Ritual
Ritual
Upacara Adat Kepulauan Bangka Belitung Kacung, Bangka Barat
Taber Kampung
- 19 November 2014

Sebelum kita menyimak lebih jauh, penulis mengharap dukungannya untuk upacara taber kampung ini menjadi WARISAN BUDAYA TAK BENDA BABEL. Terimakasiih :)

Upacara Adat Taber Kampung Kacung Pada bulan Dzulhijah taber kampong dilaksanakan setiap tahun sehabis hari raya idul adha, bertepatan dengan musim panen padi huma (lading). Pelaksanaan upacara dipimpin oleh sesepuh adat Suku Ketapik Kacung Bapak Rasidi dan dukun kampong Kacung Bapak Supardi.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan upacara Malam hari dan siang hari :

Malam hari dirumah kediaman sesepuh Kampong Malam hari dirumah kediaman dukun kampong Jenis -jenis upacara sebagai berikut :

Pada Malan hari Dikediaman sesepah Suku Ketapik acara selamatan (do'a selamat) dipimpin oleh pemuka agama islam (penghulu kampong) sehabis sholat magrib. Kemudian sehabis sholat isya acara pembacaan kitab Al-Barzanji dilanjut dengan mengumandangkan lagu-lagu rodat diiringi dengan tabuhan gendang saling bergantian antara bapak-bapak dan ibu-ibu hingga menjelang subuh. Acara ini disebut "Mengasuh Kembang Telok"

Mengasuh Kembang Telok Dimana telor ayam yang dicelup dengan tepung berwarna merah, hijau dan kuning dan dihiasi dengan bunga kertas yang berwarna-warni lalu diletakkan diatas dulang yang telah tersedia pohon pisang atau pohon rumbia sebagai tempat menusuk telur-telur yang tersusun begitu hindah.

Kediaman Dukun Kampuag Kacung Masyarakat Kampong berbondong-bondong untuk berobat secara jampi-jampian, ada yang berupa air penawar dan pinang rajah. Malam itu juga sang dukun menaber kampong sebagai tolak balak dari gangguan roh jahat pada tahun mendatang.

Acara siang hari Tempat kediaman sesepuh Kampong Suku Ketapik Kacung Acara penyambutan tamu kehormatan Arak-arakan Hataman Al-Uuran di masjid Acara menganggung/makan bersama.

Penyambutan Tamu Keharmatan Tamu kehormatan bapak Gubernur Bangka Belitung dan bapak Bupati Bangka Barat disambut upacara pencak silat dengan diiringi tabuhan gendang dan gong serta dihambur dengan beras kunyit sebagai ungkapan selamat datang dan terhindar dari mara bahaya.

Arak-arakan Arak-arakan dengan kendaraan hias terbuat dari sepeda bernama Sado, tamu kehormatan bapak Gubernur dan Bupati Bangka Barat duduk didalam kendaraan hias berupa rumah adat diarak keliling kampong diikuti undangan lain dengan berjalan kaki, kemudian menuju masjid dengan tabuhan gendang hadrah.

Hataman Al-Quran Tamu kehormatan dan seluruh undangan duduk didalam masjid pada tempat yang telah disediakan mengelilingi kembang telok dan para peserta hataman al-quran.

Nganggung Sepintu Sedulang Setelah selesai pembacaan ayat-ayat suci al-quran oleh peserta hataman dilanjutkan dengan pembacaan doa hataman dan ditutup dengan doa selamat. Kemudian tamu kehormatan dan para undangan dipersilahkan menikmati makan-makanan khas sedekah kampong Kacung dari ketupat lepat, dodol dan jaudah lainnya.

Acara Silaturahim Pada hari tersebut masyarakat kampong Kacung tumpah-ruah dalam kegembiaraan menyambut tetamu serta sanak keluarganya yang datang dari luar. Untuk menyemarakkan acara sedekah kampung suara hingar-bingarnya orkes dangdut memecahkan telinga mengiringi anak-anak muda berjoget sampai sore hari.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline