Tumbilotohe adalah perayaan yang menandakan berakhirnya Ramadan di Gorontalo. Perayaan ini dirayakan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri. Pemasangan lampu dimulai sejak waktu magrib sampai menjelang subuh. Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo, yaitu tumbilo dan tohe. Tumbilo artinya memasang, dan tohe artinya lampu. Tradisi ini dikabarkan sudah berlangsung sejak abad ke-15, ketika penerangan masih berupa wango-wango, yaitu alat penerangan yang terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Tahun-tahun berikutnya, alat penerangan mulai menggunakan tohetutu atau damar yaitu semacam getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. Berkembang lagi dengan memakai lampu yang menggunakan sumbu dari kapas dan minyak kelapa, dengan menggunakan wadah seperti kima, sejenis kerang, dan pepaya yang dipotong dua, dan disebut padamala. Seiring dengan perkembangan zaman, maka bahan lampu buat penerangan di ganti...
Dulu hampir di setiap rumah masyarakat Gorontalo , ditanami pohon kemiri, buahnya yang keras kemudian dijadikan mainan oleh anak-anak, diletakkan di atas botol, kemudian dibidik dengan menggunakan karet gelang pada jarak tertentu, permainan ini biasanya dimainkan pada waktu senggang, baik di rumah maupun di sekolah. Belakangan setelah ada kelereng, buah kemiri perlahan dilupakan.
Jika sejumlah anak sudah meneriakkan “cur-pal”, maka berkumpullah teman sejawat untuk bermain petak umpet. Permainan dimulai dengan menentukan penjaga benteng berupa tonggak atau pohon. Sesaat setelah si penjaga menutup matanya menghadap pohon, teman lainnya berpencar mencari persembunyian yang aman. Si penjaga bertugas memburu teman yang bersembunyi. Jika ketahuan, segeralah dia berlari ke benteng dan berteriak “Pal”. Kata itu pula yang menjadi penanda jika peserta lainnya lebih cepat mencapai benteng daripada si penjaga.
Kue poplulu adalah cemilan sederhana masyarakat Gorontalo yang terbuat dari bahan dasar ubi merah. Panganan satu ini dikenal masyarakat umum Gorontalo dengan sebutan popolulu, namun di tempat lain biasanya disebut dengan kue bola ubi. Selain dibuat dari ubi merah, kue popolulu juga diolah bersama tepung saji pisang goreng dan gula merah. Kue popolulu di kota Gorontalo menjadi cemilan yang paling disukai anak-anak. Meskipun demikian, tak sedikit pula para remaja ataupun orang dewasa yang kesulitan untuk menolak citarasa nikmat yang ditawarkan oleh kue popolulu. RM yang menyediakan: Restaurant OLAMITA Jalan Kh. Abdullah Syafei No.51B, Tebet, RT.6/RW.9, Bukit Duri, RT.6/RW.9, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820 (021) 22983865 Sumber: http://makananoleholeh.com/makanan-khas-gorontalo/
Kue Popolulu / Bola Ubi - Gorontalo Kue poplulu adalah cemilan sederhana masyarakat Gorontalo yang terbuat dari bahan dasar ubi merah. Panganan satu ini dikenal masyarakat umum Gorontalo dengan sebutan popolulu, namun di tempat lain biasanya disebut dengan kue bola ubi. Selain dibuat dari ubi merah, kue popolulu juga diolah bersama tepung saji pisang goreng dan gula merah. Kue popolulu di kota Gorontalo menjadi cemilan yang paling disukai anak-anak. Meskipun demikian, tak sedikit pula para remaja ataupun orang dewasa yang kesulitan untuk menolak citarasa nikmat yang ditawarkan oleh kue popolulu. Naah, bagi kalian yang ingin mencoba membuatnya, ini dia resepnya. Bahan-bahan : 6 buah ubi merah ukuran sedang 1 bungkus tepung saji pisang goreng Gula merah secukupnya Langkah-langkah : Kupas ubi merah dan potong menjadi 4-5 bagian. Cuci ubi merah yang telah dikupas hingga bersih. Kukus ubi merah hingga empuk. Iris tipis...
Wujud senjata memiliki ukuran kayu runcing ± 25 cm dan kayu pangkalnya + 20 cm terbuat dari kayu hitam. Pemegang senjata Bito Palape adalah anak raja dan keluarga istana raja. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/10/senjata-tradisional-gorontalo/
Kue pusu adalah kue yang sangat dikenal oleh warga Gorontalo, karena kue tersebut sudah ada sejak dulu kala, bahkan para informan mengatakan sejak mereka lahir kue tersebut sudah ada. Adapun kue pusu tersebut terbuat dari bahan berupa : - Tepung - Kelapa muda = Ulimu - Garam = watingo - Daun pisang = dungo lambi - Gula merah = pahangga - Bambu = bunggo - Bawang putih = piamoputih Cara membuatnya: Tepung dicampur dengan kelapa muda, gula merah kemudian ditambah dengan garam dan bawang putih secukupnya, setelah selesai dicampur semuanya, maka bambu ( bunggo) disiapkan terlebih dahulu. karena sebelum adonan tadi di masukkan ke dalam bunggo atau bambu maka terlebih dulu diisi daunnya, karena daun pisang itu menjadi sebagai pembungkus kue pusu apabila kuenya sudah masak. Adapun untuk pengisian kue pusu pada bunggo atau bambu harus juga disiapkan bambu khusus, untuk memasukkan adonan yang sudah jadi itu, supaya dala...
Owiwi adalah salah satu makanan khas masyarakat Gorontalo yang sudah dikenal sejak lama atau turun temurun. Menurut informan, sejak kecil beliau sudah mengenal makanan ini. Bahan - bahan pembuatan owiwi adalah : Labu (bahasa Indonesia), sambiki bahasa sehari -hari , bolongga (bahasa daerah Gorontalo). Kelapa tua untuk diambil santannya. Gula aren (bahasa Indonesia), pahangga (bahasa daerah). Beras ketan Kayu manis (sebagai pengharum dan penyedap rasa). Owiwi adalah makanan yang berbentuk bubur (makanan lunak) atau didaerah lain dikenal dengan nama kolak . Cara membuatnya yaitu ; labu atau sambiki atau bolongga dimasak dengan santan dan juga beras ketan dan ditambah dengan gula aren (pahangga), dan juga kayu manis. Owiwi dapat dikatakan khas karena di daerah lain biasanya yang menjadi bahan pokok adalah ketela pohon, namun di daerah Gorontalo, masyarakat lebih memilih labu (bolongga) sebagai bahan pokok, inil...
Daerah Gorontalo adalah daerah yang kaya dengan kuliner atau makanan tradisional, salah satunya adalah Kala-kala. Kuliner ini sudah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat Gorontalo, menurut informan sejak kecilnya beliau sudah mengenal kuliner ini. Kuliner ini boleh dibilang khas Gorontalo karena biasanya kalau kita akan mengolah pisang sepatu (untuk digoreng), kita akan menggunakan gula pasir sebagai penambah rasa manis, namun lain dengan daerah Gorontalo yang memakai gula merah sebagai pemanis kuliner ini. Kala-kala ini hanya merupakan makanan ringan atau sebagai pelengkap ketika kita akan minum teh atau kopi di pagi hari atau sore hari. Bahan-bahannya sangat mudah ditemukan disekitar kita atau dipasar tradisional, yaitu : pisang sepatu (lambi lo pagata), atau bisa juga memilih ubi jalar (atetela) atau batata (bahasa sehari-hari). gula merah (pahangga), tepung beras, tepung terigu, dan minyak (yinulo) untuk menggoreng. Cara membuat :...