Tumplak punjen atau tumpak punjen adalah salah satu dari rangkaian prosesi upacara pernikahan adat Jawa. Tumplak berarti menuang, punjen berarti pundi-pundi atau hasil dari usaha yang dikumpulkan. Acara tumplak punjen ini dilakukan orang tua hanya pada pernikahan terakhir anaknya, dalam hal ini tidak harus si bungsu. Dalam khasanah budaya Jawa, orang tua mempunyai tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan kepada anaknya. Pertama kali adalah memberikan nama pada anak. Dalam filosofi Jawa ada ungkapan asma kinaryo japa (nama membawa makna/doa). Orang tua menaruh harapan pada anaknya lewat nama atau doa untuk anaknya. Menilik dari pengertian tadi maka ungkapan Shakespere tentang apalah arti sebuah nama jelas tidak berlaku pada masyarakat Jawa. Kedua adalah nggulawentah atau mendidik. Orang tua harus membekali anak dengan kaweruh (knowledge) dan subasita (attitude) yang baik serta berguna sebagai pedoman untuk berkehidupan dalam masyarakat. Ketiga adalah ngemah-emahake atau menikahk...
Clurit ini sebenarnya hanya sebuah perangkat kebun biasa, digunakan sebagai alatuntuk menebas atau memotong rumput bagi masyarakat Madura, untuk memberi makan ternak sapi. tetapi tidak jarang Clurit inipun digunakan sebagai alat untuk bertikai antar individu. sering terjadi di beberapa daerah di jawa timur para pelaku kejahatan menggunakan clurit ini untuk merampok. senjata ini cukup praktis dan bentuknya menyerupai bulan sabit (melengkung dan tajam di bagian dalam), praktis untuk digunakan sebagai alat berkebun. dibeberapa daerah lain di indonesia seperti di jawa tengah dan jawa barat, clurit ini juga digunakan untuk kegiatan berkebun tapi dengan sebutan yang berbeda, yaitu arit.
Di sebuah desa yang ada di daerah Kabupaten Probolinggo bagian tenggara, tepatnya di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, ada satu jenis kesenian tradisional yang bernama glipang. Konon, istilah “glipang” berasal dari bahasa Arab “goliban” yang mengandung makna suatu kegiatan keseharian yang dilakukan oleh para santri di dalam pondok. Kesenian yang menggambarkan tentang cerita kehidupan sehari-hari yang bernafaskan Islam ini disajikan dalam bentuk tari yang diiringi musik dan disertai dengan dialog dalam bahasa Jawa, Madura dan disisipi sedikit bahasa Arab. Kesenian glipang dicipatakan oleh Sutrisno pada tahun 1935. Sutrisno adalah seorang pendatang dari Pulau Madura yang menetap di Desa Pendil. Mula-mula ia bekerja sebagai mandor penebang tebu di pabrik gula Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Namun, karena sering terjadi pertentangan dengan sinder-sinder Belanda yang bertindak sewenang-wenang, maka Sutrisno memilih berhenti dari pekerja...
Terompet reog ini dikenal berasal dari daerah Ponorogo Jawa Timur. Seperti namanya, terompet Reog adalah sebuah alat musik tradisional Jawa Timur yang dimainkan dengan cara ditiup yang digunakan untuk mengiringi kesenian reog di Jawa Timur. Kesenian reog sendiri merupakan orkes tradisional yang biasanya dimainkan oleh 20 – 30 orang. Reog sendiri dikenal sebagai kesenian tradisional Indonesia yang masih kental di masyarakat Ponorogo khususnya karena masih sangat berbau mistik dan ilmu-ilmu kebatinan. Di zaman modern ini, Reog biasanya dimainkan dalam rangka merayakan suatu acara seperti pesta khitanan, pesta pernikahan, dan juga pada saat merayakan hari-hari besar nasional. Dan sebenarnya kesenian reog ini merupakan wujud dari suatu keyakinan dan kepercayaan peninggalan leluhur yang dilestarikan secara turun temurun oleh masyarakat Ponorogo. Demikianlah penjelasan dari ketiga alat musik tradisional Provinsi Jawa Timur. Di artikel selanjutnya saya akan coba ulas mengen...
Kerapan atau karapan sapi adalah satu istilah dalam bahasa Madura yang digunakan untuk menamakan suatu perlombaan pacuan sapi. Ada dua versi mengenai asal usul nama kerapan. Versi pertama mengatakan bahwa istilah “kerapan” berasal dari kata “kerap” atau “kirap” yang artinya “berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong-bondong”. Sedangkan, versi yang lain menyebutkan bahwa kata “kerapan” berasal dari bahasa Arab “kirabah” yang berarti “persahabatan”. Namun lepas dari kedua versi itu, dalam pengertiannya yang umum saat ini, kerapan adalah suatu atraksi lomba pacuan khusus bagi binatang sapi. Sebagai catatan, di daerah Madura khususnya di Pulau Kangean terdapat lomba pacuan serupa yang menggunakan kerbau. Pacuan kerbau ini dinamakan mamajir dan bukan kerapan kerbau. Asal usul kerapan sapi juga ada beberapa versi. Versi pertama mengatakan bahwa kerapan sapi telah ada sejak abad ke-14...
Tanpa Kebudayaan Tidak Akan Ada Peradaban, Anak Muda Tulang Punggung Kebudayaan Suara musik yang dimainkan ‘pengrawit’ terdengar kompak. Alat musik kendang, tipung, kempul, kenong, angklung, dan sompret saling beradu satu sama lain. Musiknya yang khas seperti memanggil orang-orang di luar sana untuk datang. “Ini masih pemanasan. Acara puncaknya belum dimulai,” ujar seorang pria yang memainkan alat musik kempul. Karuan, hanya berselang beberapa menit, rumah megah beralamatkan Rungkut Asri Barat no. 2, Surabaya, itu mendadak ramai penonton. Orang kampung langsung menyerbu. Dari jauh sana, orang-orang juga datang. Tampaknya acara kesenian tradisional yang digelar sudah menjadi langganan masyarat setempat. Rumah itu memang cukup besar. Para pengrawit tampil di halaman yang cukup luas. Sementara jika kita masuk ke dalam, nyaris ruang tamunya dipenuhi bangunan kayu jati sebagai penopangnya. Yah, rumah itu selama ini d...
Ceker pedes adalah salah satu akanan yang baru-baru ini popular di Malang Jawa Timur. Terlebih lagi hawa di kota ini tergolong sejuk dan dingin sehingga ceker pedas yang memberikan sensasi pedas dan hangat sangat digemari oleh masyarakat Malang maupun pendatang dari luar Malang. Sesuai dengan namanya Ceker Pedas yaitu menu hidangan pedas yang unik dari kaki ayam atau yang biasa dipanggil Masyarakat Indonesia dengan sebutan “ ceker “. Nah, bagi Anda yang menyukai kuliner pedas dan tentunya senang makan ceker, warung lesehan yang satu ini sepertinya wajib Anda kunjungi ketika berada di kawasan Kota Malang dan sekitarnya. Hidangan ini sebenarnya cukup sederhana serta murah karena hanya terbuat dari ceker kaki ayam yang dibumbui oleh sambal super pedas. Kisaran harga yang ditawarkanpun tak begitu mahal sekitar 1000-2500/ ceker sehingga harga ini cukup pas dikantong. Bagi kalian yang tidak sempat ke Malang untuk mencicipi langsung hidangan ini bias mencoba langsung membuatnya...
Serat Jatikusuma merupakan salah satu naskah Jawa pesisiran yang menceritakan tentang petualangan seorang putra raja bernama Raden Jatikusuma dari negeri Asmarakandhi bersama dua abdinya yang bernama Jumput dan Cleput. Raden Jatikusuma jatuh cinta kepada seorang putri dari kerajaan Jong Biraja yang bernama Sasmitarasa. Namun tidak direstui oleh ayahnya yaitu Raja Tubatul Iman karena Jong Biraja adalah negeri kafir. Cerita berlanjut dengan petualangan Jatikusuma hingga akhirnya berhasil menikah dengan Sasmitarasa. Naskah Serat Jatikusuma menjadi koleksi Perpustakaan Pusat UI dengan kode CI.11a (Cerita Islam dengan nomor urut 11a) dan nomor panggil L8.44a. Naskah ini berbentuk prosa menggunakan bahasa Jawa dan beraksara latin. Tebal naskah adalah 33 halaman dengan jumlah baris 37 per halaman. Naskah CI.11a merupakan jilid pertama dalam satu set yang terdiri dari tiga naskah kecil, CI.11a-c. Naskah ini memuat ringkasan cerita naskah KBG 703 yang tersimpan di dalam Perpust...
Jangkrik Genggong berasal dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo yang terletak di pesisir pantai yang mayoritas penduduknya adalah nelayan. Upacara Adat Jangkrik Genggong merupakan upacara perayaan untuk anak laki-laki sebagai tanda bahwa anak tersebut telah beranjak dewasa. Usai dilaksanakan upacara adat ini, anak tersebut boleh turun ke laut untuk berlayar. Yang unik dari salah satu kekayaan wisata budaya Pacitan ini selalu ada ikan kakap merah sebagai hidangan wajib yang harus disajikan. Menurut mitosnya, Sang Ratu Penguasa Pantai Selatan selalu meminta Gendhing Jangkrik Genggong kepada sesepuh desa (dukun). Itulah sebabnya, upacara adat ini disebut Jangkrik Genggong. Ritual Jangkrik Genggong ini dianggap sebagai ritual sedekah bumi yang berkaitan dengan mitos penguasa laut selatan. Upacara ini dilaksanakan dari siang hingga malam hari. Pada puncak acara di malam hari, dilaksanakan paguyuban seni Tayub. Tujuh sumur tua dikeramatkan. Dipercaya mempunyai kekuatan gaib dan ada m...