jawa tengah
356 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Topeng Betawi
Tarian Tarian
DKI Jakarta

Salah satu tarian khas Betawi adalah Tari Topeng Betawi yang merupakan tarian adat masyarakat Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Sunda, Jawa Barat. Tarian ini menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, musik, dan nyanyian.Tarian Topeng Betawi ini bersifat teatrikal dan memiliki unsur komunikasi meskipun lewat gerakan. Dulu menurut kepercayaan masyarakat betawi, tari ini dipercaya dapat menjauhkan dari hal-hal yang buruk. Namun seiring dengan berubahnya zaman, tarian ini biasanya digunakan sebagai hiburan di acara adat, khitanan, pernikahan, dan untuk memeriahkan pesta. Pertunjukan Tari Topeng Betawi ini membawakan tema yang bermacam-macam, seperti kritik sosial, cerita legenda, dan sebagainya sehingga terdapat pesan yang dapat disampaikan melalui gerakan tariannya. Kostum yang digunakan dalam Tari Topeng Betawi ini juga tergantung pada tema yang dibawakan serta topeng yang digunakan para penari terbuat dari kayu & tidak memakai...

avatar
OSKM18_16618306_Siti Nurhaliza
Gambar Entri
Asal mula Nasi Tumpeng
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

Nasi Tumpeng - menurut agama Buddha - merupakan asimilasi budaya Indonesia dengan agama Buddha aliran Vajrayana/Tantrayana. Nasi tumpeng itu sendiri merupakan sebuah simbol mandala/persembahan.  Di tengah nasi tumpeng terdapat nasi kuning berbentuk kerucut. Nasi kuning ini mensimbolkan Gunung Semeru, dimana dalam agama Buddha Vajrayana merupakan gunung emas yang merupakan pusat dari dunia. Makanan pelengkapnya seperti perkedel, tempe orek, dan lain lain yang disajikan di sekitar nasi menyimbolkan 8 pulau yang berada di 8 mata angin. Sementara itu, potongan cabai yang tertusuk di nasi menyimbolkan matahari dan bulan. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16518269_chokyi
Gambar Entri
Pancuran dan Pangeran (Asal Usul Nama Pancoran)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang raja yang adil dan bijaksana. Karena raja memerintah kerajaan dengan baik maka sudah berpuluh-puluh tahun penduduknya hidup dengan aman dan tentram. Sang raja mempunyai tiga orang anak, yaitu Pangeran Jaya, Pengeran Suta, dan Pangeran Gerindra. Suatu hari, Raja berencana memilih salah satu dari ketiga putranya untuk menggantikannya. "Seperti tradisi keluarga kita, untuk menggantikan posisi raja, kalian harus melewati ujian. Berangkatlah kalian besok meninggalkan istana," ujar Raja kepada ketiga putranya Ketiga pangeran itu pun memulai perjalanan. Mereka sampai di sebuah sungai. Ketiganya mandi di sungai tersebut. Setelah mandi, mereka pun berganti pakaian. Namun, Pangeran Jaya tidak mengganti pakaiannya. Kedua adiknya meminta Pengeran Jaya mengganti pakaiannya karena menurut mereka tidak pantas orang dari kerajaan berpakaian lusuh. "Aku hanya membawa baju beberapa potong. Aku harus menghematnya. Maaf kalau aku berjalan bersama kalian denga...

avatar
OSKM18_16718479_Sharfina Miranda Putri
Gambar Entri
Kisah Kampung Kresek
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Kampung Kresek, merupakan sebuah daerah yang sekarang lebih dikenal dengan Cakung, lebih tepatnya daerah Tipar Cakung. Pada daerah tersebut, terdapat dua buah makam yang letaknya bersebelahan. Makam tersebut bernama Situs Keramat Buyut Kresek  dan  Situs Keramat Kumpi Ibu.  Situs Keramat Kumpi Ibu terletak di sebelah barat Situs Keramat Buyut Kresek yang berada di bawah pohon besar, bernama pohon kresek. Kedua makam ini dikeramatkan oleh warga setempat. Kisah Buyut Kresek telah ada sejak zaman Kerajaan Tarumanegara. Buyut Kresek merupakan seorang Begawan yang mendapat perintah dari Prabu Purnawarman (Raja Purnawarman) untuk membuat kali Ghomati pada abat 5-6 M. Kali Ghomati yang panjangnya 11km membentang dari pusat Kerajaan Tarumanegara sampai Sakapura. Seusai pembuatan kali Ghomati, sebagaimana tercatat dalam Prasasti Tugu, Raja Purnawarman memberi 1000 ekor sapi kepada 1000 orang Brahmana di daerah yang sekarang dikenal dengan Pulo Gebang. Warga setempat...

avatar
OSKM18_16518139_Martinus
Gambar Entri
Musik Indah dari Jakarta
Alat Musik Alat Musik
DKI Jakarta

Seperti yang kita tahu, pulau Jawa terdiri dari beragam daerah yang memiliki suku dan  budaya yang berbeda. Salah satunya adalah daerah khusus ibukota Jakarta atau yang biasa dikenali dengan nama DKI Jakarta. Penduduk asli dari DKI Jakarta adalah suku betawi, yang sudah menempati Jakarta sejak abad ke-17. Pada waktu itu DKI Jakarta masih bernama Batavia. Mengenai asal usul penduduk asli Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh  Belanda  ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang  Sunda ,  Melayu ,  Jawa ,  Arab ,  Bali ,  Bugi...

avatar
OSKM_16118056_Yosua Natanael
Gambar Entri
GPIB Immanuel Jakarta, Gereja Yang Dahulu Kala Hanya Untuk Petinggi Hindia Belanda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

GPIB Immanuel, atau yang dikenal dengan nama Gereja Immanuel, merupakan sebuah Gereja bersejarah yang terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Peletakan batu pertama Gereja yang dirancang oleh J.H. Horst ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 1935 dan selesai pada 24 Agustus 1939. Gereja ini dulunya bernama Willemskerk untuk menghormati raja Willem I, raja Belanda yang berkuasa dari tahun 1813 sampai tahun 1840.  Pilar-pilar putih bergaya Eropa klasik menopang teras Gereja ini. Tangga masuk Gereja ini berbahan kayu jati yang tingginya lebih dari 5 meter. Pohon-pohon rindang yang ada di halaman Gereja ini juga menambah kesan hijau pada Gereja ini. Masuk lebih dalam, bangku-bangku gereja terbentang. Ada dua bagian bangku yakni di sisi tengah dan di sisi tembok. Bangku di tengah dalam terbujur dalam beberapa baris, sementara deretan bangku sisi tembok melengkung. Hal paling menarik ketika sampai di ruang utama Gereja Immanuel Jakarta adalah pipa-pipa orgel cantik ya...

avatar
OSKM_16018098_Stefanus
Gambar Entri
Topeng Monyet
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
DKI Jakarta

DKI Jakarta memiliki banyak adat istiadat dan budaya yang beragam. Banyaknya adat istiadat dan budaya inilah yang membuat kita harus sadar bahwa kita harus menjaga budaya ini supaya tetap lestari dan harum di mata dunia. Salah satu budaya DKI Jakarta yang sudah punah dari masa milenial kini adalah Topeng Monyet. Topeng Monyet merupakan salah satu kesenian tradisional sejak Jakarta bernama Batavia. Seperti namanya, topeng monyet ini menggunakan monyet sebagai media atraksi dan gendang kecil sebagai alat pengiringnya. Topeng Monyet ini dimainkan dengan cara satu tangan memukul gendang kecil sedangkan tangan lainnya memegang tali pengikat monyet. Monyet yang digunakan untuk pertunjukan ini adalah monyet yang sudah dilatih untuk melakukan beberapa gerakan seperti. Tujuan dari kesenian ini untuk mencari uang maupun hiburan. Pertunjukan topeng monyet ini sudah hadir di Jakarta pada akhir abad ke-19 dimana pada saat itu hewan anjing dan monyet digunakan sebagai media hiburan. Pertunjuk...

avatar
OSKM18_16718165_Jonathan
Gambar Entri
MAKAM PANGERAN JAYAKARTA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

        Pangeran Jayakarta adalah seorang penguasa kota Pelabuhan Jayakarta, yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten. Sebutan Pangeran Jayakarta sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan nama gelar atau pangkat dari penguasa negeri Jayakarta. Menurut pemerintah Jawa Timur, Pangeran Jayakarta adalah nama lain Pangeran Ahmad Zakerta yaitu putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari kesultanan Banten. Pangeran Ahmad Zakerta adalah Pangeran Jayakarta yang terakhir. Kekuasaan Banten berhasil dikalahkan dan direbut oleh Belanda setelah Pangeran Jayakarta kalah dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen         Makam Pangeran Jayakarta sebenarnya berada di Masjid Assalafiyah yang berada di daerah Jatinegara kaum, Jakarta Timur. Bangunan makam Pangeran Jayakarta dibangun dengan bentuk beratap joglo t...

avatar
OSKM18_16718366_MILA
Gambar Entri
Penggunaan Bahasa Hongkian bagi Pasar dan Bahasa Gaul di Indonesia
Ritual Ritual
DKI Jakarta

Tentu hampir semua orang suka berbelanja. Pernahkah saat anda berbelanja dan menanyakan harga si penjual mengatakan goceng, ceban, gocap? Istilah ini sangat sering digunakan apalagi di daerah perkotaan. Darimanakah asal kata kata tersebut? Tentu sangan mudah bagi kita untuk mengetahui bahwa bahasa tersebut adalah bahasa cina. Memang bahasa ini sudah sangat melekat bagi daerah daerah belanja apalagi di jakarta. Apalagi istilah istilah ini sudah dipakai sejak jaman dahulu. Bahkan istilah ini dipakai oleh orang orang india, arab, dan cina bahkan sudah dipakai oleh orang betawi dan  beberapa orang jawa.   Mengapa bahasa ini jadi terkenal? Bahasa ini jadi terkenal dikarenakan  banyaknya masyarakat tionghua yang menjadi pengusaha yang sukses. Semakin lama bahasa ini semakin populer dan menjadi bahasa gaul sehari hari. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16018023_Gilbert F. Y.