Societeit voor Officieren atau bangunan yang lebih dikenal oleh warga Cimahi dengan sebutan The Historich ini merupakan gedung peninggalan masa kolonial Belanda yang berlokasi di Jawa Barat atau tepatnya di Jalan Gatot Subroto No. 19, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Gedung berwarna putih yang belum diketahui siapa arsiteknya ini dibangun pada tahun 1895. Dari segi arsitektur, The Historich ini menggunakan gaya yang dipengaruhi oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Herman Willem Daendels yaitu gaya arsitektur yang bernuansa Romawi dan Yunani. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, The Historich digunakan sebagai tempat hiburan para tentara yang mempunyai jabatan karena pada saat itu terdapat teater, dansa, dan pertunjukan film. Selain itu, lokasi gedung ini sangat strategis karena dekat dengan Stasiun Cimahi, kolam berenang Berkleus, dan atau Rumah Sakit Dustira. Usai kemerdekaan, kepemilikan gedung ini dipindahtangank...
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, atau yang sering dikenal dengan Masjid Agung Cirebon, adalah sebuah masjid yang terleatak di dalam lingkungan Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1480 M oleh Sunan Gunung Jati yang diperkirakan pada waktu itu merupakan waktu penyebaran Agama Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Perancangan Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini dilakukan oleh Sunan Kalijaga, dengan bantuan Raden Sepat, yaitu sebuha arsitek dari Kerajaan Majapahit. Di dalam pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa sendiri, banyak kekhasan arsitektur yang dimiliki masjid ini. Salah satu contoh yaitu seperti pintu yang digunakan untuk memasuki ruang utama. Pintu yang diguanakn untuk memasuki ruang utama tersebut memiliki ciri-ciri yaitu ukurannya yang pendek dan jumlahnya pintu tersebut yaitu 9. Alasan menagapa pintu dibaut pendek yaitu agar pengunjung diharapkan menunjukkan rasa hormat ketika memasuki ruangan utama yaitu dengan menunduk....
Bekasi memiliki sebutan Kota Patriot karena menjadi garda terdepan saat Penjajahan oleh Jepang dan Belanda melakukan Agresi Militer pada saat 1947 dan 1948. Sebagai Daerah dan garis pertahanan terdepan saat melawwan Jepang, Kabupaten Bekasi memiliki banyak peninggalan bernilai sejarah, seperti Gedung Juang Tambun dan Rumah Tuan Tanah Pebayuran. Terdapat sebuah Gedung yang tidak terlalu dikenal bahkan tertinggal, padahal bangunan tersebut memiliki kontribusi yang luar baaiasa bagi para pahlawan yang bejruang di Bekasi. Gedung tersebut ialah Gedung Papak. Gedung Papak Berlokasi di Jalan Insinyur Haji Juanda No.100, Desa Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi. Gedung tersebut berdiri di atas tanah tanah seluas 1.5 hektar dan luas Bangunan mencapai 2500 meter persegi. Gedung yang dibangun pada awal abad ke-20 ini dibangun oleh tuan tanah bernama Lee Guan Chin biasa dikenal Baba. Gaya arsitekturnyya mengikuti gaya art deco yang kala itu umum, sehingga gaya arsitektur banyak di...
Gedung Sate adalah sebutan bagi masyarakat Bandung untuk kantor pemerintahan propinsi Jawa Barat. Oleh pemerintahan Belanda dulu, gedung ini disebut dengan Gouvernements Bedrijven atau GB. Dirancang oleh sebuah tim ahli dari Belanda yang terdiri dari Ir. J. Gerber, seorang arsitek muda ternama lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, serta Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks. Gedung ini berdiri pada tanggal 27 Juli 1920. Pembangunan Gedung Sate memakan waktu 4 tahun dan biaya sekitar 6 juta gulden. Hal inilah yang menjadi dasar penentuan jumlah benda bulat yang ditusuk oleh semacam tusuk sate di bagian puncak gedung. Ada banyak versi dari masyarakat Bandung tentang benda bulat yang ditusuk tiang di puncak Gedung Sate. Ada yang mengatakan bahwa benda bulat tersebut adalah sate, jambu air hingga melati yang berjumlah enam buah. Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya ar...
Depok merupakan kota yang identik dengan Belimbing Dewa sebagai ciri khasnya. Tak heran bila ternyata belimbing dewa ini sering kali diolah menjadi oleh-oleh khas Depok, baik berupa sirup, jus, wingko, dodol belimbing, atau bahkan batik dengan motif belimbing. Namun demikian, ternyata bukan hanya belimbing yang sering dijadikan motif batik khas Kota Depok, ada juga motif batik khas Depok yang terinspirasi dari Jembatan Panus. Jembatan Panus merupakan produk arsitektur krusial hasil peninggalan zaman kolonial Belanda yang terletak di Jl. Tole Iskandar, Depok. Design arsitektur dari jembatan ini sebenarnya dibuat oleh seorang berkebangsaan Belanda, namun pengerjaannya dilakukan oleh warga setempat dan dimandori oleh Stephanus, seorang keturunan Depok-Betawi yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan jembatan tersebut. Nama sang mandor kemudian dijadikan nama jembatan tersebut, yakni "Jembatan Panus" dengan sedikit perubahan agar mudah untuk dilafalkan oleh warga lokal. Pada za...
Saat ini dikenal sebagai Masjid Raya Bandung, Masjid Agung Bandung merupakan bagian dari Catur Gatra pusat Kota Bandung. Catur Gatra memiliki arti "Empat Wujud", yang merupakan komponen utama bagi lingkungan pusat kota menurut konsep tata ruang alun-alun kota tradisional. Adapun keempat komponennya adalah: 1. alun-alun (lapang terbuka), 2. pendopo Kabupaten (bangunan istana raja), 3. tempat ibadah utama dengan bentuk dan ukuran bangunan yang monumental, dan 4. pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi serta bertemunya kultur antarpenduduk kota. Masing-masing komponen memiliki makna dan fungsi khusus. Tempat ibadah dalam hal ini dimaksudkan sebagai pusat spiritual dan pendopo Kabupaten menjadi pusat kebudayaan dan sosial kemasyarakatan. Pasar Ciguriang yang juga seharusnya menjadi salah satu komponen, tak nampak pada tahun itu disebabkan kebakaran yang disengaja oleh Munada pada 30 Desember 1842. Hingga 1896, Bandung belum mempunyai pasar permanen. Terd...
Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya. Perkampungan ini masih menjaga berbagai sifat arsitektur dan penataan bangunan yang terbentuk oleh generasi nenek moyangnya. p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 11.0px 'Helvetica Neue'; color: #000000; -webkit-text-stroke: #000000} p.p2 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 11.0px 'Helvetica Neue'; color: #000000; -webkit-text-stroke: #000000; min-height: 12.0px} span.s1 {font-kerning: none} Diantara hal yang paling mencolok dari perkampungan ini adalah sawah yang mengelilingi perkampungan ini di sebelah selatan. Persawahan-yang masih dimiliki oleh penduduk asli-ini masih menjadi ladang mata pencaharian bagi masyarakat Kampung Naga. Selain itu, disebelah barat hutan tropis membatasi perkampungan ini, serta Sungai Ciwulan yang di sebelah timur dan hutan yang terletak di seberang sungai. Hutan yang terletak ini dipercayai sebagai tempat tinggal beberapa m...
Gedung Merdeka yang sebelumnya bernama Gedung Societeit Concordia dikenal oleh dunia sebagai tempat diselenggarakkannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dulunya gedung ini hanya sebuah kedai kopi kecil yang sering digunakan para meneer dan Noni Belanda anggota Societeit Concordia sebagai tempat nongkrong. Pada 1895 anggota Societeit Concordia memiliki gedung khusus dimana pribumi dan sembarang orang tidak bisa masuk begitu saja. Kemudian gedung mulai diperluas menjadi lebih megah dengan fungsi sebagai ruangan umum. Gedung ini sempat dijadikan tempat pesta ataupun tempat perkawinan. Pada 1921 Wolff Schoemaker merombak gedung ini dengan gaya art deco yang menunjukkan struktur dan fungsi gedung. Gedung semakin terlihat kokoh dengan pilar-pilar besar di depan pintu masuk. Pada 1940 gedung ini mengalami perubahan gaya arsitektur menjadi International Style sehingga gedung menampilkan kesan menarik dan tidak kaku.  ...
Gedung Merdeka yang sebelumnya bernama Gedung Societeit Concordia dikenal oleh dunia sebagai tempat diselenggarakkannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dulunya gedung ini hanya sebuah kedai kopi kecil yang sering digunakan para meneer dan Noni Belanda anggota Societeit Concordia sebagai tempat nongkrong. Pada 1895 anggota Societeit Concordia memiliki gedung khusus dimana pribumi dan sembarang orang tidak bisa masuk begitu saja. Kemudian gedung mulai diperluas menjadi lebih megah dengan fungsi sebagai ruangan umum. Gedung ini sempat dijadikan tempat pesta ataupun tempat perkawinan. Pada 1921 Van Galen Last dan Wolff Schoemaker merombak gedung ini dengan gaya art deco yang menunjukkan struktur dan fungsi gedung. Gedung semakin terlihat kokoh dengan pilar-pilar besar di depan pintu masuk. Pada 1940 gedung ini mengalami perubahan gaya arsitektur menjadi International Style sehingga gedung menampilkan kesan menarik dan tidak kaku. Pada masa penjajahan Jepang gedun...