Merdeka
25 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ikan Larangan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Di daerah Sumatera Barat ada jenis ikan yang diberi nama "Ikan Larangan". Disebut ikan larangan, karena konon ceritanya siapa yang memakan ikan tersebut akan terkena musibah, entah itu sakit aneh, perut menjadi buncit, ataupun musibah lainnya. Tapi sebenarnya ikan ini bisa dimakan, dengan biasanya diambil secara bersamaan, dengan doa bersama yang disertai upacara. Menurut informasi yang dihimpun, dulunya di sungai tempat ikan larangan itu berada, ada seseorang yang sakti memberi ilmu teluh kepada bibit-bibit ikan yang ada di sini. Hal itu dilakukannya agar tidak ada yang berani mencurinya. Namun orang yang menaruh teluh pada ikan-ikan tersebut meninggal tanpa mencabut teluh itu terlebih dahulu. Ceritanya selalu ada kejadian aneh yang kerap kali terjadi di sana seperti ada yang kesurupan karena membuang sampah di sungai tersebut. Namun beberapa orang mengatakan bahwa itu hanya mitos. Alasan utama diadakannya batasan dan larangan pengambilan itu adalah untuk menjaga popul...

avatar
OSKM_16518032_Elang Aditya Rahman
Gambar Entri
Upacara Tabuik
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Tabuik  adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yaitu mengenang  kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw  yaitu Saidina Hassan bin Ali yang wafat diracun serta Saidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq tanggal 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi). Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, tubuh Imam Husain yang sudah wafat dirusak dengan tidak wajar. Kepala Imam Husein dipenggal oleh tentara Muawiyah. Kematian Imam Husein diratapi oleh kaum Muslim terutama Muslim Syiah di Timur Tengah dengan cara menyakiti tubuh mereka sendiri. Tradisi mengenang kematian cucu Rasulullah tersebut menyebar ke sejumlah negara dengan cara yang berbeda-beda. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam...

avatar
Alamsrizanf
Gambar Entri
Alat Musik Gajeuma khas Suku Mentawai
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Barat

        Indonesia kaya akan kebudayaannya, salah satunya adalah alat musik yang beraneka ragam. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas tesendiri. Alat-alat musik memiliki banyak makna dan arti yang diturunkan oleh leluhur setempat dan masih dipercayai hingga saat ini. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat musik pun bermacam-macam jenisnya ada yang berbahan dasar kayu, bambu, besi, kulit dsb. Salah satu alat musik yang berbahan dasar kulit dan kayu adalah gajeuma, alat musik khas Suku Mentawai.         Gajeuma merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit bate (kulit biawak). Bentuk dari gajeuma mirip seperti kentongan, dengan kayu berbentuk silinder sebagai awak dari alat musik ini dan bagian atas ditutup oleh kulit bate (kulit biawak) yang berfungsi sebagai sumber suara. Alat musik gajeuma dimainkan secara dipukul oleh jemari tangan dan daun tangan. Permainan gajeuma ini dapat lebih menarik...

avatar
Oskm_16018330_nita Juang
Gambar Entri
Bendi
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sumatera Barat

Bendi menjadi alat transportasi sejak awal pembentukan kota Bukittinggi. Sejak dulu, bendi memang menjadi alat transportasi di Bukittinggi, mengantar penumpang sampai ke tempat tujuan. Tempat duduk penumpang dan kusir (pengendara bendi) terbuat dari kayu, sempit, cukup muat untuk 6 orang dewasa. Satu orang penumpang bisa duduk di sebelah kusir, dan sisanya di kursi belakang. Roda bendi dari kayu yang dilapisi karet. Untuk menaiki bendi ada satu tatakan kaki dari besi. Penumpang bisa menginjak besi pipih itu sebagai pijakan untuk naik ke dalam bendi. Bendi terdapat di depan jam gadang, dan di depan pasar banto, pasar bawah. Bendi tidak akan berkeliling kota mencari penumpang. Bendi hanya berdiri menunggu penumpang dan mengantar penumpang ke tempat tujuannya atau membawa penumpang keliling kota. Setelah mengantar penumpang ke tempat tujuan, bendi akan kembali ke tempatnya, di depan jam gadang atau di depan pasar banto. Bendi biasanya digunakan untuk transportasi dari pasar ke...

avatar
OSKM18_19718175_Brillian
Gambar Entri
Kesenian Irama Minang (KIM)
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Barat

Kim atau banyak yang menyebutnya "Kesenian Irama Minang" merupakan permainan tradisional yang mengandung lagu dan pantun. Kim merupakan permainan tradisional minang yang dimana kita mencoba keberuntungan kita untuk mendapatkan hadiah tanpa membayar. Kim ini biasanya diadakan setelah acara " baralek" (resepsi pernikahan) atau saat hari besar seperti hari kemerdekaan, idul fitri, dan lain-lain. Kim ini mirip seperti permainan bingo, tetapi perbedaannya yang sangat mencolok. Dalam permainan ini, si penyanyi lah yang akan menentukan angka berapa yang keluar. Penyanyi akan mencabut angka di dalam sebeuah tabung yang berisi angka-angka dari 1 sampai 90. Saat si penyanyi mendapat angka 47, maka dia akan menyairkan lagu mereka dengan lirik yang mengandung angka 47 dengan khas irama Minang. Sedangkan para warga mengelilingi panggung untuk menyimak angka berapa yang akan keluar. Peraturan dalam permainan ini dapat berubah. Biasanya apabila kita berhasil mencoret satu baris terlebih dahul...

avatar
Oskm_18_kautsar
Gambar Entri
Silek Pauah
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sumatera Barat

Silek Pauah     Siapa yang tak kenal dengan seni bela diri asli Indomesia? Yap silat. Silat sendiri memunyai banyak aliran dan perguruan. Silat yang sangat terkenal berasal dari wilayah dengan ciri khas rumah gadang. Di sana terdapat 10 aliran utama silat atau yang biasa disebut silek dalam bahasa minang kabau. Tapi tahukah kamu bahwasannya ada silek termuda dari Sumatera Barat?    Silek tersebut berasal dari Kota Padang pada zaman pra kemerdekaan. Dahulunya, daerah Pauh V dan Pauh IX yang terletak di pinggiran Kota Padang (sebelum perluasan) adalah tempat berkumpul para pejuang yang menekan posisi penjajah Belanda. Pada zaman penjajahan, Belanda tidak terlalu mau mengurus wilayah Pauh ini karena mereka anggap daerah rawan. Di Pauh itu sendiri terdapat banyak aliran silek seperti sitaralak, kumango, lintau, dan silek tuo. Akibat pertemuan banhak aliran silek tersebut, akhirnya terjadilah pengembangan dan terbentuk Silek Pauah. Pauah sendiri me...

avatar
OSKM18_16718274_Dhafira Ramadhani
Gambar Entri
Makam Mr. Muhammad Yamin
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

  Siapa yang tidak kenal Mr. Muhammad Yamin? Ya, beliau adalah salah satu tokoh pahlawan kemrdekaan. Ia memang tidak menggunakan tombak dan bambu runcing untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tapi beliau memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan diplomasi dan ide-idenya. Hal yang mungkin paling kita ingat adalah bagaimana aktifnya Mr. Muhammad Yamin dalam organisasi-organisasi persiapan kemerdekaan seperti BPUPKI,PPKI, dan Panitia Sembilan. Dalam buku-buku sejarah yang kita pelajari sejak Sekolah Dasar dulu pasti selalu mencantumkan nama beliau dalam 3 tokoh utama yang menyampaikan gagasannya dalam perumusan dasar negara Indonesia Merdeka. Sayangnya, satu hal yang sedikit ditutupi ialah fakta bahwa sehari setelah Mr. Muhammad Yamin menyampaikan idenya melalui lisan, beliau juga menyerahkan idenya melalui tulisan, yang mana isi gagasan beliau dalam tulisan tersebut sangat mirip dengan pancasila yang kita junjung sekarang. Beliau juga turut serta dalam merumuskan Piag...

avatar
OSKM18_16418293_Ahmad Riyad Hidayat
Gambar Entri
Permainan Tradisional Pacu Codang
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Barat

Bagi yang di daerahnya terdapat sungai-sungai kecil bisa memanfaatkannya sebagai area untuk bermain Pacu Codang. Tahukah Anda permainan tradisional pacu codang? Mungkin masih banyak yang terasa asing jika mendengar namanya, namun permainan ini punya nama lain yang mungkin Anda kenal, yaitu getek pohon pisang. Ya, permainan pacu codang adalah permainan yang memakai batang pohon pisang yang kemudian disusun seperti getek. Masyarakat Sumatera Barat menyebutnya dengan nama pacu codang. Di permainan ini kita berpacu adu kecepatan dengan pihak lawan. Jadi, jenis permainannya adalah balapan yang dilakukan di atas air. Dengan menggunakan dua atau tiga batang pisang yang direkatkan, kita menaikinya dengan posisi badan tengkurap. Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak lawan atau peserta yang lain. Dan permainan ini akan seru dimainkan jika pesertanya semakin banyak. Nantinya para peserta harus mencapai garis finish di bagian sungai yang telah ditetapkan. Peraturannya, karena dimain...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Bonsu Pinang Sibaribuik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Lama berkelana Tuanku Rajo Tuo menemukan tambatan hati baru di Nagari Guguak, Kubuang Tigo Baleh. Sang istri memiliki wajah yang mirip dengan permaisuri yang telah meninggal. Tuanku Rajo Tuo kemudian diberi tanah dan berdiam di kampung kecil dalam Nagari Guguak yang bernama Sungai Nyalo. Nagari Guguak bertetangga dengan Nagari Padang Duobaleh, yang dipimpin oleh raja lalim (Raja Angek Garang), raja yang berasal dari kalangan penyamun dan menghidupi nagari tersebut dengan hasil samun, judi dan adu ayam. Keberadaan 3 orang anak Tuanku Rajo Tuo dipandang sebagai potensi bahaya yang akan mengganggu kekuasaanya kelak. Maka dirancanglah suatu fitnah dengan mengirimkan wabah penyakit ke Nagari Guguak yang menyebabkan ternak, tanaman dan masyarakat menderita. Obatnya hanya satu, darah dari ketiga anak Tuanku Rajo Tuo. Hasil rapat para basa di Nagari Guguak menyepakati untuk menuruti solusi dukun kroni Raja Angek Garang. Ketiga anak Tuanku Rajo Tuo yaitu Rondok Dindin, Murai Batu dan B...

avatar
Hamzahmutaqinf