Luluta merupakan makanan khas dari Sulawesi Tenggara. Luluta dibuat dengan cara nasi dimasukkan dalam bambu lalu dibakar. Di daerah lain Luluta mungkin dikenal dengan nama Lemang / Lemeng. Berikut ini cara pembuatannya: Bahan-bahan: Beras (Merah atau Beras Putih), sperlunya. Beberapa bilah Bambu, seperlunya Beberapa lembar Daun Pisang, secukupnya Cara membuat: 1. Beras dicuci hingga bersih, tiriskan. 2. Bilah bambu dibersihkan bagian dalamnya. 3. bungkus beras dengan daun pisang lalu masukkan ke dalam bilah-bilah bambu. Tutup ujung bambu dengan daun pisang. 4. Bakar bambu menggunakan kayu bakar atau batok kelapa. 5. Agar matangnya merata, batang bambu dibolag balik/diputar-putar. Setelah matang cepat sajikan. ( https://dapur-teh-enur.blogspot.com/2015/10/cara-membuat-luluta-nasi-bambu-khas.html)
Di Sulawesi Tenggara ternyata ada satu olahan yang cukup unik. Jumputan Nangka namanya. Dari bahan dan cara mengolahnya memang sederhana, yang membuatnya unik adalah pembungkus kue ini yang memakai kulit jagung. Bahan-bahan: 100 gr jagung sisir 2 buah pisang tanduk, haluskan 150 gr nangka matang, potong kecil 25 gr gula pasir 100 gr gula merah, sisir halus 50 ml santan dari 1/4 butir kelapa 2 butir telur ayam 1/2 sendok teh garam Kulit jagung, pilih yang lebar Cara Membuat: 1. Siapkan wadah, lalu masukkan nangka bersama dengan jagung, dan pisang yang telah di haluskan, aduk hingga rata. 2. Tambahkan pula dengan gula pasir, gula merah sisir, santan, telur dan garam, aduk kembali hingga rata. 3. Ambil selembar kulit jagung, sendokkan adonan, lalu gulung dan semat masing asing ujungnya dengan lidi atau tusukan gigi, lakukan hingga semua terbungkus. 4. Kukus dalam dandang hingga matang dengan api sedang selama 30 menit hingga matang, angkat dan sajikan segera. Sumber: http://rese...
Kabuto merupakan salah satu makanan khas Masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Sekilas, makanan Kabuto ini mirip dengan makanan Gathot Gunung kidul, Yogyakarta. Kedua makanan ini memiliki sedikit kesamaan. Letak kesamaanya adalah sama-sama berbahan dasar ketela pohon (singkong) atau ubi kayu yang telah kering dan kemudian baru dimasak. Perbedaannya hanya dari bahan pelengkapnya. Bahan pelengkap Gathot adalah sedikit parutan kelapa dan garam untuk memberikan rasa asin atau bila menginginkan sedikit rasa manis bisa memberikan campuran gula merah. Namun, Kabuto sedikit berbeda yaitu selain memberikan campuran parutan kelapa juga memberikan tambahan campuran ikan asin goreng. Kabuto sudah menjadi makanan pokok pengganti nasi masyarakat Muna sejak zaman dahulu, terutama yang di sekitar pesisir pantai. Jika masa paceklik tiba, makanan kabuto sangat di butuhkan dan banyak di konsumsi oleh masyarakat di sana untuk penguat tubuh. Di sekitar pesisir Muna sulit untuk menanam padi sehingga mereka...
Ikan Dole yang berasal Sulawesi Tenggara jadi salah satu yang khas. Makanan yang berasal Buton ini dibuat dengan ikan yang dibalut dengan gurihnya santan dan digoreng renyah dengan minyak panas, sehingga mengeluarkan aroma bawang yang khas.T eksturnya yang renyah terasa cocok disantap sebagai lauk ataupu sebagai camilan. Bahan-bahan: 1 Kg Ikan Layang (dapat diganti dengan ikan lain seperti, ikan tenggiri, Ikan kuwe, Selar, Tuna ataupun Baby Tuna, yang penting jenis ikannya adalah ikan yang berdaging putih dan padat) 2 buah Jeruk nipis 1 sdm Garam kasar 1/2 sdm Kunyit bubuk 1/4 bungkus Penyedap rasa Minyak goreng Bumbu: 1/2 buah Kelapa yang tidak terlalu tua disangrai 5 buah Jeruk nipis 1/2 sdm Jintan halus 1 1/2 sdm Merica halus 1 1/2 sdm Ketumbar halus 1 sdm Garam kasar 1 bungkus Penyedap rasa ayam 1/2 sdm Gula pasir halus 2 buah Telur Bumbu yang dihaluskan: 2 buah Cabe merah 3 buah Cabe...
Lapa-lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara. Lapa-lapa mempunyai rasa yang gurih dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah selerah makan. Makanan ini dibuat dari beras yang dimasak bersama-sama santan, sampai setengah matang lalu diangkat. Kemudian didinginkan, dan selanjutnya dibungkus dengan bale (janur). Setelah itu direbus kembali sampai matang. Supaya rasanya lebih guri, lapa-lapanya dikukus agak lama. Kuliner khas dari Buton Sulawesi Tenggara ini biasa di temukan saat lebaran tiba karena lapa-lapa seperti menjadi menu wajib bagi setiap orang di buton saat datangnya lebaran. Sumber : dapur-teh-enur.blogspot.com
Gorana Oputa adalah ritual atau upacara adat menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kegiatan seperti ini selalu digelar sejak masa kesultanan di istana Sultan Buton setiap pukul 00.00 Wita hingga 03.00 Wita malam 12 Rabiul Awal. Tradisi adat masyarakat Buton ini dimulai pada pukul 00.00 dini hari yang didalamnya terkandung maksud bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi yang sebelumnya didahului dengan penciptaan nyawa nabi Muhammad SAW sebagai Abu Arwah atau bapak dari segala nyawa, sehingga rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan Barsanji tentang riwayat Nabi Muhammad SAW oleh empat orang perangkat Mesjid Agung Keraton Buton. Goraana Oputa juga merupakan gambaran tentang bagaimana tanggung jawab seorang pemimpin, dalam hal ini yakni Walikota yang disimbolkan sebagai Sultan dengan tugas utama sebagai kepala wilayah, pemerintahan, kemasyarakatan serta sebagai pemimpin dibidang keagamaan. Peringatan Goraana Oputa umumnya dihadiri sejumlah...
Istilah Posuo berasal dari kata suo yaitu sebuah bilik rumah yang ditempati para anak gadis untuk melaksanakan Posuo atau pingitan. Posuo (pingitan) merupakan prosesi adat bagi gadis remaja yang telah aqil balik dalam memasuki masa dewasa sekaligus mempersiapkan diri untuk berumah tangga. Kegiatan ini dilakukan selama 8 hari 8 malam atau dapat pula dilaksanakan selama 4 hari 4 malam s/d 7 hari 8 malam yang di pandu oleh seorang Bhisa. Tujuan dilaksanakannya prosesi ini adalah untuk mengajarkan kepribadian, etika, akhlak serta hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan. Bagi gadis remaja yang telah dipingit dan keluar ruangan, maka resmilah disebut Kalambe atau wanita yang telah dewasa dan diupacarakan dalam mataana kariaa. Festival Posuo (Pingitan) adalah tradisi pingitan bagi gadis remaja Buton sebelum memasuki usia dewasa. Pada masa lampau, sejak terbentuknya struktur pemerintah kerajaan/kesultanan di Buton dilaksanakan selama 40 hari. Setela...
kue ini bisa kita temukan di muna barat dan pulau muna secara keseleruhan dan pulau-pulau lain sekitar sulawesi tenggara seperti pulau buton. Bahan-bahan Rebusan 100 gr gula jawa 270 ml air 2 sdm gula pasir Direbus, aduk hingga rata, matikan api. Dinginkan Bahan 100 gr terigu 120 gr tepung beras 1/4 sdt garam 1/4 sdt vanili bubuk Langkah Masukkan bahan rebusan yang telah dingin ke dalam bahan tepung. Aduk rata dengan menggunakan spatula. Panaskan minyak di wajan, aku kira-kira 4 sendok sayur. Masukkan 1 sendok sayur adonan ke dalam minyak. Tunggu hingga berserat tapi bagian tengahnya masih basah, baru siram-siram dengan minyak. Tak perlu dibalik. Lakukan hingga adonan habis. Bagian bawahnya pun berenda. Sajikan RM yang menyediakan: Bunga Pepaya Jl. RP Soeroso 16, Gondangdia-Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia (6221) 3141616...
Lapa-lapa mempunyai rasa yang gurih dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah selerah makan. Makanan ini dibuat dari beras yang dimasak bersama-sama santan, sampai setengah matang lalu diangkat. Kemudian didinginkan, dan selanjutnya dibungkus dengan bale (janur). Setelah itu direbus kembali sampai matang. Supaya rasanya lebih gurih, lapa-lapanya dikukus agak lama. Kuliner khas dari Buton Sulawesi Tenggara ini biasa di temukan saat lebaran tiba karena lapa-lapa seperti menjadi menu wajib bagi setiap orang di buton saat datangnya lebaran. Makanan ini adalah hasil olahan dari beras yang dimasak dengan campuran santan kelapa dan bumbu sederhana berupa garam. Bila sekilas melihatnya mungkin anda akan mengira kalau lapa-lapa adalah lontong karena memang sama-sama dibungkus dengan daun pisang dan dengan bentuk memanjang. Proses pembuatan lapa-lapa membutuhkan waktu kurang dari 2 jam dengan dua langkah penyajian yai...