jawa tengah
2.310 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jangan Kelenthang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Banyuwangi memiliki budaya yang sangat beragam . salah satu hal yang menarik dari banyuwangi adalah makanan tradisional. salah satunya Jangan klentang, Jangan (Sayur) Kelenthang  adalah sayur dengan bahan utama buah dari pohon kelor, bagi kebanyakan orang makanan ini sedikit aneh.. karna tidak lazimnya bahan bakunya. namun, di Bayuwangi Jawa Timur ini menjadi hal yang sangat lumrah.. suku osing salah satunya, yang sanagt suka memasak masakan satu ini. Berikut resep sederhananya  klenthang 10 buah Bawang Merah 8 buah Bawang Putih1 buah Cabai (Cabe) Rawit Merah 5 buah Lengkuas (Laos) 2 iris Garam secukupnya Gula Kastor secukupnya Belimbing Wuluh 6 buah Cara Membuat Langkah 1    bersihkan kulit luar kelenthang, potong-potong dan cuci bersih Langkah 2    haluskan semua bumbu, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, gula, garam, dan laos Langkah 3    did...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Kue Bagiak....
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Kue bagiak adalah kue tradisional asal Banyuwangi. Kue  ini terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kelapa parut dan bahan lainnya. Rasa dari kue ini manis, gurih dan garing dengan aroma kayumanis. bagiak kini sudah berubah wujut menjadi jajanan yang sanagt digemari karena variasi rasa yang dikembangkan dan juga tekstur kue yang gurih. orang banyuwangi pasti pernah mencicipi jajanan yang satu ini   RM/Toko yang Menyediakan:   Selamet Jaya Kue Bagiak Cake Shop Address: No.98, Jl. Kalilo, Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68414

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Seblang
Ritual Ritual
Jawa Timur

Seblang               Dari berbagai macam adat dan seni-budaya yang ada di Banyuwangi, yang hingga saat ini nyaris utuh bila dibandingkan dengan yang lain, adalah ritual adat Seblang .  Ritual adat ini diselenggarakan di dua tempat, yaitu di Kelurahan Bakungan dan di Desa Olehsari, yang keduanya berada di wilayah Kecamatan Glagah.  Seblang Bakungan menampilkan sosok penari tua-renta yang sudah menopouse sebagai tokoh sentralnya.  Sedangkan Seblang Olehsari menampilkan sosok penari yang masih muda belia sebagai tokoh sentralnya.  Ritual ini pada mulanya adalah merupakan bentuk ritual pemujaan yang berasal dari agama Hindu atau kepercayaan Syiwaistis yang dianut oleh masyarakat kala itu, dengan menampilkan seorang penari yang menari-nari dalam keadaan kesurupan ( trance ), yang dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan pada Sang Hyang Widari .  Dalam agama Hindu memang dikenal adanya...

avatar
Cindy_praharasti Khoirunnisa
Gambar Entri
Mantu Kucing
Ritual Ritual
Jawa Timur

Adat Mantu Kucing, Tradisi Kuno Dari Desa Kemendung   Kemajuan teknologi ternyata belum sepenuhnya mampu menggusur adat tradisi. Terbukti, ketika teknologi sudah mampu mendatangkan hujan melalui awan buatan, toh masih ada sekelompok masyarakat di Desa Kemendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, yang masih percaya bahwa untuk mendatangkan hujan cukup dengan menggelar adat tradisi Mantu Kucing .   Dibandingkan dengan beberapa waktu silam, saat ini memang tidak terlalu banyak masyarakat, termasuk di Desa Kemendung sendiri, yang percaya bahwa hujan akan segera tercurah dari langit begitu digelar adat mantu kucing. Sebagian dari mereka (yang tidak percaya) itu, menganggap bahwa adat tradisi semacam itu hanyalah sebuah tradisi yang bersumber dari kepercayaan kuno.   Pendapat mereka itu bisa jadi memang benar. Sebab, bagaimanapun pola berpikir mereka telah berubah total karena adanya pengaruh-pengaruh budaya global yang senantiasa...

avatar
Cindy_praharasti Khoirunnisa
Gambar Entri
Jaranan Butho... Jaranan variasi dari tanah Blambangan
Tarian Tarian
Jawa Timur

Kabupaten Banyuwangi yang secara geografis terletak pada koordinat 7º 45’ 15” – 80 43’ 2” lintang selatan dan 113º 38’ 10” Bujur Timur selain menjadi perlintasan dari Jawa ke Bali, juga merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa dan budaya lokal yang saling mengisi dan akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui diwilayah manapun dipulau Jawa.  Selain itu, Banyuwangi juga memiliki keanekaragaman seni dan adat tradisi yang khas yang kerap mewakili Jawa Timur dalam even nasional maupun internasional. Salah satunya adalah kesenian Jaranan. Kesenian Jaranan memang telah menyebar di tanah Jawa. Hampir di tiap daerah memiliki kesenian Jaranan ini. Begitu juga di Kabupaten Banyuwangi. Di Banyuwangi juga mempunyai kesenian Jaranan dengan berbagai variasinya, salah satunya adalah Jaranan Butho. Menurut beberapa l...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Angklung Caruk Banyuwangi...
Alat Musik Alat Musik
Jawa Timur

