Natinombur terbuat dari ikan bakar yang disajikan dengan kuah kental penuh bumbu. Kata dasar natinombur adalah tombur, arti harafiah tombur adalah basah atau berair. Bentuk kata kerja dari tombur adalah manombur yang artinya membasahi atau mengairi. Kata ini bisa digunakan untuk banyak konteks termasuk konteks makanan. Oleh karena itu, manombur dalam konteks kuliner sesungguhnya lebih tepat diartikan menguahi (memberi kuah atau membuat makanan berkuah). Natinombur secara harafiah berarti makanan yang dibasahi atau dikuahi. Namun banyak juga yang menyebut natinombur adalah ikan bakar yang disajikan dengan sambal atau ikan panggang yang dilumuri sambal. Pedasnya cabai rawit dan getirnya andaliman terasa dari natinombur ini.
Konon, natinombur adalah makanan para nelayan di Danau Toba yang pergi ke danau. Dari rumah, bumbu-bumbu telah disiapkan, ketika istirahat di tepi pantai si nelayan tinggal membakar ikan lalu menyiramkan bumbu itu ke dalam ikan atau sebaliknya dengan memasukkan ikan ke kuah bumbu.
Secara ringkas, proses pembuatan natinombur adalah seperti ini: siapkan ikan mujahir (ikan lele dan ikan nila juga lazim) lalu bersihkan. Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan sedikit garam yang bertujuan untuk menghilangkan bau amis ikan. Setelah dibiarkan beberapa lama hingga air jeruk nipis meresap, panggang ikan hingga matang.
Sedangkan bumbunya terdiri dari bawang merah, kemiri, jahe bakar, cabai rawit, andaliman, jeruk nipis, dan garam secukupnya. Tumbuk halus semua bumbu hingga menyerupai sambal lalu basahi sambal dengan air panas. Ikan bakar dilumatkan/dipenyetkan lalu dimasukkan ke dalam kuah bumbu.
Resep:
Bahan
500 g ikan mujahir (5 ekor)
1 sdt air jeruk nipis
1/2 sdt garam
Bumbu
6 butir cabai rawit
jahe bakar seukuran kuku jempol
1/4 sdt andaliman
75 g bunga kecombrang yang diiris kasar direbus sebentar
1/2 sdt garam
6 butir bawang merah bakar
4 butir kemiri bakar
1/4 sdt gula pasir
Cara Membuat
1. Panggang ikan mujahir hingga matang di atas bara api setelah terlebih dahulu dilumuri jeruk nipis dan garam.
2. Tumbuk bumbu halus lalu aduk rata dan tambahkan sedikit air jeruk nipis.
3. Basahi bumbu sambal dengan air panas dengan tidak terlalu encer.
4. Lumatkan (penyetkan) ikan bakar lalu masukkan ke dalam kuah bumbu.
Sumber: https://solup.blogspot.co.id/2016/08/natinombur-makanan-khas-batak-pedas-dan.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang