Gorontalo merupakan salah satu propinsi baru memisahkan diri dari propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2001, memiliki jenis kebudayan dan adat istiadat yang beraneka ragam. Salah satu kesenian sebagai bagian dari kebudayaan daerah Gorontalo yang cukup terkenal yaitu musik tradisional Polopalo. Menurut masyarakat Gorontalo, musik tradisional Polopalo merupakan musik asli rakyat Gorontalo, namun pada perkembangannya, ternyata ditemui ada alat musik daerah lain yang hampir serupa dengan musik ini yakni alat musik Sasaheng dari Sangihe Talaud dan Bonsing dari Bolaang Mongondow. Alat musik tradisional Polopalo merupakan alat musik jenis idiofon atau golongan alat musik yang sumber bunyinya diproleh dari badannya sendiri (M. Soeharto 1992 : 54), Dalam artian bahwa ketika Polopalo tersebut di pukul atau sebaliknya memperoleh pukulan, bunyinya akan dihasilkan dari proses bergetarnya seluruh tubuh Polopalo tersebut. Alat musik Polopalo adalah alat musik yang bahan dasarnya terbuat dari...
Dahulu kala daratan Limboto belum seperti sekarang ini. Tempat ini masih merupakan lautan yang luas. Sejauh-jauh mata memandang yang terlihat hanyalah dua buah puncak gunung yang tinggi yakni puncak Gunung Boliohuto dan Gunung Tilongkabila. Untuk menunjukkan arah terutama ketika memasuki Gorontalo melalui pelabuhan, kedua gunung ini dipakai sebagai pedoman untuk mengetahui arah Barat dan Timur yaitu Boliohuto yang menunjukkan arah Barat dan Tilongkabila menunjukkan arah Timur. Ketika pada suatu saat air laut surut menjelmalah tempat tersebut menjadi daratan dan beberapa selang kemudian terciptalah hutan dan semak belukar. Sedangkan di tempat yang rendah masih tetap terlihat adanya air laut yang menggenang. Demikian pula di beberapa tempat tertentu muncul mata air tawar yang juga sedikit demi sedikit membuat genangan-genangan air tawar. Hampir setiap tempat di daratan yang terbentuk itu terdapat mata air. Mata air yang jernih dan dingin adalah mata air di tengah-tengah daratan yang k...
Pada zaman dahulu di suatu tempat di tanah U Duluo lo’u Limo lo Pohite, hiduplah seorang pemuda bernama Lahilote. Perawakannya tegap, badan tinggi besar dan mempunyai kegemaran berburu. Dari hasil buruan itulah ia hidup. Dengan pekerjaan mengejar binatang buruan itu memaksa ia sering moleleyangi (mengembara masuk hutan keluar hutan). Angan-angannya tinggi, hatinya keras, kemauannya kuat, tekadnya kuat sehingga tidak ada sesuatu yang tidak dapat dilaksanakannya.Di suatu pagi Lahilote seperti biasanya keluar, mengembara mencari binatang buruan. Ia tiba-tiba dikejutkan oleh suara rebut-ribut. Suara itu kadang-kadang lemah, kadang-kadang keras. “Suara apakah gerangan itu?” demikian pertanyaan Lahilote dalam hatinya. Dengan hati yang berdebar-debar, perlahan-lahan ia menuju ke tempat asal suara tersebut. Dalam perjalanan menuju asal suara itu, nampak terdengar olehnya suara itu seperti suara manusia, tetapi siapakah manusia tersebut, belum diketahuinya.Setelah tib...
Tumbilotohe adalah perayaan yang menandakan berakhirnya Ramadan di Gorontalo. Perayaan ini dirayakan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri. Pemasangan lampu dimulai sejak waktu magrib sampai menjelang subuh. Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo, yaitu tumbilo dan tohe. Tumbilo artinya memasang, dan tohe artinya lampu. Tradisi ini dikabarkan sudah berlangsung sejak abad ke-15, ketika penerangan masih berupa wango-wango, yaitu alat penerangan yang terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Tahun-tahun berikutnya, alat penerangan mulai menggunakan tohetutu atau damar yaitu semacam getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. Berkembang lagi dengan memakai lampu yang menggunakan sumbu dari kapas dan minyak kelapa, dengan menggunakan wadah seperti kima, sejenis kerang, dan pepaya yang dipotong dua, dan disebut padamala. Seiring dengan perkembangan zaman, maka bahan lampu buat penerangan di ganti...
Tili Aya adalah makanan khas Gorontalo yang menggunakan gula merah sebagai bahan utamanya. Gula merah yang disisir halus kemudian dimasak bersama santan kelapa dengan cara dikukus dalam loyang. Setelah matang, baru disajikan di piring saji, sesudah dipotongi sesuai selera. Makanan ini memiliki rasa yang manis dan nikmat, sangat cocok sebagai camilan di waktu santai. Biasanya Tili Aya disajikan sebagai lauk atau pelengkap nasi dan makanan berat lainnya di setiap acara-acara adat. Bahan-bahan: 3,6 ons gula merah, sisir halus 6 butir telur ayam 300 ml santan kelapa ½ sendok teh garam Minyak goreng secukupnya Daun pisang secukupnya Cara Membuat: 1. Campur telur ayam bersama sisiran gula merah serta garam dapur. Kocok dalam sebuah wadah sampai rata serta gula dan garam larut bersama telur tersebut 2. Tuangkan santan kelapa sedikit demi sedikit sembari tetap diaduk rata. Setelah itu, siapkan loyang dengan ukuran 18x18x4 cm...
Ketika Idul Adha tiba, maka ada satu kuliner yang bisa dihidangkan pada perayaan ini. Adalah Sate Kambing Balanga khas Gorontalo, salah satu sajian yang bisa dihidangkan di acara besar keagamaan umat Islam ini. Silahkan cek resep di bawah ini untuk mencoba membuatnya sendiri. Bahan-bahan: ½ kg daging kambing, potong sesuai selera Minyak goreng secukupnya Bumbu: ½ ons cabai merah ditumbuk halus ½ ons ketumbar bubuk ½ ons jahe, ditumbuk halus ½ ons bawang putih, diiris 2 ons bawang merah, diiris 2 batang serai, diambil putihnya dan geprek Garam secukupnya Lada secukupnya 2 sendok makan kecap manis Bumbu Campuran: Jintan secukupnya Ketumbar secukupnya Lada secukupnya Cengkeh secukupnya Pala secukupnya Kayu manis secukupnya Kapulaga secukupnya Cara Membuat: 1. Cuci daging kambing sampai bersih. 2. Setelah itu, campur semua bumbu campuran dan sangrai lalu angkat serta haluskan bersama. Ukur sekitar Â&fr...
Kerawang yang dimaksud dalam istilah kue ini bukanlah berasl dari Kota Kerawang yang berada di Jawa Barat, melainkan merupakan nama makanan khas Gorontalo yang berbentuk kue kering. Kue kerawang sendiri sebenarnya sama seperti kue kering pada umumnya. Yang menjadikan kue kerawang istimewa adalah keberadaannya yang hanya bisa ditemukan di Gorontalo. Selain itu, kue kerawang juga menyimpan kelebihan lain yang terletak pada tampilannya yang unik dan cantik. Kue kerawang biasanya terdiri dari dua keping di mana bagian atasnya dilukis dengan tangan hingga berbentuk tampilan gambar aneka bunga dan dedaunan. Di tengah-tengah kepingan kue juga kerap diselipkan karamel, selai, kacang, atau cokelat leleh. Kue yang hanya bisa didapati di Gorontalo ini biasanya ramai muncul saat hari raya Idul Fitri di mana menjadi kue kering yang disuguhkan untuk para tamu yang ingin bersilaturahim ke rumah. Nama kue kerawang atau karawo diambil dari sebuah nama sulaman kain khas Sulawesi Utara yang sang...
Brenebon adalah sebutan untuk kacang merah. Brenebon oleh masyarakat Gorontalo kerap diolah menjadi beragam makanan lezat, semisal sup dan es. Mungkin terkesan unik apabila kacang merah dibuat menjadi es, tapi begitulah adanya minuman khas Gorontalo ini. Es brenebon biasanya menjadi menu menyegarkan yang tersaji saat bulan Ramadhan. Es brenebon tak hanya terbuat dari bahan dasar kacang merah, melainkan terdapat juga bahan lain seperti puding, susu cokelat, sirup, dan es serut. Kacang merah yang dijadikan es harus direbus terlebih dahulu. Selain enak dengan cita rasanya yang manis, es brenebon juga sehat dan mengenyangkan. Kalau kamu ingin mencicipi es brenebon, jangan lupa untuk menambahkan variasi seperti pemberian potongan buah alpukat dan durian agar cita rasanya semakin nikmat. Menggunakan kacang tanah merah ini selain bertujuan untuk memberikan rasa manis, juga sebagai penghias sajiannya agar lebih menarik saat dituang bersama es serut. Bahan tambahan lainnya yait...
Tili Aya - Gorontalo Indonesia yang mayoritas dihuni oleh penduduk yang beragama Islam sudah pasti menyimpan kuliner khas yang biasanya ramai ditemui saat bulan Ramadhan. Seperti tili aya salah satunya, makanan khas Gorontalo ini menjadi santapan khas malam pertama sahur masyarakat Gorontalo tempo dulu. Uniknya, kue yang terbuat dari capuran gula merah, telur, dan santan ini hanya dijadikan menu makan sahur. Kue tili aya sengaja dibuat oleh orang Gorontalo terdahulu sebagai penahan dahaga ketika awal puasa di mana banyak orang yang kesulitan menahan rasa haus dan lapar yang amat sangat. Saat ini kue tili aya sudah mulai jarang diproduksi oleh masyarakat Gorontalo, baik di bulan Ramadhan ataupun bukan. Alasan dari menurunnya kepopuleran kue ini mungkin karena sudah banyak makanan siap saji yang bisa membantu menahan daya tahan tubuh saat berpuasa sehingga kue tili aya pun mulai tergantikan. Biasanya Tili Aya disajikan sebagai lauk atau pelengkap nasi dan makanan berat lai...