Angklung banyuwangi ini memiliki bentuk seperi calung dengan nada budaya banyuwangi, biasanya disebut dengan nama Caruk. Angklung Banyuwangi sebenarnya tidak jauh beda dengan Rindik angklung Bali mendapat pengaruh dari Bali yang kini masih di lestarikan oleh orang Osing yang merupakan peranakan Jawa dan Bali.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Hadrah Kuntulan Banyuwangi.. Saksi Bisu pencampuran budaya arab dan Islam
Tarian Tarian
Jawa Timur

Hadrah Kuntulan yang juga disebut kundaran, merupakan salah satu dari sekian seni tradisi yang masih bertahan hingga kini. Berbagai perubahan yang mewarnai perjalanan kuntulan menunjukan kecerdasannya dalam menghadapi setiap perubahan. Identifikasi sebagai karya seni bernuansa Arab - Islam melekat pada kesenian ini pada masa awal kemunculanya. Sperti halnya Ujrat, Tunpitujat dan pembacaan al-Barjanji dengan diiringi alat musik Gembrung yang pernah ada Banyuwangi seperti catatan seorang antropolog pada tahun 1926, John Scholte. Karena itulah pada mulanya pertunjukan seni ini di dominasi oleh laki-laki. Pertemuanya dengan kesenian asli banyuwangi seperti Gandrung, Damarwulan, dan Trengganis serta tarian lainnya merubah hadrah kuntulan menjadi kesenian yang unik dan khas. Tidak hanya gerakan tarinya, musik dan tembang-tembang yang dibawakan pun merupakan kolaborasi unik kesenian tradisi daerah Banyuwangi dan kesenian gurun. Kehadirannya juga menambah perbendaharaan dan warna keseni...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Rengganis... pertunjukkan dari Banyuwangi yang mulai hilang
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Timur

Rengganis adalah kesenian drama tadisional yang berkembang di Banyuwangi, diperkirakan berasal dari kerajaan Mataram Islam. Sebetulnya masalah nama kesenian tersebut di Banyuwangi sangat beragam, ada yang menyebut Prabu Roro, ada yang juga yang menyebut Umar Moyo. Namun ada benang merahnya, yaitu nama-nama tersebut mengacu kepada nama tokoh yang diangkat dalam kesenian tersebut. Antara lain Putri Rengganis dan Prabu Roro seorang raja putri dan adipati Umar Moyo dari kerajaan Guparman. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang mengakitkan dengan keberadaan kesenian serupa yang sampai sekarang masih berkembang di daerah Bantul dan Sleman Yogyakarta. Sementara cerita yang diangkat dari kesenian "Rengganis" diambil dari buku Serat Menak. Tokoh-tokoh yang populer dalam kesenian Rengganis adalah Jemblung, abdi Umar Moyo, Lam Dahur (kalau dalam pewayangan mirip Werkudoro) Pati Tejo Matal, Jayengrono. Selain unsur-unsur Islam yang sangat meno...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Kesenian DamarWulan ...Pengingat pemuda gagah berani
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Timur

Damarwulan adalah salah satu konsep kesenian drama tari tradisional isoterik daerah Banyuwangi. Prinsipnya Damarwulan itu adalah suatu bentuk kesenian tari yang di-drama-kan atau boleh dikatakan sebuah drama yang di-tari-kan. Secara visual mirip dengan Drama Gong di Bali, dimana para tokoh dituntut untuk dapat menari didalam membawa penokohannya. Suatu ujud nyata dari dialog budaya terjadi disini. Banyuwangi memang tidak jauh dari Bali, interaksi antara keduanya adalah sangat wajar. Damarwulan merupakan dampak interaksi tersebut, akulturasi budaya. Sebutan DAMARWULAN itu berasal dari nama seorang pemuda yang 'gagah berani' pada jaman kerajaan Blambangan. Karena terlampau sering membawakan lakon yang mengisahkan tentang Damarwulan (dan masyarakat menyukainya), maka disebutnya nama kesenian itu dengan Damarwulan. Orang luar daerah menyebutnya sebagai "Janger". Cukup kontradiktif, masyarakat yang mendewakan Minakjinggo sebagai seorang Pahlawan Blambangan dan dimithoskan...

avatar
Yulius Dwi Kristian