Tarian
Tarian
Tarian Sumatera Utara Sumatera Utara
Tari Piso Surit
- 18 September 2017

Tari Piso Surit - Sumatera Utara

Tari Piso Surit adalah salah satu tarian tradisional masyarakat suku Batak Karo diSumatera Utara. Tarian ini termasuk tarian selamat datang yang biasanya ditampilkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita. Tari Piso Surit ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Karo sebagai daerah asalnya. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu agung, acara adat, dan acara budaya.
 
Asal Usul Tari Piso Surit
 
Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang asal mula dan sejarah Tari Piso Surit ini, sehingga masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun dari beberapa sumber yang ada, Tari Piso Surit ini merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara. Nama tarian ini diambil dari kata “peso surit” yang dalam masyarakat Batak Karo merupakan sejenis burung yang suka bernyanyi.
 
Fungsi Dan Makna Dalam Tari Piso Surit
 
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Piso Surit ini merupakan jenis tarian selamat datang atau tari penyambutan. Sehingga tarian ini lebih difungsikan sebagai tarian untuk menyambut tamu agung atau tamu kehormatan yang datang ke sana. Apabila dilihat dari gerakannya, Tari Piso Surit ini menggambarkan seseorang yang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut digambarkan bagaikan seekor burung piso surit yang berbunyi seakan memanggil-manggil.
 
Pertunjukan Tari Piso Surit
 
Tari Piso Surit ini biasanya ditampilkan secara berkelompok antara penari pria dan penari wanita. Namun ada juga yang hanya menampilkan penari wanita saja. Untuk jumlah penari biasanya terdiri dari lima pasang penari atau lebih, tergantung kelompok masing-masing serta acara yang akan dibawakan. Dalam pertunjukannya, penari menggunakan busana adat dan menari dengan diiringi oleh alunan music tradisioal.
 
Pengiring Tari Piso Surit
 
Dalam pertunjukannya, Tari Piso Surit biasanya diiringi oleh alunan music tradisional sepertigong, kecapi dan gedang khas Karo. Sedangkan irama yang dimaikan merupakan lagu “piso surit” yang menjadi ciri khasnya. Irama lagu piso surit ini cenderung memiliki tempo yang lambat, sehingga sangat sesuai dengan garakan dalam tarian tersebut.
 
Kostum Tari Piso Surit
 
Untuk kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Piso Surit ini biasanya adalah busana adat Karo, lengkap dengan “uis” atau kain khas Karo. Untuk penari pria biasanya menggunakan baju kemeja panjang dan celana panjang. Serta uis atau kain khas Karo yang digunakan sebagai gonje(sarung), mahkota, selendang (uis nipes) dan benting(ikat pinggang). Sedangkan penari wanita biasanya mengenakan kebaya serta berbagai macam uis yang dikenakan sebagai abit (kain panjang bawah), tudung (penutup kepala) danselendang.
 
Perkembangan Tari Piso Surit
 
Dalam perkembangannya, Tari Piso Surit masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering dilakukan sebagai pengembangan Tari Piso Surit ini agar terlihat menarik, namun tidak menghilangkan ciri khas dan keasliannya. Tari Piso Surit ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara adat seperti penyambutan tamu agung, pernikahan dan acara adat lainnya. Selain itu, Tari Piso Surit ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan promosi pariwisata.
 
Sumber :
 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline