Bahan : Daging dan lemak babi Bumbu rempah dan dedaunan Jahe Cabai Cara membuat: bagian daging dan lemak hewan babi yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dipotong-potong dengan ukuran kira-kira dua kali tiga cm , kadang dengan ukuran yang lebih besar sekitar tiga kali lima sentimeter atau menurut selera masing-masing. Kemudian siapkan rempah-rempahnya khas Minahasa, berupa daun kemangi, daun kunyit, serai, jahe, kucai, batang/daun bawang, daun jeruk dan cabai. Jahe dan cabai dihaluskan dengan cara atau diulek. Rempah-rempah dedaunan (daun kucai, daun bawang) dan rerumputan (serai dan daun kemangi dirajang halus kemudian dicampurkan dengan bahan dasar yang sudah dipotong-potong sebelumnya dan jangan lupa ditambahkan juga garam secukupnya, sesuai selera masing-masing. Siapkan bambu yang masih mentah (muda/hijau) untuk dijadikan wadah masak, bagian ujungnya dirapikan agar tidak melukai si pengolah. Bahan yang sudah dicampur bum...
SAUT WAWI merupakan kuliner hasil olahan dari bagian tulang rusuk hewan babi yang telah terlebih dahulu diambil bagian dagingnya, lemak perut dan jeroan/dalaman serta lemak di dalam perutnya yang dicampur dengan bagian dalam batang pisang yang dirajang halus. Sama seperti kinetor dan kuliner Tonsea lainnya, saut wawi ini diberi bumbu berupa aneka macam dedaunan/rerumputan yang biasanya dijadikan bumbu masak di Minahasa serta jahe dan cabai yang kemudian dimasak dengan menggunakan wadah bambu. Bahan: 1. Rusuk Babi 2. Batang pisang 3. Bumbu Cara membuat: bagian tulang yang berisi rusuk dengan lemak perut, jeroan serta lemak di dalam perut yang sudah dicuci bersih terlebih dahulu dipotong-potong dengan ukuran panjang kira-kira tiga hingga empat sentimeter. Kemudian siapkan rempah-rempahnya, berupa daun kemangi, daun kunyit, serai, jahe, kucai, batang/daun bawang,daun jeruk dan cabai. Jahe dan cabai dihaluskan dengan cara diulek atau ditumbuk. Cabai...
Aluk Pare, Toraya/Toraja Aluk merupakan ajaran atau aturan-aturan hidup sebagai suatu keyakinan yang diwariskan secara turun temurun sejak dari dulu kala hingga kini. Menurut kepercayaan ini Puang Matua (Allah) menciptakan bumi dan segala isinya termasuk aturan-aturan yang digunakan dalam pemujaannya kepada sang pencipta. Cara menyembah dtetapkan oleh sang pencipta dalam bentuk Aluk melalui ritus-ritus dan pemali(pantangan/larangan), dan yang dipergunakan umumnya adalah hewan, tumbuh-tumbuhan, air, padi, besi dan lain-lain, diiringi dengan puji-pujian, hymne. Ritual Aluk Pare mendapat tempat yang layak dalam masyarakat Toraya dan merupakan lambang kekayaan nomor satu (indah buda parena buda duka umanna yang artinya adalah siapa yang memiliki padi banyak pasti memiliki sawah yang banyak, karena standar kejayaan di Toraja adalah sawah dengan nilai takar kerbau). Adapun kegiatan dalam ritual Aluk pare adalah sebagai berikut: Ma’sadang Kalo, Ma’bukka panta&...
Belanga merupakan salah satu perkakas memasak. Belanga merupakan salah satu perkakasan memasak bagi masyarakat Asia. Belanga telah lama ada dan telah digunakan masyarakat semenjak Zaman Neolitikum. Pada umumnya, belanga diperbuat daripada tanah liat, tetapi di dalam Hikayat Hang Tuah disebutkan terdapat pula belanga dari besi. Merupakan peralatan dapur tradisional yang bahan bakunya berasal dari tanah liat. Bentuknya bundar dengan mulut besar, antara bagian atas dan bawah sama besar kadang di desain dengan dua kuping sebagai pegangan ataupun tanpa pegangan dibagaian atasnya. Di Jawa belanga lebih umum disebut dengan kuali sedangkan di daerah Aceh belanga sering disebut dengan blangong (Sulaiman, 1993/1994:19). Belanga digunakan sebagai tempat untuk menanak nasi, memasak sayur, memanggang ayam, merebus singkong dan hasil bumi lainnya ataupun juga merebus air. Belanga dibuat dengan berbagai ukuran dari yang besar, sedang dan uku...
