HUT RI
93 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dongeng Suri Ikun dan Dua Burung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Alkisah jaman dahulu, di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, hidup seorang petani dengan isteri beserta empat belas anaknya. Dari keempat belas anaknya, tujuh orang merupakan anak laki-laki & tujuh orang merupakan anak perempuan. Keluarga besar ini hidup dari hasil kebun mereka yang cukup besar. Namun, kendati mereka memiliki kebun besar, hasil kebun tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Penyebabnya adalah seekor babi hutan sering merusak tanaman di kebun mereka.   Untuk mengatasi masalah babi hutan, Si Petani kemudian menugaskan para anak laki-lakinya untuk bergiliran menjaga kebun mereka dari gangguan babi hutan. Sayangnya, dari ketujuh anak laki-laki Pak Tani hanya anak laki-laki bernama Suri Ikun saja yang pemberani. Keenam saudara laki-laki Suri Ikut adalah anak-anak penakut lagi pendengki. Hanya karena mendengar dengusan babi hutan saja mereka akan lari tunggang langgang meninggalkan kebun. Berbeda halnya dengan Suri Ikun, jika mendengar...

avatar
Bangindsoft
Gambar Entri
Tapa Kolo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Salah satu makanan khas orang Flores ada di Kabupaten Manggarai Timur. Orang Manggarai Timur menyebutnya ‘Tapa Kolo’. Tapa diartikan bakar serta kolo artinya masak sesuatu dengan bambu. Jadi ‘Tapa Kolo’ diterjemahkan memasak nasi dengan bambu dengan cara dibakar. Tapa Kolo merupakan cara memasak nasi orang Manggarai Timur di kampung-kampung.   Diceritakan warga masyarakat Kampung Sambikoe bahwa orang Manggarai Timur di zaman dulu belum mengenal masak umbi-umbian serta nasi dengan menggunakan kompor melainkan memasak umbi-umbian dan nasi dengan cara membakar. Orang Manggarai Raya pada umumnya memasak sesuatu dengan cara membakar. Bahkan umbi-umbian juga dibakar, seperti ubi kayu, ubi tatas, ubi keladi, serta Uwi. Ini merupakan kearifan lokal yang diwariskan leluhur orang Manggarai Raya pada umumnya dan juga orang Manggarai Timur pada khususnya.   Pada zaman dulu bahan-bahan untuk memasak sesuatu diambil dari alam. Salah satu...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kaputu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Kaputu adalah olahan makanan masyarakat Fores yang berbahan utama ubi kayu, singkong, kacang – kacangan, dan santan kelapa. Rata -  rata makanan olahan masyarakat Flores berbahan baku yang dapat ditemukan di sekitar masyakarat.  Kaputu salah satu kuliner khas masyarakat Kedang, Kabupaten Lembata, Flores. Kaputu menjadi makanan lokal yang biasa dihidangkan di rumah – rumah penduduk. Dahulu, Kaputu bukan hanya makanan khas di rumah – rumah penduduk namun juga biasa dijual di pasar tradisional. Untuk penyajian, Kaputu biasa dihidangkan bersama dengan salah satu ikan asin terkenal di Kedang yakni neber dan dikonsumsi bersama dengan salah satu jenis kacang hutan beracun yang sudah diolah terlebih dahulu dengan merendamkannnya di air laut atau biasa disebut dengan omaq dan biasa dilengkapi dengan tuak putih dan sayur rumpu rampe.   Resep membuat Kaputu Bahan : Ubi kayu atau singkong. Kacang Panjang Santan Kelapa...

avatar
Nurmaihc
Gambar Entri
Moke
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Moke adalah minuman khas dari pulau Flores yang terbuat dari tanaman siwalan (pohon lontar) dan enau. Minuman ini mempunyai banyak sebutan seperti sopi, dewe, dan moke. Tetapi nama yang paling familiar dan menjadi ciri khas dari Pulau Flores adalah Moke. Moke adalah simbol adat, persaudaraan dan pergaulan bagi masyarakat Flores. Moke merupakan minuman tradisional yang dibuat dari hasil penyulingan buah dan bunga pohon lontar maupun enau, proses pembuatannya masih tradisional yang diwariskan secara turun temurun dan masih dilakukan sampai sekarang. Pembuatan moke dilakukan di kebun-kebun masyarakat dengan menggunakan wadah-wadah tradisional seperti periuk tanah untuk memasaknya. Pembuatan moke memerlukan keuletan, kesabaran dan keahlian khusus untuk menghasilkan minuman yang berkualitas. Satu botol Moke butuh 5 jam, karena menunggu tetesan demi tetesan dari alat penyulingan yang menggunakan bambu. Moke dengan kualitas terbaik sering disebut masyarakat dengan BM atau...

avatar
Oase
Gambar Entri
Telaga Warna Tiga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Legenda telaga warna tiga sangat terkenal di Sumba. Hingga saat ini telaga tiga warna bahkan dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para arwah leluhur. Legenda Telaga Warna Tiga - Cerita Rakyat Sumba Dikisahkan, pada jaman dahulu kala, di puncak gunung Kelimutu yang disebut Bhua Ria (hutan lebat yang selalu berawan), bermukim Konde Ratu bersama rakyatnya. Di kalangan rakyat kala itu, terdapat dua tokoh yang sangat disegani, yaitu Ata Polo si tukang sihir jahat dan kejam yang suka memangsa manusia, dan Ata Bupu yang dihormati karena sifatnya yang berbelas kasih serta memiliki penangkal sihir Ata Polo. Walaupun memiliki kekuatan gaib yang tinggi dan disegani masyarakat, keduanya berteman baik serta tunduk dan hormat kepada Konde Ratu. Ata Bupu dikenal sebagai petani yang memiliki ladang kecil di pinggir Bhua Ria, sedangkan Ata Polo lebih suka berburu mangsa berupa manusia di seluruh jagat raya. Pada masa itu, kehidupan di Bhua Ria berlangsung tenang dan tenteram, sam...

avatar
Novan
Gambar Entri
Kampung Adat Wologai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Timur

Kampung Adat Wologai terletak di ketinggian sekitar 1.045 mdpl merupakan salah satu kampung adat tersisa yang masih ada di Flores. Diperkirakan usianya sudah sekitar 800 tahun. Wologai terletak sekitar 37 kilometer arah timur kota Ende, di Kecamatan Detusoko yang dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun mobil sewaan dengan harga sekitar 300 ribu rupiah selama sehari. Di bagian depan sebelah kanan pintu masuk kampung terdapat sebuah pohon beringin yang diyakini komunitas adat Wologai ditanam oleh leluhur mereka, yang sekaligus konon setara dengan waktu pendirian kampung adat ini. Satu hal unik dari Wologai adalah arsitektur bangunannya yang berbentuk kerucut. Rumah-rumah dibangun melingkar dan ada tiga tingkatan dimana setiap tingkatannya disusun bebatuan ceper di atas tanah yang sekelilingnya dibangun rumah-rumah. Semakin ke atas, pelataran semakin sempit menyerupai kerucut. Deretan rumah panggung di kampung ini dibangun melingkar mengitari Tubu Kanga , sebu...

avatar
Novan
Gambar Entri
Madu hutan Gunung Mutis
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Madu hutan Gunung Mutis adalah produk lebah jenis Apis dorsata di kawasan sekitar Cagar Alam Gunung Mutis di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Mereka menyerap nectar (sari) bunga pohon Eucalyptus alba saat mekar pada bulan Juni-Juli serta Desember-Januari, membangun sarang di kawasan itu dan memproduksi madu kaya manfaat. Kelestarian produksi madu alam Gunung Mutis tercapai seiring dengan terjaganya kawasan itu. Masyarakat setempat, selaku pemegang kuasa atas wilayah adat yang menjadi tempat tumbuh pohon Eucalyptus alba (disebut juga wilayah “Suf”), telah membangun sistem untuk itu.   Sumber: https://www.wwf.or.id/program/inisiatif/social_development/greenandfairproducts/madu_mutis/

avatar
Hanienadiva
Gambar Entri
Tuir - Sikka - Nusa Tenggara Timur
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Dalam pagelaran ritual adat Supi Tawa, etnis Tanai Ai, Sikka, Flores Timur, di hutan tempat awal ditemukan keris pusaka, setelah memberikan Piong atau persembahan berupa telur ayam serta beras, sirih pinang dan Arak kepada sang pencipta dan penguasa langit dan bumi serta para leluhur, hewan sembelihan berupa ayam semuanya dibakar di tempat ritual dan dimakan bersama nasi. Selama ritual berlangsung, makanan yang dimakan tidak diperkenankan menggunakan piring tetapi diletakan di dedaunan serta minum air atau arak pun harus menggunakan tempurung kelapa atau gelas bambu yang bahannya diambil di sekitar hutan tempat ritual berlangsung. Sejak dahulu ada pantangan untuk menggunakan piring dan gelas, hanya boleh mempergunakan bahan-bahan dari alam yang ada di sekeliling tempat ritual. Nasi dimasak di dalam bambu lalu dibakar hingga matang sedangkan hewan sembelihan pun dibakar dan dipotong kecil-kecil untuk dijadikan persembahan yang diletakan di tempat tersebut serta sisanya...

avatar
Riani Charlina
Gambar Entri
Saledale
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Konon, di Desa Metilopu, Pulau Rote, hiduplah keluarga petani bernama Tukateik bersama dengan seorang isteri yang tercinta, Bingalete namanya. Keduanya dikaruniai tiga orang yang yang ganteng-ganteng. Si sulung bernama Lelu Welang, lalu diikuti oleh Pelang Galing dan Tipa Soli. Pekerjaan keluarga ini sehari-hari bercocok tanam. Meski begitu, keluhan hidup yang dihadapi tidak pernah terdengar dalam setiap pembicaraan dengan tetangganya. Mereka tidak pernah menyesali hidup sebagai petani kecil. Sang suami pandai menciptakan kondisi yang kondusif. Tak heranlah bila saban hari mereka menghadirkan canda ria, ditambah lagi sang isteri yang senantiasa pasang senyum di tengah anak-anaknya yang rada-rada nakal. Sayang kehidupan yang harmonis itu harus segera berakhir tatkala sang istri tercinta meninggal. Sang ayah bingung. Siapa yang bakal menjadi pengganti istrinya dalam mendidik anak-anak yang masih kecil itu? Setelah lama hidup menduda, sang pengganti pun ditemukandi desa seberang. K...

avatar
Rahmah