Tahun Baru
31 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mane'e
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Di Desa Karakeleng, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Talaud yang berada di pulau Intata ada sebuah tradisi menangkap ikan yang sangat unik kalau tidak di katakan ajaib. Tradisi yang pada beberapa hari lalu mendapat rekor Muri ini dinamakan oleh penduduk setempat sebagai tradisi Mane’e. Seperti apa keunikan tradisi ini? Tradisi yang berlangsung setahun sekali pada saat purnama menerangi langit Pulau Intata ini adalah sebuah tradisi menangkap ikan yang dilakukan hanya dengan tangan kosong setelah sebelumnya ikan-ikan tersebut digiring menggunakan janur kelapa yang di susun saling berkait dengan akar kayu sebagai penautnya.  Sebelum prosesi ini dilakukan terlebih dahulu dilakukan doa bersama untuk meminta petunjuk kapan tepatnya tradisi ini harus dilaksanakan kepada Mawu Ruata (leluhur) dengan dipimpin oleh Inang Wanua dan Ratu Wanua (pemimpin adat). Setelah waktu pelaksanaan telah didapat maka barulah seluruh penduduk di kepulauan tersebut bersiap-siap. Acara manee berlan...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Mekiwuka
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

SETIAP  daerah di Indonesia mempunyai tradisi berbeda-beda dalam menyambut tahun baru, salah satunya di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Di Manado ada Tradisi Mekiwuka, tradisi menyambut tahun baru. Mekiwuka merupakan ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan disepanjang tahun yang telah dilewati. Beberapa daerah di Sulut juga memiliki tradisi ini, hanya istilahnya yang berbeda, seperti Kawukaan di Kakas, Kabupaten Minahasa dan Sakaiba di Tondano "Kalau Kakas di Minahasa tradisi ini disebut Kawukaan, sedangkan di Tondano disebut Sakaiba dan biasanya di buat pada malam tanggal 24 Desember dan malam tanggal 31 Desember. 24 desember "Maako Kawukaan" atau menjelang pembukaan dan 31 Desember "Kawukaan," ujar Jemmy Lombogia, warga Kakas, Kabupaten Minahasa. Mekiwuka merupakan parade yang dilakukan pada saat tengah malam jelang pergantian tahun dengan menggunakan alat musik tradisional masuk keluar rumah warga, bersilaturahmi saling mengucap syukur menyambut tahun yang...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Tradisi Mari Jo Bapesta
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

"HIDUP cuma sekali, maka berpestalah. Jangan sampai setelah mati, kita baru bikin pesta". Selvie Warouw (49) mengucapkan kalimat itu dengan mimik serius saat menjelaskan mengapa orang Minahasa sebentar-sebentar bikin pesta. Fani Jolly Lapian (23) melangkah mantap ke depan pintu sebuah kamar. Ia mengetuk pintu pelan-pelan dan menunggu jawaban. Beberapa detik berlalu dalam kesunyian hingga akhirnya pintu terkuak juga. Amboi, di balik pintu ada seorang perempuan dengan gaun pengantin warna putih dan cadar. Fani menyingkap cadar itu dengan cara halus untuk melihat wajah cantik gadis pujaannya, Gracia Friska Raintung (25). Ia mengecup kening Gracia dan menyerahkan segenggam mawar merah. Hujan di pengujung November menambah romantis rangkaian prosesi ketuk pintu— prosesi khas pernikahan orang Minahasa. Selanjutnya, kedua mempelai berjalan kaki menuju gereja untuk pemberkatan pernikahan diiringi beberapa bruidsmeisjes (pengiring pengantin), keluarga, kerabat, dan rinai...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Topeng Waloiy
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Masyarakat Desa Poopo, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara menyebutnya Wolaiy. Bentuknya memang seram. Tapi topeng ini nggak dipakai untuk ritual atau tradisi yang berkaitan sama mistis. Wolaiy biasanya ditempatkan di ladang atau sawah untuk menakuti hama, terutama monyet hitam atau Yaki. Disana tak semua orang bisa membuat topeng Wolaiy, sebuah seni yang hamper punah bahkan. Saat saya kesana, saya bertemu Imanuel dan Jack. Mereka berdua pemuda yang sudah terlatih membuat topeng Wolaiy. Untuk membuatnya, dibutuhkan pelepah daun rumbai atau pohon Seho yang berukuran besar dan lebar. Lalu setelah didapat, pelepah rumbai lalu dibersihkan. Mereka pun menyiapkan pisau tajam untuk memahat muka Wolaiy.  Tinggi topeng Wolaiy sekitar satu setengah meter, dan jika dihitung dengan pemakainya bisa sampai tiga meter! Jangankan Yaki, manusia juga dibuat seram olehnya. Wolaiy lalu diarak disekitar sawah dan ladang dengan menyanyikan lagu Wolaiy… &ldqu...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
CERITA SI BAROAR, ASAL MULA MARGA NASUTION DI TAPANULI SELATAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Si Baroar adalah sebuah legenda yang mengisahkan tentang asal-usul orang-orang Mandailing yang bermarga Nasution di daerah Sumatra Utara, Indonesia. Menurut cerita, si Baroar adalah anak yatim piatu yang berwajah tampan. Ia memiliki wajah yang sangat mirip dengan wajah putra  Sutan Pulungan, Raja dari Kerajaan Huta Bargot.  Kemiripan wajah kedua anak tersebut membuat Sutan Pulungan dan permaisurinya merasa sangat terhina, karena rakyatnya seringkali keliru menyapa kedua anak itu.    Ceritanya, di Mandailing, Sumatra Utara, terdapat sebuah kerajaan kecil yang bernama Huta Bargot. Kerajaan tersebut terletak di seberang Sungai Batang Gadis. Rajanya yang bergelar Sutan Pulungan. Ia mempunyai seorang permaisuri dan putra yang masih bayi. Di sela-sela kesibukannya mengurus kerajaan, Sutan Pulungan sering meluangkan waktu pergi ke tengah hutan untuk berburu rusa.   Pada suatu hari, Sutan Pulungan bersama beberapa orang hulubalang dan prajurit...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tinutuan, Bubur khas Manado
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Tinutuan atau yang biasa orang sebut bubur manado adalah makanan khas sulawesi utara tepatnya berasal dari Manado. walaupun bebrapa sumber mengatakan tinutuan adalah masakan khas minahasa namun bubur manado sudah dapat ditemui di seluruh sulawesi utara. bubur manado sudah menjadi masakan khas daerah manado dan sekitarnya sejak tahun 1970an dan baru mulai diperkenalkan secara luas oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2004-2005. Asal mula terciptanya makanan ini dikarenakan sulitnya mendapat bahan pangan seperti daging sapi ,ayam, tahu, tempe dan lainya dan karena rendahnya perekonomian warga daerah manado yang ditopang oleh hasil laut dan kebun kelapa menyebabkan masyarakat berinovasi membuat sebuah makanan bergizi dengan mengunakan sumberdaya yang sangat minim. walaupun dalam pembuatan bubur madao terdapat banyak variasi sayuran namun secara umum sayuran yang digunakan antara lain adalah sayuran yang mudah didapat di daerah sulawesi  yaitu  sayuran ...

