Salah satu sajian istimewa khas Kepulauan Bangka Belitung adalah Lempah Kuning . Makanan yang banyak ditemui di Kota Pangkalpinang ini adalah masakan lempah yang isinya terdiri dari ikan kakap merah atau tenggiri dengan kuah yang berbumbu kunyit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan belacan. Lempah ini memiliki kuah berwarna kuning dan biasanya dimasukkan potongan-potongan nanas sehingga disebut juga lempah nanas. Orang Belitung menyebutnya gangan ketarap. Ikan kakap dapat pula digantikan dengan daging sapi. Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya : Bahan : - Ikan (ikan merah, ikan kerisi, ikan bulat dan lain-lain) - Bawang Merah - Laos - Kunyit - Terasi Bangka - Asam - Garam, Gula, penyedap secukupnya - Cabe Kecil/besar sesuai dengan selera - Nanas (biasanya lempah kuning ikan memakai buah nanas sebagai tambahan) Cara Membuat : 1. Semua bumbu dihaluskan. 2. Masukkan bumbu ke dalam air...
Sebelum kita menyimak lebih jauh, penulis mengharap dukungannya untuk upacara taber kampung ini menjadi WARISAN BUDAYA TAK BENDA BABEL. Terimakasiih :) Upacara Adat Taber Kampung Kacung Pada bulan Dzulhijah taber kampong dilaksanakan setiap tahun sehabis hari raya idul adha, bertepatan dengan musim panen padi huma (lading). Pelaksanaan upacara dipimpin oleh sesepuh adat Suku Ketapik Kacung Bapak Rasidi dan dukun kampong Kacung Bapak Supardi. Waktu dan Tempat Pelaksanaan upacara Malam hari dan siang hari : Malam hari dirumah kediaman sesepuh Kampong Malam hari dirumah kediaman dukun kampong Jenis -jenis upacara sebagai berikut : Pada Malan hari Dikediaman sesepah Suku Ketapik acara selamatan (do'a selamat) dipimpin oleh pemuka agama islam (penghulu kampong) sehabis sholat magrib. Kemudian sehabis sholat isya acara pembacaan kitab Al-Barzanji dilanjut dengan mengumandangkan lagu-lagu rodat diiringi dengan tabuhan gendang saling bergantian antara bapak-bapak dan ibu...
Menenun cual awalnya merupakan aktivitas perempuan Bangsawan Muntok, Bangka Barat, keturunan Ence' Wan Abdul Haiyat di Kampung Petenon (Petenun), pada abad ke-18. Tenun cual mulanya merupakan kain adat Muntok yang berarti celupan awal pada benang yang akan diwarnai. Tenun cual merupakan perpaduan antara tekhnik songket dan tenun ikat, namun yang menjadi ciri khasnya adalah susunan motif menggunakan tekhnik tenun ikat. Jenis motif tenun cual antara lain susunan motif bercorak penuh (Pengantek Bekecak), dan motif ruang kosong Jande Bekecak). Cual Bangka dahulu dikenal dengan nama Limar Muntok. Sekilas motif kain tenun cual nampak seperti songket palembang. Yang membedakan adalah jika pada Songket palembang motif diambil dari bentuk-bentuk bunga seperti cempaka atau bunga cengkeh, maka cual mengambil motif bentuk-bentuk alam dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti motif kucing atau bebek, bunga mawar, dan lain-lain yang jika dilihat dari jauh akan timbul motifn...
Pada zaman dahulu, di tengah-tengah hutan di Mentok hiduplah seorang perempuan tua. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Dempu Awang. Kehidupan mereka sangat sederhana. Mereka hidup dari hasil ladang yang ditanami ubi, keladi, dan lain-lain. Karena hasil ladang yang mereka peroleh sedikit sekali, Dempu Awang bermaksud merantau mencari pekerjaan yang lebih baik. Ia pun mengemukakan maksud itu kepada ibunya. Ternyata sang ibu mengizinkan Dempu Awang merantau. Beberapa hari kemudian, Dempu Awang pamit pada ibunya untuk merantau. Ia menumpang perahu layar. Karena tidak mempunyai uang untuk membayar ongkos naik perahu, Dempu Awang bersedia menjadi anak buah perahu itu. Sepeninggal Dempu Awang, ibunya tinggal seorang diri di tengah hutan. Ia selalu berdoa agar anaknya selamat dan mendapat pekerjaan. Tak terasa sepuluh tahun telah lewat. Berkat doa ibunya, sekarang Dempu Awang telah menjadi seorang yang kaya raya. Namun, ia tidak pernah memberikan kabar kepada ibun...
Buding adalah desa terdekat wilayah Kecamatan Kelapa Kampit, berjarak sekitar 44 kilometer dari Tanjungpandan, ibu kota Kabupaten Belitung. Penduduk desa ini memiliki legenda “ kebanggaan “, Keramat Gadong. Kisah ini terjadi jauh sebelum datang penjajah. Di saat jalan raya yang menghubungkan Tanjungpandan – Manggar ( seperti sekarang ini ) belum ada. Saat sebagian besar penduduk memilih tinggal di pedalaman untuk menghindarkan gangguan lanun yang suka merampok, serta menculik wanita dan anak-anak. Di antara penduduk Belitung yang tinggal di pedalaman tersebut terdapatlah satu keluarga bermukim di sekitar daerah Buding mengarah ke Pering. Keluarga ini mengandalkan hidup dari hasil ladang, hingga mereka selalu berpindah-pindah mengikuti ladang yang di buka.Kepala keluarga itu bernama Kuman Manor. Ia memiliki seorang istri yang sedang mengandung anak keduanya dan seorang anak perempuan bernama Taila. Hatta. Suatu hari...
Ritual Jelangkung Versi Cina di Bangka Belitung Apa yang kamu pikirkan jika kamu mendengar ada seseorang atau sekelompok orang mengadakan acara untuk mengundang arwah atau yang sering di sebut juga JAILANGKUNG? Ya… mungkin kamu akan berpikir ini sangat konyol, karena di jaman yang sudah modern masih ada juga yang percaya dengan yang namanya hantu, setan, jin atau sejenisnya. Budaya orang timur memang sarat dengan yang namanya mistik warisan leluhur.Tidak heran jika di masyarakat kita terdengan adanya ritual yang dapat mengundang arwah dan sejenisnya. Salah satu ritual pemanggilan arwah yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan media boneka yang biasa di sebut jailangkung. Karena ritual jailangkung bisa di lakukan oleh siapapun asalkan bisa membaca mantera-mantera pengundangnya. Disini saya menemukan adanya berbagai versi dan tata cara yang berbeda dalam ritual pemangilan arwah yang di sebut jailangkung in...
Ritual ini diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Bulan ini dipercayai oleh masyarakat Melayu pesisir bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala kepada umat manusia. Dan ritual itu adalah medium memohon ampun dan bermunajat agar dijauhkan dari bala. Masyarakat menyebutnya Rebo Kasan. Berasal dari kata “Rebo Kasat”yang berarti Rabu terakhir di bulan Shafar. Kumandang azan, pencelupan air wafaq, pelepasan ketupat lepas serta meminumnya adalah puncak ritual dari Rebo Kasan itu sendiri. Salah satu masyarakat melayu yang masih menjalankan tradisi ini adalah masyarakat desa Air Anyir di Kecamatan Merawang Bangka. Merupakan tradisi yang telah berusia ratusan tahun. Sejak abad ke-16, nenek moyang mereka sudah menjalankan ritual ini. Pada masa itu, nenek moyang mereka biasanya melaksanakan shalat sunnah empat raka’at dengan membaca satu kali al Fatihah, Al Kautsar sebanyak 17 kali, Al Ikhlas sebanyal lima kali, Al Falaq d...
Buang Jong merupakan salah satu upacara tradisional yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat suku Sawang di Pulau Belitung. Suku Sawang adalah suku pelaut yang dulunya, selama ratusan tahun, menetap di lautan. Baru pada tahun 1985 suku Sawang menetap di daratan, dan hanya melaut jika ingin mencari hasil laut. Buang Jong dapat berarti membuang atau melepaskan perahu kecil ( Jong ) yang di dalamnya berisi sesajian dan ancak (replika kerangka rumah-rumahan yang melambangkan tempat tinggal) . Tradisi Buang Jong biasanya dilakukan menjelang angin musim barat berhembus, yakni antara bulan Agustus-November. Pada bulan-bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyarakat suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong. Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan a...
Tarian 2 etnis merupakan sebuah tari kreasi baru dari Kepulauan Bangka Belitung. Disebut dengan tarian 2 etnis karena dalam satu tarian terdapat 2 etnis khas di kepuauan Bangka Belitung, yaitu melayu dan cina. Kekhasan etnis tersebut digambarkan dengan pakaian adat dan gerakan khasnya tersendiri. Etnis cina dengan pakaian khas cina berwarna merah, dan melayu dengan pakaian khasnya yang berwarna cerah. Tarian ini sering dipentaskan dalam berbagai kesempatan.