|
|
|
|
Bendi Tanggal 13 Aug 2018 oleh OSKM18_19718175_Brillian . |
Bendi menjadi alat transportasi sejak awal pembentukan kota Bukittinggi. Sejak dulu, bendi memang menjadi alat transportasi di Bukittinggi, mengantar penumpang sampai ke tempat tujuan. Tempat duduk penumpang dan kusir (pengendara bendi) terbuat dari kayu, sempit, cukup muat untuk 6 orang dewasa. Satu orang penumpang bisa duduk di sebelah kusir, dan sisanya di kursi belakang. Roda bendi dari kayu yang dilapisi karet. Untuk menaiki bendi ada satu tatakan kaki dari besi. Penumpang bisa menginjak besi pipih itu sebagai pijakan untuk naik ke dalam bendi.
Bendi terdapat di depan jam gadang, dan di depan pasar banto, pasar bawah. Bendi tidak akan berkeliling kota mencari penumpang. Bendi hanya berdiri menunggu penumpang dan mengantar penumpang ke tempat tujuannya atau membawa penumpang keliling kota. Setelah mengantar penumpang ke tempat tujuan, bendi akan kembali ke tempatnya, di depan jam gadang atau di depan pasar banto.
Bendi biasanya digunakan untuk transportasi dari pasar ke rumah oleh ibu rumah tangga. Wisatawan dapat menggunakan jasa bendi mengelilingi kota Bukittinggi. Harga tergantung jarak tempuh, dan tawar menawar dengan kusir bendi. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp. 10.000 sampai Rp. 30.000, jika hanya mengantar ke satu tujuan. Jika ingin berkeliling kota, dari jam gadang, Jl, A. Yani (melewati kampung cina), ke kiri menuju panorama, dan jam gadang, ongkosnya berkisar antara Rp. 50.000 sampai Rp.100.000. Wisatawan bisa melihat keindahan dan kehidupan kota Bukittinggi menggunakan bendi, sangat menyenangkan karena bendi memiliki keunikan tersendiri saat kita menaikinya.
Suara Khas tapak kuda yang 'tuk tik tak tik tuk' dan udara dingin khas Bukittinggi akan menambah kesan yang unik dan menarik saat menaiki bendi. Badan pun juga sedikit bergoyang karena guncangan sepanjang perjalanan.
Biasanya pada setiap hari peringatan hut Kota Bukittinggi maupun di hari kemerdekaan Indonesia bendi akan mengikuti pawai mengelilingi Kota Bukittinggi. Para wisatawan pun bisa melihat riasan bendi yang berbeda pada hari hari biasanya. Tidak hanya itu, penumpang yang menaiki bendi biasanya memakai pakaian adat kota bukittinggi sehingga menambah kesan kekentalan adat Kota Bukittinggi yang masih terjaga.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |