Risalah Pemberian Ulos bagi Masyarakat Batak (Budaya yang mendukung kesehatan) ditulis oleh Donna P. Hutahagan. Risalah ini bisa dilihat dan dibaca di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH, Jl. Indrapura No.17, Kemayoran, Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60176.
Saksang adalah makanan khas dari Sumatera Utara. Saksang adalah masakan khas Batak yang terbuat dari daging babi, anjing atau kerbau yang dicincang dan dibumbui dengan rempah-rempah dan santan, serta dimasak baik dengan menggunakan darah hasil sembelihan hewan tersebut ( margota ) ataupun olahan rempah biasa tanpa darah ( na so margota ). Rempah yang termasuk dalam bumbu saksang antara lain; jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit dan andaliman. Meskipun hidangan saksang dikenal secara meluas oleh berbagai puak atau sub-suku Batak, saksang sering dikaitkan secara spesifik sebagai hidangan tradisional Batak Toba. Saksang merupakan hidangan penting yang wajib dihidangkan dalam upacara adat Batak, terutama dalam pesta pernikahan adat. Saksang, bersama dengan panggang, arsik, dan daun ubi tumbuk, adalah hidangan yang populer da...
Tasak Telu adalah masakan khas Suku Karo dari Sumatera Utara dengan bahan dasar daging ayam kampong yang dicampur dengan darah ayam. Kadang-kadang darah ayam juga dapat digantikan dengan menggunakan hati ayam dan rempela. Masakan ini biasanya dinikmati pada saat acara-acara tertentu, khususnya pada pelaksanaan pesta adat Karo. Meski demikian saat ini terdapat beberapa rumah makan khas Karo yang terdapat di Kabanjahe, Berastagi, dan juga Medan. Tasak Telu juga sering disebut sebagai masakan khas Karo yang berarti "masak tiga" atau "tiga masakan", yaitu masakan yang terdiri dari masakan ayam rebus yang dicampur dengan darah ayam, daun singkong, dan kelapa parut. Sementara air rebusan daging ayam biasa juga disajikan sebagai kuah atau sup. Dalam bahasa setempat, darah disebut dengan istilah “getah” Bagian tulang-tulangnya dimasak lagi dengan sebagian kuah dan dicampur dengan cipera. Dengan tambahan bumbu-bumbu...
Tipatipa adalah makanan ringan khas masyarakat Suku Batak yang berasal dari Porsea, Toba Samosir, Sumatera Utara. Bentuknya agak keras dan berasal dari beras super yang dipilih khusus untuk membuat tipa-tipa ini. Beras yang telah di seleksi ini selanjutnya di sangrai lalu ditumbuk hingga berbentuk pipih mirip emping. Tipa tipa memiliki bau harum khas yang berasal dari beras. Penganan ini juga memiliki cita rasa gurih dan cukup mengenyangkan, sehingga sangat cocok untuk jadi camilan diwaktu santai atau sembari menonton televisi. Penambahan gula halus atau serutan kelapa membuat penikmat camilan ini tidak akan berhenti mengunyahnya Tipa tipa biasanya dibuat pada saat menjelang musim panen padi, karena pada musim tersebut masyarakat Porsea di Tapanuli berbondong-bondong untuk memanen padi yang mana menghasilkan beras dengan kualitas super yang menjadi bahan baku pembuatan penganan khas yang satu ini. Sumber: http://oslinerblog.blogspot.co.id .
Saksang adalah salah satu masakan khas masyarakat Suku Batak di Sumatera Utara. Masakan ini terbuat dari olahan daging babi, daging anjing, atau kerbau yang dicincang dan dibumbui dengan rempah-rempah dan santan, serta dimasak baik dengan menggunakan darah hasil sembelihan hewan tersebut ( margota ) ataupun olahan rempah biasa tanpa darah ( na so margota ). Rempah yang termasuk dalam bumbu saksang antara lain; jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica , serai, jahe, lengkuas, kunyit dan andaliman. Meskipun hidangan saksang dikenal secara meluas oleh berbagai puak atau sub-suku Batak di luar Sumatera Utara, saksang sering dikaitkan secara spesifik sebagai hidangan tradisional Batak Toba . Masakan ini juga merupakan hidangan penting yang wajib dihidangkan dalam upacara adat Suku Batak, terutama dalam pesta pernikahan adat. Saksang, bersama dengan panggang , arsik dan daun singkong tumbuk, adalah hidangan yang populer dalam khazanah masakan...
Tarian Fataele (Tarian Perang Nias) Kesenian atau tradisi Pulau Nias yang mungkin sudah menjadi identitas langsung Suku Nias adalah tradisi Hombo Batu atau yang lebih dikenal dengan Lompat Batu Nias. Identitas ini kemudian menjadi barang dagangan utama pariwisata Pulau Nias karena selain menawarkan keunikan dan ketangkasan, tradisi ini juga sudah berusia tua sehingga patut untuk dilestarikan. Di Nias Selatan tradisi Lompat Batu Nias selalu dipertunjukan bersamaan dengan Tari Fataele. Tari Fataele merupakan seni tari khas Nias Selatan. Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Homo Batu. Dahulu kala Suku Nias sering berperang antarkampung. Biasanya pemicu perang adalah perebutan lahan atau bahkan merebut kampung orang lain. Seperti halnya sistem kepemimpinan kampung yang dipimpin seorang kepala desa atau kepala suku, dahulu setiap kampung di Nias juga dipimpin oleh seorang ke...
Tari Piso Surit - Sumatera Utara Tari Piso Surit adalah salah satu tarian tradisional masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara . Tarian ini termasuk tarian selamat datang yang biasanya ditampilkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita. Tari Piso Surit ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Karo sebagai daerah asalnya. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu agung, acara adat, dan acara budaya. Asal Usul Tari Piso Surit Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang asal mula dan sejarah Tari Piso Surit ini, sehingga masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun dari beberapa sumber yang ada, Tari Piso Surit ini merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara. Nama tarian ini diambil dari kata “ peso surit ” yang dalam masyarakat Batak Karo merupakan sejenis...
Pok pia (bao bing) adalah sejenis kue tipis dari tepung terigu yang digoreng. Penganan ini merupakan makanan khas dari Kota Medan dan Deli di Sumatera Utara. Bentuk pok pia hampir menyerupai bentuk dari kue dadar gulung atau lumpia. Pok pia biasanya berasa manis, namun juga ada yang berasa asin sesuai dengan cara mencicipi. Pok pia sendiri berasal Bahasa Hokkian karena penganan ini umum di kalangan masyarakat Tionghoa yang mediami Medan. Berikut ini resep untuk pembuatan kue khas ini, antara lain: Bahan yang dibutuhkan - siapkan 1 sdm minyak - siapkan 100 gram udang segar, kupas, cincang kasar - siapkan 125 gram wortel, kupas, serut memanjang - siapkan 50 gram bawang putih, cincang kasar - siapkan 125 gram buncis, iris tipis - siapkan 125 gram bengkuang, kupas, serut memanjang - siapkan 50 gram daun bawang, iris bulat tipis - siapkan 1 sdm kecap asin - siapkan 1/2 sdt garam - siapkan 1 lembar kulit pok pia/ kelit lumpia...
Merupakan masakan yang berasal dari Sumatera Utara. Masakan ini merupakan gurame goreng utuh yang disiram dengan saus asam-pedas dari rajangan halus cabai rawit, putik bunga kincung atau kencong, dan bawang merah. Nama kecong sendiri berasal dari bunga kincung atau yang lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan dengan sebutan bunga kecombrang yang di gunakan dalam proses pembuatan masakan yang satu ini. Masakan istimewa dengan bahan utama ikan Gurame ini cocok disajikan dengan sepiring nasi hangat bersama teman atau keluarga. Berikut adalah resep cara pembuatan gurame kencong, antara lain: Bahan-Bahan: 2 ekor ikan gurami, bersihkan, sayat punggung daun pisang secukupnya untuk alas 3 cm lengkuas, memarkan 2 lbr daun salam 3 bh asam gelugur 100 g kacang panjang, potong 3 cm 25 bh lokio, bersihkan 1 bh tomat, potong-potong 1 btg kecombrang, iris kasar 1sdm garam 1 sdm gula pasir 350 ml air Bumbu Halus: 4 bh cabai mera...