Alat Musik
Alat Musik
Kesenian Musik Jawa Tengah Banyumas
Calung Banyumasan

Seperti semua daerah di Indonesia, Kabupaten Banyumas juga memiliki aset budaya yang menjadi identitas masyarakatnya. Hingga sekarang, kesenian yang akan dibahas pada artikel ini, masih diupayakan untuk tetap lestari sehingga dapat lolos seleksi alam pada generasi milenial dan generasi di bawahnya. Calung Banyumasan adalah seni pertunjukan musik tradisional berupa calung, yaitu sejenis perkusi mirip gamelan yang terbuat dari bambu yang, tentu saja, lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Banyumas. Rene T.A. Lysloff dalam sebuah makalahnya berjudul Calung Music in Banyumas menjelaskan bahwa penggunaan akhiran -an di belakang nama tempat dimaksudkan untuk lebih mengkhususkan ruang tradisi-tradisi lokal dan berhubungan dengan persoalan gaya atau gagrag.

Calung Banyumas, pertama kali muncul dalam bentuk musik bambu disebut bongkel. Berdasarkan analisis fisik, musikalitas, dan fungsi dapat diketahui bahwa bongkel termasuk musik bambu tertua di Banyumas. Secara musikal. bongkel memiliki teknik permainan tinggi, unik, khas dan tidak ada duanya baik di Banyumas maupun di Indonesia. Setelah melalui proses perjalanan panjang, genre musik ini diduga mendapat pengaruh gamelan kemagan dan ringgeng, yakni perangkat gamelan kecil yang biasa digunakan untuk mengiringi Tari Lengger dan Ebeg. Bongkel berkembang menjadi sebuah buncis (angklung), yaitu instrumen tradisional yang terdiri dari 2 bilah bambu yang bernada sama. Pada sajiannya, kesenian buncis terdapat 6 buah instrumen yang dimainkan oleh 6 orang penari. Buncis berkembang menjadi krumpyung, yaitu instrumen yang terbentuk dari buncis yang dirangkai dengan cara digantung. setelah bertransformasi dari bongkel, buncis, dan krumpyung, kemudian akhirnya menjadi kesenian yang disebut calung.

Arti kata calung sendiri berasal dari dua kata yang digabung menjadi satu, yaitu carang pring wulung atau pucuk bambu wulung dan ada juga yang mengartikan dicacah melung-melung (dipukul berbunyi nyaring). Seperangkat alat musik calung terdiri dari gambang barung, gambang penerus, kethuk kenong, dhendhem, kendang dan gong bumbung. Calung sendiri memiliki laras slendro, yaitu 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu), 5 (mo), 6 (nem). Namun, saat ini pun telah muncul calung yang bernada diatonis.

Gambang barung dan gambang penerus hanya berbeda pada teknik memainkannya. Hal tersebut sesuai fungsi masing-masing. Jika gambang barung berfungsi sebagai pembuka dan melodi dalam gendhing, maka gambang penerus berfungsi dalam memainkan imbal mengikuti gambang barung. Untuk kendang sendiri biasanya memakai kendang ciblon jika dalam Calung Banyumasan, namun kini juga banyak yang menggunakan kendang jaipong seiring perkembangan zaman. Gaya permainannya mengikuti gaya Banyumasan yang sedikit rancak dan penuh semangat. Sedangkan kenong, instrumen ini berperan sebagai kethuk layaknya metronom. Dhendhem memiliki jumlah wilahan dan sistem penataan nada yang sama dengan kenong, namun nada dhendhem lebih rendah dibanding kenonng dan teknik permainan dhendhem sendiri mendobeli permainan kenong. Gong Bumbung terdiri atas dua bambu yang berbeda ukuran diameternya. Bambu yang berukuran besar berfungsi sebagai lubang resonansi, sedangkan bambu yang berukuran kecil berfungsi sebagai sebul. Teknik memainkannya dengan cara menggetarkan bibir layaknya terompet.

Dahulu ketika duduk di kelas XI, penulis wajib belajar dan ikut kelas seni karawitan. Karawitan Banyumasan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Calung Banyumasan. Keduanya sama-sama ada unsur kendang, kethuk, kenong, dan seterusnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila pihak-pihak yang berorganisasi atau pihak-pihak yang besar, seperti instansi, melakukan semacam upaya pe-suakamargasatwa-an budaya daerah masing-masing, maka budaya tersebut takkan tenggelam dan habis terkikis budaya dari para non Pancasilais. Terutama bila generasi yang semakin sulit untuk dididik dan yang semakin sulit dihujani inspirasi motivasi. Semoga, Calung Banyumasan ini tetap eksis hingga masa transisi Indonesia berakhir dan setelahnya.

Artikel ini disusun dengan dibantu oleh Bapak Uki Harnawa, selaku pengajar karawitan di SMA Negeri 1 Purwokerto.

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline