Masyarakat Nias yang berdiam di desa Idanogawo, Nias Timur menamakan permainan ini famaikara yang berarti bermain batu. Kata Famaika dapat diuraikan sebagai fa + mai + kara yang sama dengan ber + main + batu. Nama ini dapat dicocokkan dengan permainan itu sendiri, yang memang menggunakan batu di dalam melaksanakannya. Permainan ini bersifat edukatif untuk mengenal dan membiasakan diri dengan kehidupan masyarakat dan menumbuhkan kebiasaan untuk melempar secara tepat mengenai sasaran sebagai modal membidik, menombak dan memarang dengan senjata secara tepat ke sasaran. Hal ini sangat diperlukan dalam pekerjaan-pekerjaan apapun sesudah dewasa nantinya. Pemain adalah anak laki-laki sebanyak 2 orang, berumur berkisar 10 sampai 13 tahun. Mula-mula mereka membuat tiga garis sejajar di tanah masing-masing berjarak 2 meter, garis awal disebut garis start , garis kedua disebut garis tengah dan garis ketiga disebut garis ...
Suku Batak memiliki aksara yang bernama Surat Batak. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra Utara yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Namun, varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi. Sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun. Aksara Karo menunjukkan pengaruh, baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Jenis aksara Batak merupakan bagian dari...
Piso Surit merupakan lagu daerah yang berasal dari Tanah Karo, Sumatera Utara . Lagu daerah ini diciptakan oleh komponis Djaga Sembiring Depari. Komponis yang lebih sering disebut Djaga Depari ini lahir di desa Seberaya, Tanah Karo, Sumatera Utara. Makna Lagu Piso Surit bertemakan asmara muda-mudi Karo di zaman peperangan. Menggambarkan seorang kekasih yang sedang mencurahkan isi hatinya(berbicara) kepada alam serta burung-burung yang hinggap di pepohonan tentang kekasih yang dinanti yang turun ke medan perang telah lama tak kunjung datang(pulang). Piso Surit sendiri adalah personifikasi kesedihan dari suara burung pincala tersebut untuk mengilustrasikan kekasih yang dinanti yang turun ke medan perang. Pit-cuit (cit-cuit) suara burung (pincala) yang memanggil-manggil digambarkan oleh Djaga Depari dengan kata piso surit sebagai seorang insan yang memanggil(menanti) dan meratapi kekasih. Sebab, dalam kehidupan masya...
Gorga Batak Toba adalah kesenian ukir ataupun pahat yang biasanya terdapat pada bagian luar (eksterior) rumah adat Batak Toba dan alat kesenian (gendang, serunai, kecapi), dan lain sebagainya. Gorga dapat disebut sebagai corak atau motif yang tidak hanya dipahat/diukir tapi juga dilukis, dan pada umumnya Gorga Batak hanya menggunakan cat tiga warna : merah , hitam , dan putih . Gorga ada dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan cara memahat kayu, namun sekarang ini sudah sebagian direlif dengan Semen pada rumah-rumah batak permanen dan kemudian mencatnya dengan tiga macam warna. Warna yang tiga macam ini disebut tiga bolit . Bahan-bahan untuk Gorga ini biasanya kayu lunak yaitu yang mudah dikorek/dipahat. Biasanya nenek-nenek orang Batak memilih kayu ungil atau ada juga orang menyebutnya kayu ingul. Kayu Ungil ini mempunyai sifat tertentu yaitu antara lain tahan terhadap sinar matahari langsung, begitu juga terhadap terpaan air...
Bahan Minuman Roco Timun 1 bh kelapa muda dan airnya, keruk dagingnya 2 bh timun, belah 2, buang isinya, potong dadu 1 x 1 cm Es batu, kepruk Bahan Sirup Gula Merah Minuman Roco Timun 100 gr gula merah 50 ml air 1/4 sdt garam 1 lbr daun pandan, sobek, simpul Cara Membuat Minuman Roco Timun Khas Sumatera Utara Sirup gula merah: panaskan gula merah, air, garam dan daun pandan, aduk rata. Masak hingga gula mencair, angkat, sisihkan. Penyajian: susun timun dan kelapa muda dalam gelas. Tuang air kelapa muda dan sirup gula merah. Tambah...
Nasi Kentut tentunya bukanlah makanan nasi yang memiliki bau kentut atau dapat mengeluarkan kentut. Nasi ini memiliki tekstur yang pulen serta dilengkapi dengan berbagai rempah-rempah yang bercita rasa gurih yang kemudian dibungkus menggunakan balutan daun sehingga aroma hasil akhirnya akan sangat menggugah selera makan Anda. Ketika akan disantap, warna dari nasi ini memiliki warna yang kehijauan serta tercium bau yang harum. Nasi ini dilengkapi dengan berbagai lauk kemudian dibungkus dengan sebuah daun. Daun inilah yang disebut oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sebagai daun kentut. Daun kentut justru memberikan cita rasa yang nikmat pada makanan nasi ini. Daun kentut sendiri merupakan tanaman obat yang tumbuh liar, namun memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, salah satunya adalah melancarkan pencernaan. Daun kentut dapat digunakan menjadi lalapan atau makanan yang dicampur dengan berbagai lauk. Daun kentut juga dapat dimasak menjadi sa...
Sumatera Utara, sebuah provinsi yang ramai dikunjungi orang bukan hanya karena ibukotanya, Medan, adalah salah satu dari lima kota terbesar di Indonesia, namun juga karena kekentalan adat dan budaya penduduk aslinya. Provinsi yang dihuni oleh berbagai etnis ini tentu saja menarik minat khalayak ramai untuk mengenal adat, budaya, sejarah serta panorama yang terbentang di sana. Berikut ini adalah beberapa obyek wisata yang dapat Anda nikmati bersama keluarga. Faktor alam atau lingkungan merupakan salah satu penyebab terbentuknya suatu model atau gaya dari suatu daerah, begitu pula yang dialami oleh orang Batak. Sigale-gale yang artinya lemah gemulai ialah tarian asal Sumatra Utara yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Batak Toba. Sigale-gale adalah tarian yang diperagakan oleh patung terbuat dari kayu menyerupai manusia. Mengenakan Ulos, Sigale-gale, bisa dikatakan adalah kesenian "wayang" orang Batak sejak ratusan tahun silam. Cerita si gale-gale mencer...
Di Tanah Karo, ada masakan ayam yang sangat populer dengan nama cipera. Potongan ayam kampung – termasuk leher, sayap, kaki, hati, ampla dimasak dengan tepung jagung sampai empuk dan berkuah kental, disini saya tidak membuat dengan tepung jagung tua tapi dengan jagung muda yang di parut. Tepung jagung inilah yang sebenarnya disebut cipera. Kuah kental ini bercitarasa sedap dan sedikit asam karena memakai asam patikala (dari buah honje/kecombrang). Selain ayam, juga dicampurkan jamur merang ke dalam kuah. Bahannya: ayam kampung ( 1 ekor ) Jagung muda ( 5 buah ) diparut / di blender di kasih air secukupnya dan disaring. kelapa tua 1 butir di ambil santannya Cabe keriting ½ ons/ sesuai selera Jahe ( 1 ruas ibu jari ) Kunyit (1 ruas ibu jari ) Bawang merah ( 5 siung ) Bawang putih ( 4 siung ) Kemiri ( 3 butir ) Sereh ( 3 batang ) dikeperek Daun jeruk ( 5 lembar ) Jamur merang secukupnya...
Bahan-bahan untuk membuat Gule Bulung Gadung Dua ikat Daun Singkong di ambil daun muda Satu buah kelapa tua ambil santannya Rimbang (Tekokak) secukupnya Dua Batang Ciak-ciak (sreh) Satu siung Arias, Cabe rawit secukupnya Garam secukupnya Tiga ekor ikan sale Cara Memasaknya Santan kelapa yang di peras di pisah Perasan 1 dan ke 2 Tumbuk daun singkong di tambah dengan garam,cabe,rimbang,setelah halus masukkan ke santan ke dua yang terlebih dahulu sudah di panaskan,aduk dengan rata,kemudian masukkan ciak-ciak dan arias,setengah matang masukkan ikan sale terus masukkan santan perasan pertama (supaya kuahnya tetap kental) aduk sampai matang. Alamat Penjual: RM Putri Kualuh Jalan Sisingamangaraja No.41 Medan SUmber: http://sambaltuktuk.blogspot.com/p/gule-bulung-gadung.html