cerita yang sangat unit dan menarik. Air Bama Merupakan sumber mata air utama untuk Kota larantuka. Pada zaman dahulu kala di Desa Onge kampung lama dari Desa Lewokluo ( sekarang ), tinggallah dua bersaudara. Yang pria bernama Bolok Jawa dan wanita bernama Sabu Peni.mereka berasal dari marga Leyn. Orang tua mereka sudah meninggal di kala keduanya telah berajak remaja. Keduanya hidup rukun dan damai. Bolok Jawa berladang dan menyadap lontar sedangkan Sabu Peni menenun dan mengurus rumah tangga selayaknya semua wanita di kala itu. Air minum merupakan masalah utama bagi Desa Onge maupun desa desa di sekitarnya. Hal ini sangat dirasakan apabila musim kemarau tiba. Penduduk mengeluh kekurangan air. Tidak jarang penduduk meninggal akibat kehausan. Apabila musim kemarau tiba kaum wanita beramai ramai memasuki hutan untuk menyadap embun pagi yang tergenang di dedaunan. Pekerjaan yang sangat berat dan membosankan selama enam bulan lamanya. Menjelang pagi buta mereka memasuki hutan membaw...
Maso Minta. Kalian yang berasal dari Nusa Tenggara Timur pastinya pernah mendengar tentang maso minta. Maso minta adalah nama prosesi lamaran di daerah Indonesia Timor. Bagi pemuda timor, maso minta (lamaran) bisa jadi sangat menakutkan. Bukan, bukan takut ditolak oleh gadis pujaan, tapi takut akan harga mas kawin yang diminta. Ya, memang harga mas kawin yang dipatok kadang sangat tidak masuk akal. Mereka harus menyerahkan mas kawin mulai dari hewan ternak hingga sembako. Bisa sapi, kambing atau babi yang terkadang bukan dihitung berapa ekor, tetapi berapa kandang. Belum lagi ditambah baju, kosmetik dan sembako. Mas kawin ini disebut dulang. Prosesi ini diawali dengan kedatangan calon mempelai pria beserta keluarganya ke kediaman calon mempelai perempuan disertai juru bicara. Juru bicara ini yang nantinya akan melakukan tawar menawar mengenai harga mas kawin dengan pihak perempuan sampai tercapai kesepakatan. Setelah tercapai kesepakatan, prosesi dilanjutkan dengan sir...
Indonesia adalah negara yang banyak pulaunya. Sebagian telah banyak dikenal orang dan tidak sedikit yang tidak dikenal. Salah satunya adalah Pulau Sawu, yaitu pulau yang diduduki suku Sawu atau Sabu. Sedikit yang menarik dari masyarakat Suku Sawu adalah mengenai kematian atau upacara kematian. Tidak dapat disangkal bahwa terdapat bermacam cara untuk upacara kematian yang terdapat di Indonesia. Menurut Suku Sawu, terdapat dua jenis kematian, yakni made nata (=mati manis/mati wajar) dan made haro (=mati asin/mati tidak wajar). Klasifikasi kematian itu didasarkan pada cara terjadinya. Kematian wajar dan melewati proses berangsur-angsur seperti menderita penyakit, misalnya, tergolong mati manis atau mati wajar. Sebaliknya, yang tiba-tiba dan dianggap belum saaatnya, tergolong mati tidak wajar, misalnya saja disambar pertir, jatuh dari pohon, tenggelam, terkena benda tajam, dan bunuh diri serta lain sebagai nya. Kedua jenis kematian itu menyebabkan adanya perbedaan upacara. T...
Taman Nasional pun Memiliki Sejarah ! Taman Nasional Kelimutu adalah taman nasional yang berada di pulau Flores, kabupaten Ende, kecamatan Kelimutu, Moni. Di sebut Taman Nasional Kelimutu karena, didalamnya terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati, dan yang lebih khususnya lagi terdapat danau tiga warna yang biasa di sebut KELIMUTU. Di lihat dari segi sosial-budaya dipercaya bahwa terjadinya danau kelimutu akibat pertengkaran yang terjadi antara ata bupu dan ata polo. Dulunya ata bupu dan nua muri saling bersatu karena ata polo marah sehingga nua muri dan ata bupu terpisah, itu karena ata bupu ingin melindungi nua muri dari ata polo. Dalama pembagiannya, Danau Kelimutu di bagi menjadi tiga bagian, yaitu Tiwu Ata Bupu (Danau Orang Tua), merupakan danau yang diyakini bahwa jika ada orang tua yang meninggal akan pergi dan bersemayam di danau ini. Kondisinya ialah luas 4,5 hektar dengan kedalaman 67 meter, selain itu danau ini berwarna biru langit. Selanjutnya, ada Tiwu Nuwa M...
Menurut cerita orang tua-tua di Belu, pada jaman dahulu kala, seluruh Pulau Timor masih digenangi air, kecuali puncak gunung Lakaan. Pada suatu hari turunlah seorang putri dewata di puncak gunung Lakaan dan tinggallah ia di sana. Putri dewata itu bernama Laka Lorak Mesak yang dalam bahasa Belu berarti Putri tunggal yang tidak berasal usul. Laka Lorak Mesak adalah seorang putri cantik jelita dan luar biasa kesaktiaannya. Karena kesaktiannya yang luar biasa itu, maka Laka Lorak Mesak dapat melahirkan anak dengan suami yang tidak pernah dikenal orang. Itulah sebabnya Laka Lorak Mesak disebut pula dengan nama Nain Bilakan yang artinya berbuat sendiri dan menjelma sendiri. Beberapa tahun kemudian Putri Laka Lorak Mesak berturut-turut melahirkan dua orang putra dan dua orang putri. Kedua putranya diberi nama masing-masing, Atok Lakaan dan Taek Lakaan. Sedangkan kedua putrinya masing-masing diberi nama : Elak Loa Lorak dan Balak Loa Lorak. Setelah keempat putra-putri ini dewasa mereka...
Tarian pado’a merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari ritual adat lainnya seperti Banga Liwu, Buiihi, dan Hole.Tarian ini biasannya dilakukan pada malam hari sebelum dilakukan kegiatan Buihi besok harinya. Seperti pada umumnya kegiatan pado’a diawali dengan ritual-ritual adat yaitu suguhan sirih pinang dan kelapa wangi ( kenana,kellela dan nyiu wau mangngi) diatas batu persembahan atau wowadu turu. Sesudah acara pendahuluan ini Mone Pejo atau tokoh yang dituahkan dan dianggap mengerti tata caranya mulai melakukan koordinasi dengan para peserrta yang hadir dan sudah siap dengan ketupat yang dibuat dari daun lontar serta berisi kacang hiau untuk diikat dikaki. Dalam syair yang dilantunkan oleh Mone Pejo berisi puja dan puji kepada sang pencipta alam semesta dan para leluhur yang telah memberikan kesuburan, kemakmuran serta kelimpahan sehingga mereka telah panen hasil tanamannya, baik kacang hijau maupun jagung serta padi. Pandangan masyarakat sabu sendiri...
Menurut cerita,pada zaman dahulu di kerajaan Amanatun tepatnya di kabupaten timor tengah selatan ini berkuasa seorang raja yang kaya.Raja itu bernama Usif Banmeni.Usif Banmeni mempunyai banyak sapi,kuda,dan kambing peliharaan.Karena itu banyak pula anak gembalanya.Diantaranya sekian banyak gembala,terdapat dua orang gembala yang bernama Neno dan Fai.Tugas khusus Neno dan Fai adalah menggembalakjan kambing-kambing milik Usif Banmeni. Pada suatu hari,beberapa ekor kambing yang digembalakan itu hilang.Maka Neno dan Fai masuk keluar hutan mencari kambing-kambing itu.Lalu mereka tiba pada sebuah sungai yang bernama sungai Tumut. Sungai ini merupakan batas alam antara kecamatan Amnatun selatan dengan kecamatan Amnatun utara.Setelah menyeberangi sungai itu,turunlah hujan yang amat deras.Kilat dan halilintar sambung- menyambung seakan-akan membelah bumi.Mereka mulai merasa dingin,lapar dan ketakutan. Untunglah dalam kegelapan senja itu tampak sebuah lopo kecil.Lopo atau rumah adat ora...
Dahulu kala di Sumba, hiduplah seorang petani yang sehari hari mengerjakan kebun miliknya. Pada suatu pagi, sang petani yang bermaksud melihat kondisi kebunnya sangat terkejut manakala melihat tanaman miliknya hancur berantakan. Ia mengamati sekeliling dan menemukan jejak babi hutan. Sang petani tak habis pikir bagaimana babi babi itu bisa masuk ke dalam kebunnya yang sekelilingnya pagar tinggi. Pintu masuk kebunnya pun selalu tertutup dan dikunci kalau sang petani pulang ke rumah. Rasa penasaran membuat sang petani memutuskan untuk menunggui kebunnya malam itu. Dengan bekal tombak sakti warisan leluhurnya yang bernama Numbu Ranggata, sang petani duduk diam di atas sebuah pohon sambil mengamati sekeliling. Dugaan petani itu benar. Tak berapa lama ia menunggu, terdengarlah suara sekawanan babi hutan mendatangi kebunnya. Sungguh aneh, kawanan babi itu mampu menembus tembok pembatas kebunnya dengan mudah. Sang petani mengamati seekor babi yang tengah asyik memakan umbi keladi persis di...
Desa Nggela, Desa Adat di kaki Gunung Kelibara, Taman Nasional Kelimutu, Flores Masih dalam lingkaran perjalanan saya di Taman Nasional Gunung Kelimutu , setelah melihat menariknya Desa Tenda , perjalanan dilanjutkan sedikit turun kearah selatan pesisir melewati jalan kurva berbukit-bukit dengan pemandangan megahnya laut dari ketinggian, tibalah di Desa adat yang tak kalah menarik bernama Desa Nggela. Desa yang masih masuk dalam Kecamatan Wolojita (satu kecamatan dengan Desa Tenda) termasuk salah satu pemukiman adat yang masih bertahan keasliannya sampai sekarang. Disini masih bertahan 17 orang Mosalaki (pemimpin adat) dengan jejeran 15 rumah adat beratap alang-alang kering, sepertinya tampak rapuh, namun dilihat dari umurnya alang-alang terbukti kuat dengan belasan tahun terpapar hujan dan sengatan panas. Setelah asik memperhatikan rumah-rum...