi yang dihidangkan cenderung sedikit supaya para tamu jamuan dapat menikmati segala macam kuliner eksotis nusantara dalam sekali pertemuan. Iring-iringan pelayan tersebut akan terus berlanjut membawa hidangan hingga makanan penutup. Pada era kemerdekaan, rijstaffel menghilang dari Indonesia sebab dianggap mengeksploitasi bangsa...

avatar
OSKM_16818025_Mangambar Arumsari