avatar
OSKM_16118012_SITH-S ITB_2018
Gambar Entri
Upacara Tulude
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Upacara Tulude adalah upacara besar di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Upacara Tulude dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari karena tanggal tersebut diyakini sebagai tanggal lahirnya kerajaan pertama di tanah Sangihe­–Kerajaan Tampunganglawo.   Rangkaian kegiatan dalam upacara Tulude adalah sebagai berikut: Mesahune-mapakasingka’u Tulude (pemukulan tambur keliling kota untuk pemberitahuan pelaksanaan upacara Tulude) Menensomahe sake su Bandara Naha Menensomahe sake su rumah jabatan Mendangeng sake su rumah jabatan Menengong mamaeng Memansele bawello (pemukulan tambur) Megause sake Memindura (penghormatan) Pemukulan nanaungang (gong) dan tambur Mendangeng tamong banua (tamong banua diarak menuju tempat upacara) Menengong tamong banua Mendae tamong banua Darumating (pengantar kata) Kakumbaede Menahulen...

avatar
OSKM18_16818208_Ananda
Gambar Entri
Lenso
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

Tarian tradisional ini merupakan tari pergaulan dan sangat identik dengan kaum muda-mudi. Tarian yang juga sering dipentaskan di Minahasa Sulawesi Utara ini sering dijadikan media untuk mencari pasangan hidup. Oleh sebab itu, Tari Lenso (selendang) sering dipentaskan di keramaian seperti acara penikahan atau tahun baru. Jumlah penarinya biasanya berjumlah 6 sampai 10 orang. Musik pengiringnya antara lain tambur minahasa, suling, kolintang, dan tetengkoren.   Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/wp-content/uploads/images/source/rudisandjaya/5-Medley-Tari-Lenso.jpg http://belindomag.nl/id/seni-budaya/5-tarian-khas-maluku

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Gocefa
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Sedikit sekali informasi yang bisa dihimpun perihal gocefa. Ritual penting masyarakat pesisir Sulawesi Utara ini konon lahir 2.000 tahun yang lalu di kalangan masyarakat adat Bantik. Ketika Manado Ocean Festival (MOF) 2011 menghadirkan ritual ini pada 27 Mei 2011 lalu di Pantai Malalayang Manado, banyak orang yang baru pertama kali menyaksikan, bahkan mendengar pun belum pernah. Penjaga Samudra. Foto oleh: Kristupa Saragih “…torang batrima kaseh atas firman yang Dia so kase pa torang. Juga atas torang pe orang tua, torang pe tete deng nene moyang yang so kase lahir pa torang samua. Deng atas pante dan lao yang Tuhan so bekeng vor torang yang so jadi torang pe pohong hidop.” Gocefa diyakini sebagai ritual adat memanjatkan doa bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir yang bergantung pada laut. Tinggal di tepi laut, hidup dari laut, dan menyandarkan diri pada laut. Doa-doa dipanjatkan dalam bahasa Bantik, yang hampir punah. Bahasa Bantik diyakini seumur den...

avatar
Hamzahmutaqinf