Tari Tatengesan merupakan tarian tradisional khas daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Minahasa yang diangkat dari ceritera rakyat tentang desa Tatengesan yang oleh kelompok seni budaya di desa tersebut diciptakan sebuah tari dengan judul tari Tatengesan. Tari Tatengesan pertama kali ditampilkan pada tahun 1983 dalam rangka memperingati terbentuknya desa Tatengesan di yang sekarang ini telah berada di daerah pemerintahan kabupaten Minahasa tenggara. Tari Tatengesan ini mengisahkan tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan para bajak laut Mindanou yang datang dari perairan Filipina. Bajak laut tersebut sering mengganggu aktifitas masyarakat sehingga semangat untuk melawan para bajak laut dikobarkan melalui syair dan lagu Kiting-kiting. Tata gerak dan pola garapan tarian ini mamadukan antara unsur-unsur nilai sejarah dengan tradisi budaya Minahasa yang diekpresikan melalui tata gerak dan karakteristik dalam 9 gerakan dengan padua...
MENU News Regional Ini 9 Permainan Tradisional Anak di Sulawesi Utara Kamis, 5 Mei 2016 | 16:24 WIB MANADO, KOMPAS.com - Libur panjang pada akhir pekan ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengajak anak bermain di luar rumah. Beberapa permainan tradisional dari masa tahun 1950-an hingga 1990-an masih bisa diajarkan bagi tumbuh kembang anak. "Permainan anak zaman dulu yang dilakukan beramai-ramai secara berkelompok sudah jarang lagi ditemui. Anak-anak sekarang lebih memilih tinggal di rumah bermalas-malasan sambil bermain gadget tanpa bersosialisasi dengan teman sebayanya," ujar Koordinator Studio dan Perfilman Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo, Rocky H Koagouw, Kamis (5/5/2016). Padahal permainan anak-anak tradisional memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak, misalnya dalam pertumbuhan kesehatan dan motorik anak. Belum lagi keseruan permainan yang bisa dinikmati bersama teman-teman sebaya yang secara emosi member...
A. 7 Macam Pakaian Adat Bolaang Mongondow Berdasarkan catatan sejarah wilayah ini terbentuk gabungan empat kerajaan yang berkembang pada masa penjajahan Belanda. Struktur kehidupan masyarakat yang bernuansa kerajaan pada waktu itu kemudian melahirkan stratifikasi sosial yang tegas. Hal ini dapat dilihat kelengkapan aksesori yang menempel pada tubuh, serta kualitas bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adat setiap anggota masyarakat sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan sosial. Dilihat dari model atau wujudnya, busana adat tradisional daerah Bolaang Mongondow, banyak mendapat pengaruh dari budaya Melayu. Busana kaum wanita umumnya terdiri atas kain dan kebaya atau salu, sementara busana adat yang dikenakan oleh kaum pria terdiri atas ikat kepala atau mangilenso, baniang atau baju, celana dan sarung tenun. Dalam hal ini, busana adat tradisional kaum bangsawan tampil dengan ciri khas tersendiri. Detil, aksesoris, bahan serta pemilihan warnanya jauh mencolok sep...
SETIAP daerah di Indonesia mempunyai tradisi berbeda-beda dalam menyambut tahun baru, salah satunya di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Di Manado ada Tradisi Mekiwuka, tradisi menyambut tahun baru. Mekiwuka merupakan ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan disepanjang tahun yang telah dilewati. Beberapa daerah di Sulut juga memiliki tradisi ini, hanya istilahnya yang berbeda, seperti Kawukaan di Kakas, Kabupaten Minahasa dan Sakaiba di Tondano "Kalau Kakas di Minahasa tradisi ini disebut Kawukaan, sedangkan di Tondano disebut Sakaiba dan biasanya di buat pada malam tanggal 24 Desember dan malam tanggal 31 Desember. 24 desember "Maako Kawukaan" atau menjelang pembukaan dan 31 Desember "Kawukaan," ujar Jemmy Lombogia, warga Kakas, Kabupaten Minahasa. Mekiwuka merupakan parade yang dilakukan pada saat tengah malam jelang pergantian tahun dengan menggunakan alat musik tradisional masuk keluar rumah warga, bersilaturahmi saling mengucap syukur menyambut tahun yang...
Masyarakat Desa Poopo, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara menyebutnya Wolaiy. Bentuknya memang seram. Tapi topeng ini nggak dipakai untuk ritual atau tradisi yang berkaitan sama mistis. Wolaiy biasanya ditempatkan di ladang atau sawah untuk menakuti hama, terutama monyet hitam atau Yaki. Disana tak semua orang bisa membuat topeng Wolaiy, sebuah seni yang hamper punah bahkan. Saat saya kesana, saya bertemu Imanuel dan Jack. Mereka berdua pemuda yang sudah terlatih membuat topeng Wolaiy. Untuk membuatnya, dibutuhkan pelepah daun rumbai atau pohon Seho yang berukuran besar dan lebar. Lalu setelah didapat, pelepah rumbai lalu dibersihkan. Mereka pun menyiapkan pisau tajam untuk memahat muka Wolaiy. Tinggi topeng Wolaiy sekitar satu setengah meter, dan jika dihitung dengan pemakainya bisa sampai tiga meter! Jangankan Yaki, manusia juga dibuat seram olehnya. Wolaiy lalu diarak disekitar sawah dan ladang dengan menyanyikan lagu Wolaiy… &ldqu...