Candi Bojongmenje berada dalam kawasan Kampung Bojongmenje RT.03 Rw.02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, dengan keletakan geografis pada garis koordinat 107º 48'110" - 06º 57'958" dan daerahnya merupakan dataran tinggi ± 698 m di atas permukaan laut. Candi itu tepat berada di bawah tanah pemakaman umum masyarakat Desa Cangkuang dengan luas 843 m² , dikelilingi oleh tembok pabrik tekstil, lahan kebun penduduk dan dekat dengan aliran Sungai Cimande yang berjarak ± 75 m dari situs. Candi Bojongmenje terletak sebelah tenggara ± 24 km dari pusat Kota Bandung, di sisi selatan jalan raya Rancaekek yang menghubungkan Kota Bandung dengan Tasikmalaya-Garut-Ciamis. Untuk menuju ke lokasi dapat menggunakan kendaraan roda 4 atau roda 2 dengan kondisi jalan raya kualitas 1 cor dan dilapisi hotmix. Sampai Blok Bojongmenje, Cangkuang, Rancaekek dilanjutkan dengan jalan kaki melalui pemukiman penduduk yang cukup padat dan dinding-dinding pa...
Pasir Paniis merupakan kawasan perbukitan memanjang yang secara administratif termasuk di wilayah Kampung Nagrak, Desa Sedong Kidul, Kecamatan Sedong. Bentang alam kawasan ini merupakan daerah pedataran dan sebagian terutama di sebelah selatan dan tenggara merupakan perbukitan yang luasnya 65.399 hektar dimanfaatkan untuk hutan produksi. Lokasi situs yang berada di sebelah tenggara kota Cirebon berjarak ± 40 km dapat ditempuh dengan memakai kendaraan roda 4 (empat) melalewati Kecamatan Sindang Laut. Hingga di kampung Nagrak, kondisi jalan secara keseluruhan pada sekarang sudah beraspal mulus. Untuk mencapai ke lokasi situs dari Kampung Nagrak dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama ± 30 menit, atau dapat juga dengan kendaraan bermotor melewati jalan lingkar yang sudah diaspal. Situs Pasir Paniis mencuat berkat informasi Emo (penduduk kampung Nagrak) bahwa sejak tahun 1995 banyak ditemukan tulang yang sudah membatu (fosil) di selokan...
Situs Benteng Tanah secara administratif terletak di Kampung Pasanggrahan, Desa Ciranjang Hilir, Kecamatan Ciranjang. Situs terletak di daerah pedesaan yang bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat hanya bisa sampai di pinggir jalan besar yang menghubungkan Kota Bandung – Cianjur. Lokasinya berjarak sekitar 1 km dari jalan besar dan untuk mencapainya harus melewati pemukiman dan persawahan. Secara astronomis terletak pada koordinat 6°48’24” LS dan 107°14’59” BT. Benteng tanah merupakan tinggalan manusia masa lampau yang menunjukkan daerah tersebut hunian manusia masa lampau. Lokasi dibangunnya benteng diapit dua aliran sungai, yaitu Sungai Cisokan dan Sungai Ciranjang. Pada bagian utara situs terdapat pertemuan aliran sungai Cisokan dan Ciranjang. Benteng tanah yang ada di situs ini mencapai ketinggian 7 m. Bangunan benteng tanah ini terbentang antara tepian Sungai Cisokan dan Ciranjang sepanjang sekitar 500...
Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber, dengan ketinggian ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter. Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/i02.18/J-1991 tanggal 27 Julli 1991, tentang pe...
Karinding merupakan salah satu alat musik lain yang terbuat dari bambu. Karinding banyak dikenal di berbagai daerah di Jawa Barat Seperti Malangbong (Garut), Tasikmalaya, Cikalong Kulon (Cianjur), dan Citamiang. Di beberapa daerah, karinding terbuat dari pelepah pohon aren. Alat musik tradisional Sunda ini dibunyikan dengan cara ditempatkan di mulut kemudian digetarkan dengan jari. Karinding biasa dimainkan bersama-sama. Itulah lima alat musik tradisional khas Sunda yang masih dimainkan oleh komunitas warga di Bandung. Masih banyak warga yang masih peduli dengan alat musik tradisional Sunda ini. Walau sudah banyak alat musik modern, namun nyatanya tidak ada yang bisa menyamai nada dan aura yang dihasilkan oleh alat musik tradisional ini. Selama masih ada yang peduli dan memainkannya, maka alat musik tradisiolan Sunda ini tidak akan punah ditelan zaman.
Beberapa waktu lalu saya mencicipi jajanan khas Jawa Barat, namanya “Seblak”. Ternyata Seblak ini pun memiliki riwayat yang hampir sama dengan roti Unyil dimana makanan ini dibuat dari kreativitas memanfaatkan bahan sisa. Konon, di Garut banyak terdapat pabrik kerupuk. Bahan kerupuk yang dicetak bulat-bulat, meninggalkan lembaran sisa-sisa bulatan tersebut. Nah, bahan sisa itulah yang diolah menjadi makanan yang diberi nama “Seblak”. Berawal dari Garut, makanan ini kemudian berkembang ke Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, dan kota-kota lain di Jawa Barat. Makanan ini sangat disukai karena sensasi pedasnya yang menerbitkan air liur dan bikin ketagihan. Nama Seblak itu sendiri dipilih karena asumsi bahwa setelah memakannya akan menimbulkan rasa ‘seblak’. Kata ‘seblak’ adalah bahasa Sunda yang sulit dicari padanan katanya yang pas dalam bahasa Indonesia. Kira-kira artinya menohok ke dalam hati. Jadi, ma...
Batagor (akronim dari bakso tahu goreng) adalah makanan yang berasal dari kota Bandung dengan mengadaptasi gaya Tionghoa-Indonesia dan kini sudah menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Makanan ini dibuat dari tahu yang diisi oleh adonan berbahan dasar Ikan Tenggiri dan Tepung Tapioka lalu digoreng dalam minyak. Variasi lainnya yaitu siomay yang digoreng dan disajikan bersamaan dengan batagor ditambah dengan bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan jeruk nipis sebagai pelengkap. Sumber: http://resepcaramemasak.info/cara-membuat-resep-batagor-bandung-asli-spesial/
Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Bayongbong adalah terhadap sebuah prasasti di Kampng Barukai, desa Cigedug. Karena adanya prasasti tersebut Kampung Barukai sering juga disebut Kampung Batu Tulis. Bentang Alam (geomorfologis) wilayah ini merupakan pedataran tinggi bergelombang dengan ketinggian antara 1100 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Secara gegografis wilayah ini terletak pada 7º 20’ 00’ LS dan 107º 47’ 50’ BT. Daerah ini diapi oleh gunung Cikuray sebelah timur dan gunung Papandayan di sebelah barat. Prasasti di kampung Bakurai berada pada sebidang kebun milik Bapak Mohamada Toha di pinggir jalan kampung. Areal berada pada suatu lereng. Disebelah barat pada jarak sekitar 100 m dari prasasti mengalir sungai Cikuray yang merupakan anak sungai Cimanuk. Areal situs merupakan ladang yang kurang terurus dan banyak ditumbuhi semak serta beberapa tanaman keras. Prasasti itu sendiri berada pada suatu cekungan sekitar 0,50 m merupakan ha...
Penelitian di Kecamatan Wanaraja yang dilakukan Tim Balai Arkeologi (Balar) Bandung ditujukan disebuah temuan batu oipisan dan penggilingan (Jw. Gandhik). Kedua banda tersebut ditemukan di halaman rumh Bpk. Engkar bin Sugandi, Kampung Sindangsari RT 03/02, Desa Cinunuk. Lokasi penemuan merupakan suatu perkampungan padat penduduk. Secara geografis wilayah ini berada pada koordinat 7º 10’ 40’ LS dan 107º 57’ 53’ BT. Bentang alam daerah tersebut merupakan pedataran vulkanik dengan ketinggian sekitar 700 m. di atas permukaan laut. Sungai yang ada adalah sungai cisangkan yang merupakan anak sungai Cimanuk yang mengalir di sebelah barat laut situs. Batu piipisan dan batu penggilingan tersebut ditemukan Bpk. Engkar ketika menggali tanah untuk pondasi bangunan. Menurut keterangganya, ketika ditemukan nbatu pipisan dengan batu penggilingan terpisah pada jarak sekitar 50 Cm. Kedua benda cagar budaya tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut. Permukaan...