Motif Kain
Motif Kain
Kain Daerah Kepulauan Bangka Belitung Muntok, Bangka Barat
Kain Tenun Cual
- 21 November 2014
Menenun cual awalnya merupakan aktivitas perempuan Bangsawan Muntok, Bangka Barat, keturunan Ence' Wan Abdul Haiyat di Kampung Petenon (Petenun), pada abad ke-18. Tenun cual mulanya merupakan kain adat Muntok yang berarti celupan awal pada benang yang akan diwarnai.
 
Tenun cual merupakan perpaduan antara tekhnik songket dan tenun ikat, namun yang menjadi ciri khasnya adalah susunan motif menggunakan tekhnik tenun ikat. Jenis motif tenun cual antara lain susunan motif bercorak penuh (Pengantek Bekecak), dan motif ruang kosong Jande Bekecak). Cual Bangka dahulu dikenal dengan nama Limar Muntok. Sekilas motif kain tenun cual nampak seperti songket palembang. Yang membedakan  adalah jika pada Songket palembang motif diambil dari bentuk-bentuk bunga seperti cempaka atau bunga cengkeh, maka cual mengambil motif bentuk-bentuk alam dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti motif kucing atau bebek, bunga mawar, dan lain-lain yang jika dilihat dari jauh akan timbul motifnya.
Fungsi sosial dari tenun cual adalah sebagai pakaian kebesaran lingkungan Muntok, pakaian pengantin dan pakaian pada hari-hari kebesaran Islam dan adat lainnya, sebagai hantaran pengantin ataupun mahar yang langsung menggambarkan status sosial (pangkat dan kedudukan) seseorang pada masa itu. Dahulu, kehalusan tenunan, tingkat kerumitan motif dan warna pada tenun cual mengandung filosofi hidup sebagai hasil perjalanan religius penenunnya.
 
Tenun cual sangat terkenal karena tekstur kain-nya yang begitu halus, warna celupan benangnya tidak berubah, dan ragam motif seakan timbul, jika dipandang dari kejauhan. Peminat tenun cual pun hingga ke luar Bangka, sehingga diperjualkan pula sampai ke Palembang, Belitung, Pontianak, Singapura dan Tanah Melayu lainnya. Hal ini menyebabkan pengguna tenun cual tidak lagi hanya pada keturunan Bangsawan Mentok.
 
Tahun 1914 hingga 1918, terjadi perang besar melanda Eropa yang menyebabkan terputusnya bahan baku tenun cual. Masuknya tekstil dari Cina menjadi pelengkap orang-orang Muntok meninggalkan kerajinan tenun cual. Tahun 1990, Perindustrian Kota Madya pangkalpinang menggalakan kembali keraj inan cual di Bangka. Kelompok usaha kerajinan cual yang terdiri dari anggota, keluarga tersebut diketuai oleh Masliana.Tahun 2003 Maslina membentuk Koperasi Tenun Kain Cual Khas Bangka.
 
Kini ada kurang lebih 40 perajin cual yang tersebar di kota maupun kabupaten di Bangka Belitung.
 
Produk dan Kapasitas Produksi
Tenun Cual untuk wanita & pria, (324 stel/ tahun).
Kemeja & bahan motif cual tekhnik printing, pesanan dalam jumlah banyak, ready stock (6000 meter/ tahun).
Kemeja & bahan sarimbit motif cual tekhnik cap, stock terbatas, sesuai pesanan, wania dan motif bisa khusus (2400 meter/tahun).
Cendramata dan aksesoris khas Bangka, seperti hiasan dinding, syal, mainan kunci dll.
Melayani training/ magang tekhnik menenun cual.
Unit penjualan bahan baku & peralatan (60 unit/tahun).
Unit simpan pinjam khusus bagi perajin.
 
Kualitas Tenun Cual
Kualitas I (sehelai benang pakan), selendang besar (P.225 cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 7.500.000,- s/d Rp. 19.000.000,-
Kualitas II (dua helai benang pakan), selendang Besar (P.225cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 3.500.000,- s/d Rp. 6.700.000,-
Kualitas I (sehelai benang pakan), selendang kecil (P. 190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 2.800.000,- s/d Rp. 3.400.000,-
Kualitas II (dua helai benang pakan), selendang kecil (P. 190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 1.800.000,-s/d Rp. 2.800.000,-
Kualitas III (tiga helai benang pakan), selendang kecil(P.190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 1.300.000,- s/d Rp. 1.700.000,-
 
Tips Merawat Kain Tenun Cual
1) Tenun cual sebaiknya digulung mengelilingi batang pralon yang dilapisi dahulu dengan kertas minyak, atau kertas copy.
2) Lalu dimasukkan ke dalam tabung atau dibungkus plastik lalu disimpan dalam lemari kayu.
3) Jauhkan dari cahaya matahari langsung dan air.
4) Tabung atau lemari penyimpanan diberi lada atau cengkeh yang ditakuti rayap atau serangga lainnya. Tenun cual tidak boleh di Dry Clean dan di           Loundry hanya boleh angin-anginkans etelah dipakai.
 
Tips Merawat Bahan Motif Cual Tekhnik Cap
1) Agar warna alam pada bahan tersebut dapat tahan lajna hendaknya tidak mencucinya dengan mesin cuci. Jangan direndam terlalu lama, sebaiknya dicuci menggunakan shampoo atau sabun khusus (lerak)
2) Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Sebaiknya digantung menggunakan hanger lalu diangin-anginkan di tempat yang teduh dan dibalik.
3) Saat menstrika jangan terlalu panas dan dibalik, jangan menstrika di atas permukaan atau lapisi menggunakan sapu tangan.
4) Simpan di tempat yang teduh, tidak terkena sinar lampu dan matahari secara langsung.
5) Jika ingin memberi kapur barus, bungkus terlebih dahulu kain agar tidak rusak.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel