Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur
Dongeng Suri Ikun dan Dua Burung
- 29 Januari 2017 - direvisi ke 3 oleh Bangindsoft pada 14 Oktober 2024
Alkisah jaman dahulu, di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, hidup seorang petani dengan isteri beserta empat belas anaknya. Dari keempat belas anaknya, tujuh orang merupakan anak laki-laki & tujuh orang merupakan anak perempuan. Keluarga besar ini hidup dari hasil kebun mereka yang cukup besar. Namun, kendati mereka memiliki kebun besar, hasil kebun tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Penyebabnya adalah seekor babi hutan sering merusak tanaman di kebun mereka.
 
Untuk mengatasi masalah babi hutan, Si Petani kemudian menugaskan para anak laki-lakinya untuk bergiliran menjaga kebun mereka dari gangguan babi hutan. Sayangnya, dari ketujuh anak laki-laki Pak Tani hanya anak laki-laki bernama Suri Ikun saja yang pemberani. Keenam saudara laki-laki Suri Ikut adalah anak-anak penakut lagi pendengki. Hanya karena mendengar dengusan babi hutan saja mereka akan lari tunggang langgang meninggalkan kebun. Berbeda halnya dengan Suri Ikun, jika mendengar suara dengusan babi hutan, ia akan dengan cekatan mengambil busur & memanahnya.
Jika Suri Ikun berhasil membunuh seekor babi hutan, ia akan membawanya kerumah. Di rumah sudah menunggu saudara-saudaranya. Biasanya, saudara laki-laki tertua Suri Ikun bertugas membagi-bagikan daging babi hutan tersebut. Karena penyakit dengkinya, ia biasa hanya memberi Suri Ikun kepala dari babi hutan. Sudah tentu tidak banyak daging bisa diperoleh dari bagian kepala. Namun demikian, Suri Ikun selalu berbesar hati. Suri Ikun tetap menghormati saudara-saudaranya.
Suatu ketika, gerinda milik Pak Tani tertinggal di tengah hutan. Ia kemudian menyuruh anaknya tertuanya untuk mengambil gerinda miliknya di hutan. Suri Ikun kemudian diminta oleh kakak laki-laki tertua untuk ikut mencari gerinda milik ayahnya yang tertinggal di tengah hutan.
 
Hari sudah mulai malam. Menurut cerita, hutan tersebut di malam hari dihuni oleh para hantu jahat. Dengan perasaan takut Suri Ikun berjalan mengikuti kakaknya. Ia tidak tahu bahwa kakaknya yang penakut itu malah mengambil jalan lain untuk pulang kerumah. Tinggallah Suri Ikun seorang diri di tengah hutan lebat. Ia berjalan tak tentu arah semakin lama semakin masuk ke tengah hutan. Berulang kali ia memanggil-manggil nama kakaknya. Panggilan Suri Ikun terdengar oleh hantu-hantu jahat di hutan. Para hantu jahat kemudian menjawab pangilan Suri Ikun. Mereka menjawab seolah-olah mereka adalah kakak Suri Ikun. Mereka sengaja menyesatkan Suri Ikun dengan tujuan ingin menangkapnya. Setelah Suri Ikun berada ditengah-tengah hutan, lalu hantu-hantu tersebut menangkapnya.
Suri Ikun terkejut menyadari bahwa yang menjawab panggilannya ternyata hantu-hantu jahat. Untungnya Ia tidak langsung dimakan, karena menurut hantu-hantu itu ia masih terlalu kurus. Ia kemudian dibawa oleh para hantu untuk dikurung ditengah gua. Ia diberi makan dengan teratur oleh para hantu jahat. Gua itu gelap sekali. Namun untunglah di dalam gua tersebut ada celah disampingnya, sehingga Suri Ikun masih bisa melihat ada sinar masuk ke dalam gua. Dari celah gua, Suri Ikun melihat ada dua ekor anak burung kelaparan. Ia kemudian membagi makanan miliknya dengan anak-anak burung.
 
Setelah sekian tahun Suri Ikun ditawan di dalam gua gelap, anak-anak burung itupun tumbuh menjadi burung sangat besar & kuat. Burung-burung tersebut merasa kasihan dengan nasib Suri Ikun. Para burung ingin membebaskannya dari hantu jahat. Pada suatu ketika, hantu-hantu itu membuka pintu gua, dua burung segera mengambil kesempatan itu untuk menyerang dan mencederai hantu hantu tersebut. Lalu mereka membawa dan menerbangkan Suri Ikun ke suatu daerah berbukit-bukit & tinggi. Ternyata kedua burung yang ditolong Suri Ikun selama ini adalah burung sakti. Dengan kekuatan saktinya, burung-burung besar tersebut membangun sebuah istana megah lengkap dengan para pengawal & pelayan istana. Akhirnya Suri Ikun kini tinggal bahagia di sebuah istana megah lengkap beserta pengawal & pelayan istana.
 

Sumber: Suri Ikun dan Dua Burung

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline