1
398 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Souraja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Souraja merupakan rumah tradisional tempat tinggal para bangsawan, yang berdiam di pantai atau di kota. Kata Souraja dapat diartikan rumah besar, merupakan rumah kediaman tidak resmi dari manggan atau raja beserta keluarga-keluarganya. Rumah orang biasa atau rakyat kebanyakan meskipun bentuk dan ukurannya sama dengan souraja. Bangunan Souraja berbentuk rumah panggung yang ditopang sejumlah tiang kayu balok persegi empat dari kayu keras seperti kayu ulin, bayan, atau sejenisnya. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan mahkota berukir disebut bangko-bangko . Seluruh bahan bangunan mulai dari lantai, dinding balok-balok terbagi atas tiga ruangan, yaitu: Ruang depan disebut lonta karawana yang dibiarkan kosong, berfungsi untuk menerima tamu. Dahulu sebelum ada meja kursi, di ruangan ini dibentangkan tikar atau onysa...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Palindo
Ornamen Ornamen
Sulawesi Tengah

Patung Palindo mempunyai ketinggian ± 4 meter. Dan bahkan ada sumber yang menyebutkan patung ini merupakan patung Megalith pertama yang terkenal sampai ke seluruh penjuru dunia. Konon dimasa lalu tidak semua orang bisa menemukan patung-patung ini, hanya yang secara kebetulan tidak berniat untuk mencarinya saja. Selain Patung Palindo, terdapat juga patung-patung megalith lainnya yang tersebar di seluruh bagian padang Sepe.  Seperti situs patung Tadulako, situs Pokekea. Dan biasanya Setiap patung diberi nama oleh penduduk, dengan nama tempat ditemukannya. Antara lain patung Palindo, Loga, Torompana, dan Tarae Roe. Menurut info dari tetua adat setempat dan referensi dari berbagai sumber menyebutkan kalau Patung-patung tersebut diperkirakan berumur sekitar 3.000 SM – 1.300 SM. Namun dari sekian situs tersebut yang paling mencolok adalah situs Palindo.   Palindo berarti Sang penghibur tak bermulut. Senyum bukan karena ada mulutnya tapi karena hidungnya yang...

avatar
Rolan Mauludy Dahlan
Gambar Entri
Tari Pamonte
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Pomonte adalah salah satu tari daerah yang telah merakyat di Provinsi Sulawesi Tengah, yang merupakan simbol dan refleksi gerak dari salah satu kebiasaan gadis-gadis suku Kaili pada zaman dahulu dalam menuai padi, yang mana mayoritas penduduk suku Kaili adalah hidup bertani. Tari Pomonte telah dikenal sejak tahun 1957 yang di ciptakan oleh seorang seniman besar, putra asli Sulawesi tengah yaitu (alm) Hasan. M. Bahasyuan, beliau terinspirasi dari masyarakat Sulawesi Tengah yang agraris. Tari Pomonte melambangkan sifat gotong-royong dan memiliki daya komunikasi yang tinggi, hidup dan berkembang ditengah masyarakat yang telah menyatu dengan budaya masyarakat itu sendiri. Kata POMONTE berasal dari bahasa Kaili Tara ; - PO artinya = Pelaksana - MONTE artinya = Tuai (menuai) - POMONTE artinya = Penuai Tari Pomonte menggambarkan suatu kebiasaan para gadis-gadis suku Kaili di Sulawesi Tengah yang sedang menuai padi pada waktu panen tiba dengan penuh suka cita, yang dimulai dari menuai...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Yori
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tengah

Alat musik ini terbuat dari bambu,   kulit pelepah enau, dan tali dari kulit kayu . Yori merupakan alat musik jenis harpa mulut. Bagian lidah-lidah di tengah yori berfungsi sebagai vibrator, rongga mulut berperan sebagai resonator, sedangkan tali pada alat tersebut berfungsi sebagai pengatur nada. Alat musik ini dimainkan saat melihat gerhana bulan atau gerhana matahari pada masyarakat suku bangsa Kulawi.  Fungsi utama dari alat musik Yori yaitu hanya sebagai alat untuk menghibur diri, hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh Yori tidaklah keras. Dalam proses pembuatan alat musik Yori memerlukan waktu yang tidak sedikit, oleh karena itu jika ingin mencoba alat musik ini alangkah baiknya harus bersabar dahulu.     Sumber:  https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-yang-ditiup/#forward

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Tondok Kadidiangku
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sulawesi Tengah

Marampa' madale' kadadiangku Ri padang digente' Toraya Lebukan Sulawesi Membuntu, mellombok, mentanetena Nakapu' uma siapa'lak Nasakkai' Salu Sa'dan Kami sang Torayaan Umba-umba padang kimalei Tontong kipalan ara' Maparri', masussa ki tammui Sunga'ki ma'din kipamalean Tae' kipomabanda' penaa lamo passanan tengkoki Umpansundun rongko'mu Damai (dan) beruntung kelahiranku Di negeri yang dinamakan Toraya, Pulau Sulawesi Yang bergunung, yang berlembah, yang berbukit-bukit Diliputi sawah dan kebun, disejukkan oleh Sungai Sadang Kami semua orang Toraja Ke negeri manapun kami pergi tetap kami ingat dalam hati Suasah derita dapat kami jumpai kami tidak berkeberatan hati Itulah kewajiban kami menyempurnakan kejayaanmu

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
lembong
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tengah

  Sejenis seruling  dari Sulawesi Selatan khsusunya Tana Toraja. Panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2 cm, diujungnya dipasang tanduk kerbau atau sapi yang menyerupai cerobong.    

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tari Lumense
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Sup Ikan Jantung Pisang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.   RM yang menyediakan: Kingdom Foodcourt Jalan H. B. Yassin, Kota Gorontalo 96115

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Sup Ikan Jantung Pisang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu. Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai bahan utama.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari