Ketika membuat kue pohul-pohul, akan menggenggam itak (bahan pohul-pohul dari tepung beras) dan menekannya kuat-kuat. Dengan demikian, kue itu berbentuk serupa genggaman tangan, lengkap dengan bekas kelima jemari tangan. Maknanya adalah meskipun kita merasa tertekan, terjepit atau kesusahan dalam suatu pesta atau kegiatan adat mulai dari perencanaan hingga acara selesai, semua itu baik dan bertujuan mempererat kekerabatan dan jalinan kasih sayang, persis seperti pohul-pohul yang menjadi utuh karena ditekan genggaman tangan.
Bekas 5 jari pada pohul-pohul disimbolkan sebagai konsep 5 waktu dalam tradisi Batak yang disebut hatiha silima, yaitu: 1. Manogot 2. Pangului 3. Hos Ari 4. Guling Ari 5. Bot Ari. Selain itu, lima jari-jari menjadi simbol tentang rasa manusiawi setiap orang yang terbentuk dari panca indera, yaitu: 1. Parnidaan (penglihatan) 2. Parbinegean (pendengaran) 3. Parnianggoan (penciuman) 4. Pandaian (rasa/cecap) dan 5. Pangkilaan (perasaan/kulit). Bekas 5 jari sebagai bentuk dari pohul-pohul memiliki makna bahwa setiap saat, mulai dari pagi hingga malam, kita tidak bisa lupa kepada keluarga dan kerabat.
Terkait dengan inderawi manusia, lima jari bermakna sebagai berikut:
1. Kalau berpapasan, bertemu atau kebetulan melihat kerabat, harus disapa dan jangan kiranya berpura-pura tidak melihatnya.
2. Harus tanggap mendengar jikalau ada sesuatu terjadi pada keluarga atau kerabat, jangan pura-pura tidak mendengar.
3. Terkait penciuman, janganlah kiranya kekerabatan hanya harum pada mulanya, tapi menjadi bau pada akhirnya.
4. Terkait rasa cecap, harus menerima dengan tulus dan senang hati jika ada kerabat bersilaturahmi membawa makanan, dan harus mencecap dan memakan makanan itu dengan semangat meskipun mungkin rasanya tidak sesuai dengan selera lidah.
5. Terkait perasaan, semua pihak yang berkeluarga harus tetap seperasaan, sepenanggungan, dan saling menyokong satu sama lain dalam menjalani kehidupan.
Sumber: https://solup.blogspot.co.id/2016/09/makna-filosofis-pohulpohul-dan-dolungdolung.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang