Orang Sentani memiliki kearifan lokal yang merupakan warisan nenek moyang yang masih dipertahankan hingga saat ini. Salah satunyan adalah “ Elha ” pada orang Sentani di kampung Ayapo. “ Elha ” ini merupakan hak yang melekat pada Kepala penguasa hak wilayat ( O ndoaf olo ) itu sendiri. Dikampung Ayapo yang mempunyai keondofoloan sendiri ini terbagi menjadi dua kelompok besar antara lain; Kelompok reraimea yang melekat pada Ondofolo (kweluarga ondofolo) dan kelompok khouw yang merupakan perangkat dalam keondofoloan. Salah satu tradisi yang dipegang teguh adalah Rokhabhia (gotong royong) merupakan salah satu aturan adat dalam keondofoloan Kampung Ayapo. Ketika kelompok reraimea mengalami kedukaan atau mengadakan hajatan merekan, maka rokhabhia akan dilakukan adalah kelompok khouw dan begitu sebaliknya tetapi tidak menutupkan untuk kelompok reraimea ikut&n...
Kuliner ekstrem dari Papua yang terkenal menantang di mata setiap wisatawan adalah sate ulat sagu. Orang papua biasa menyebut penganan ini dengan nama “koo”. Ulat sagu bagi masyarakat Indonesia pada umumnya mungkin dianggap sebagai hewan yang menjijikan, tapi tidak dengan warga pribumi bumi cendrawasih. Ulat sagu diyakini oleh masyarakat Papua sebagai santapan yang bisa menambahkan energi dengan kadar kolesterol yang rendah. Ulat sagu di papua mudah sekali untuk ditemukan, baik di hutan maupun di pasar-pasar yang merupakan hasil buruan penjualnya. Pada bagian daging ulat tersimpan protein yang cukup tinggi. Selain protein, ada juga kandungan lain pada tubuh ulat sagu yakni asam aspartat, asam glutamat, tirosin, lisin, dan methionin. Alamat & Kontak Penjual: Pasar Yotefa Jl. Ps. Yotefa, Wai Mhorock, Abepura, Kota Jayapura, Papua 0812-4857-8099 http://makananolehole...
Kopi Baliem Blue Coffee Tanaman kopi adalah salah satu komoditas pertanian yang mempunyai prospek pasar yang terus meningkat sehingga beberapa daerah di Indonesia misalnya di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Sulawesi telah membudidayakan tanaman kopi menjadi andalan eksport untuk meningkatkan pendapatan asli daerah terutama para petani di pedesaan. Kenyataan ini mendorong daerah lain untuk mengembangkan budidaya tanaman kopi agar dapat meningkatkan pendapatan para petani. Pengembangan tanaman kopi di Provinsi Papua sudah lama dikenal sejak Pemerintahan Hindia Belanda. Jenis tanaman kopi yang dikembangkan di tanah papua terutama di daerah pedalaman adalah jeniscoffee arabica, sedangkan jenis Coffea robusta dikembangkan di daerah pesisir pulau Papua. Setelah Papua berintegrasi dengan Indonesia, maka budidaya tanaman kopi menjadi salah satu komoditas andalan untuk meningkatkan pendapatan petani di pedesaan Propinsi Papua. Kabupaten Yahukimo, Jayawijaya, d...
Suku korowai merupakan salah satu suku yang tinggal di pedalaman hutan Papua di wilayah Mappi, Papua Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden dan akan memilih tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air, terdapat banyak pohon sagu, dan bukan kawasan suku lain. Mereka akan membangun rumah pohon yang tingginya bisa mencapai 50 meter dari atas tanah. Setiap rumah pohon didesain menjadi dua hingga tiga ruangan, sedikitnya dapat ditempati oleh seorang pria dan wanita dewasa, dan dilengkapi dengan tempat untuk meletakkan api. Ada tiga alasan suku Korowai memilih hidup di rumah pohon. Alasan pertama, mereka merasa dengan hidup di rumah pohon maka mereka akan lebih aman dari serangan musuh. Kedua, dengan tinggal di rumah pohon, suku Korowai akan lebih mudah mengawasi dan mendapat hewan buruan, seperti babi hutan yang berkeliaran di bawah rumah pohon mereka sehingga dengan mudah dapat dibidik dengan panah. Ketiga, mereka menganggap bahwa rumah pohon memiliki nilai tersendiri kar...
Tarian ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lari dari desanya. Penduduk desa dan orang tua Mambo menyusuri sungai dan hutan untuk mencari Mambo. Sayangnya, Ibu Mambo meninggal di tengah pencarian tersebut. Penduduk desa menangisi kepergiannya. Setelah itu, penduduk desa kembali melanjutkan pencarian. Akhirnya mereka menemukan Mambo dan mereka merayakan keberhasilan ini.
Tari Suanggi adalah tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian). Dari sekian banyak karya seni budaya di nusantara ini, masih sedikit referensi atau catatan yang merincikannya dengan detail, di antaranya adalah tentang keberadaan tari Suanggi. Jika kita lihat dari deskripsinya, tari suanggi adalah bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat tentang kekentalan nuansa magis di daerah tersebut. Beberapa tarian di Papua, cenderung terkesan berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Seperti halnya tari suanggi. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit. Karl Jaspers menyebut pengalaman-pengalaman yang bisa memunculkan krisis eksistensi ini sebagai situasi batas, di antaranya yang paling penting ialah pengalaman menghadapi peristiwa kematian. Dalam kepercayaan magis masyarakat Papua Barat, Suanggi ad...
Papua terkenal dengan obat-obatan tradisional yang diambil dari hutah. Beberapa yang sudah terkenal adalah buah merah dan sarang semut. Ada satu lagi obat tradisional Papua yang unik, yaitu daun gatal ( Laportea ducumana ). Seperti namanya, daun ini menyebabkan gatal-gatal pada kulit, tetapi setelah itu badan akan terasa lebih enak dan nyaman. Daun ini beruukuran cukup besar. Panjangnya sekitar 20 cm dan lebarnya 15 cm. Ujung daun meruncing dan bagian pangkalnya membulat. Warnanya daun hijau tua. Namun di bagian tengahnya terdapat pola warna daun yang lebih muda. Permukaan daun bagian atas dan bawah tidak rata dan berbulu-bulu kecil. Bulu-bulu ini seperti jarum kecil yang akan menempel pada kulit yang terkenal daun ini. Sumber: https://isroi.com/2017/11/12/daun-gatal-obat-tradisional-papua/
Liburan ke Papua, jangan lupa cicipi kuliner ekstrem di sana. Namanya cacing tambelo, berbentuk seperti cacing tapi kulitnya putih, punya taring, lembek dan berlendir. Cacing tambelo memang bukan cacing biasa. Cacing ini sejenis moluska dan tidak berada di dalam tanah, melainkan hidup di batang pohon yang sudah busuk. Untuk menemukan cacing tambelo, kamu bisa terlebih dulu bertemu Suku Kamoro di kawasan Timika, Kabupaten Mimika. Atau, suku-suku lainnya seperti Suku Agats yang menempati daerah pesisir di sepanjang kabupatennya. Bagi yang belum tahu, Timika ada di bagian agak selatan dari Pulau Papua. Cacing tambelo sudah menjadi camilan dari suku-suku tersebut. Mereka suka menyantapnya ketika sedang berburu di dalam hutan. Serta, tak sungkan untuk menghidangkannya kepada turis yang datang. Mereka akan membawa batang-batang pohon yang sudah busuk dan lapuk terlebih dulu. Setelah itu, kampak disiapkan untuk membelah batangnya agar terbelah dua. Krak..! Ca...
Masyarakat setempat menyebutnya karaka, kepiting besar yang dengan mudah ditemui di muara sungai di sekitar Kabupaten Mimika. Termasuk jenis kepiting bakau (Spesies : S.serrata, S.tranquebarica, S.paramamosain, S.Olivacea, Scylla sp.). Kepiting jenis yang satu ini asli berasal dari tanah papua yang habitat hidupnya ada di pedalaman hutan bakau sekitar pesisir pantai, nama kepiting itu sendiri didapatkan dari nama sebuah pulau KARAKA yang sebagian penduduknya masih hidup serba kekurangan - termasuk dalam hal fasilitas publik (terutama ketersediaan sekolah disana sangat minim). Masyarakat papua pesisir pantai mencari karaka sebagai penghasilan utamanya disamping mencari ikan sebagai nelayan yang sudah dikerjakan turun menurun, nelayan biasanya menangkap karaka di lubang-lubang pohon bakau yang banyak tumbuh dipantai. Mengunjungi Timika, Papua seakan belum lengkap tanpa menikmati karaka. Kepiting karaka yang ditangkap biasanya yang memiliki ukuran besar (1 ekor beratnya hampir me...