×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Prasasti

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Barat

Prasasti Huludayeuh

Tanggal 25 Feb 2015 oleh Muhammad Arif Nurrohman17.

Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber,  dengan ketinggian  ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km  sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter. Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/i02.18/J-1991 tanggal 27 Julli 1991, tentang penemuan benda purbakala yang ditujukan kepada Kepala Bidang Permusemuan, Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Laporan tersebut dialmpiri dengan dekripsi singkat. Batu Prasasti Huludayeuh ini ditemukan di tanah milik Martawi (60 Tahun), penduduk setempat pada tanggal 27 Februari 1991.

Selanjutnya informasi itu semakin terangkat ketika  bulan September dan Oktober media massa Pikiran Rakyat, Kompas dan Bahari memuat berita temuan prasasti ini.  Hingga saat ini sudah beberapa kali telah dilakukan penanganan dalam rangka pelestarian dan penelitian, baik oleh Bidang Muskala Kanwil Depdikbud Jabar, Suaka peninggalan Sejarah dan Purbakala, Balai Arkeologi Bandung dan Puslit arkenas Jakarta. Sejak ditemukan batu prasasti dianggap keramat oleh penduduk setempat, hingga keberadaan prasasti tersebut dipertahankan oleh penduduk setempat.    

A.      Prasasti Huludayeuh  Lingkungan mikro objek prasasti ini cukup terpelihara, prasasti menempati tanah negara seluas 10x10 m dengan bangunan cungkup 4x4 m. Bangunan cungkup berkonstruksi kayu tetapi dengan tiang pilar cor, atap sirap kayu dan lantainya berupa hamparan batu kali tanpa disemen.Disamping itu sekeliling area diberi pagar kawat berduri dengan tinggi 120 m. Bangunan cungkup ini cukup untuk melindungi dari gangguan air hujan dan sengatan terik matahari, tetapi tidak melindungi dari gangguan manusia, seperti pencurian, perusakan dan sebagainya. Sehingga kondisi ini sangat dikhawatirkan faktor keamanan objek warisan budaya yang sangat bernilai ini. Objek dari bahan batu andesit, dengan bentuk lempengan batu yang diberdirikan dan menyatu dengan lantai cungkup yang berupa susunan batu kali yang disemen.  Peninggalan arkeologi-historis ini hanya berdiri sendiri lepas dari temuan arkeologi-historis lainnya baik bersifat artefaktual maupun fitur. Peninggalan warisan budaya bangsa yang sangat bernilai ini cukup jauh dari pemukiman, lokasi sangat terbuka dapat terlihat dari segala penjuru. Sehingga kondisi sangat mengkhawatirkan keamanannya. Disamping itu dikhawatirkan pula gangguan perluasan areal pesawahan yang sangat produktif, meskipun telah diberi pagar keliling dan cungkup. Kondisi ini menunjukan kurang memaksimalkan pemanfaatan objek arkeologis-historis dengan kepariwisataan, selain itu dikhawatirkan keamanannya.  Kondisi objek, pada sisi kiri dan kanan dan atas terpenggalsehingga aksara hilang. Selain itu permukaan batu dan tulisan agak aus dan usang. Permukaan batu yang berinskripsi tulisan kuno, relatif rata yang kemungkinan mengalami proses perataan dan penghalusan dengan benda keras. Prasasti memiliki arah hadap ke arah baratdaya. Inskripsi tulisan menggunakan huruf Pasca Pallawa berbahasa Sunda Kuno (lihat gambar/foto). Melihat dari kondisi objek, yang masih dapat terbaca inskripsi tulisan berjumlah 11 baris. Karena adanya kerusakan fisik, sehingga teks tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Berdasarkan paleografi dapat diduga Prasasti Huludayeuh ini sejaman dengan dengan Kayuwangi-Balitung (abad IX-X M.). 

•  Isi      :

 - ...tra .. na ...                  

- .. sri mahharaja ra (ta)                   

- (ha) ji ri pakwan/ sya san, ratu                  

- (de0wata pun/. Masa sya ...                  

- ... hretaken/ bumi naha ...                

 - Lipuken/ na bwan/ na ...                

 - .. narah san dwi sisuk/ laja ...                  

- - i na rbahken/ ikan, ka ...                  

- susipadakah. Nalasan/ ...                  

- na nudubasu. Mipatatka) ...                  

- is/ nikan, kada pu(n) ...   

•  Terjemahan :  -  Prasasti ini dibuat atas perintah Sri Maharaja Ratu Haji di Pakuan Sya san ratu Dewata sebagai tanda peringatan atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk kepentingan rakyat.  

Ukuran ;

Objek :

Tinggi :63cm

Lebar : 36cm

Tebal : 24cm            

Inskripsi,  

Baris 1 : panjang : 18 cm; lebar : 3,6 cm

Baris 2 ; panjang : 23 cm, lebar : 5,4 cm

Baris 3 ; panjang : 28,8 cm, lebar : 4 cm

Baris 4 ; panjang : 30,9 cm, lebar : 3,9 cm

Baris 5 ; panjang : 30,9 cm, lebar : 6,5 cm

Baris 6 ; panjang : 28,4 cm, lebar : 4,3 cm

Baris 7 ; panjang : 29,8 cm, lebar : 3,6 cm

Baris 8 ; panjang : 30,9 cm, lebar : 3,2 cm

Baris 9 ; panjang : 31,7 cm, lebar : 3,9 cm

Baris 10 ; panjang : 28,4 cm, lebar : 3,6 cm

Baris 11 ; panjang : 23,4 cm, lebar : 3,2cm

Kedalaman : 0,2 - 04 cm  

Lokasi:  Dusun Huludayeuh, Desa Cikalahang, Kecamatan Sumber

Koordinat : 06º 47' 046" S, 108º24' 205" E

Telepon:

Email:

Internet:

Arah:  Sekitar 15 km sebelah barat daya Kota Cirebon

DISKUSI


TERBARU


Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpaa Manca (Tar...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga seba...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...