 
            Paummisang adalah nama sebuah kampung yang berada di daerah Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia. Kata paummisang berasal dari bahasa Mandar yang berarti tumpukan ampas tebu. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat Mandar, nama paummisang ini diambil dari nama seorang kakek yang bernama Kanne[1] Paummisang. Mengapa kakek itu dipanggil Kanne Paummisang? Mengapa pula nama kakek itu diabadikan menjadi sebuah nama kampung? Jawabannya dapat Anda temukan dalam cerita Asal Mula Nama Kampung Paummisang berikut ini. Konon, di daerah Tinambung Mandar, Sulawesi Barat, ada seorang kanne (kakek) yang hidup seorang diri di sebuah rumah sederhana yang terletak di tengah-tengah kebunnya. Meskipun tempat tinggalnya cukup jauh dari permukiman penduduk, ia sering bergaul dengan penduduk yang setiap hari melintas di kebunnya. Pekerjaan sehari-harinya adalah menanam sayur-sayuran, umbiumbian, jagung, tebu, dan kelapa di kebunnya. Ia seorang petani kebun yang san...
 
            Samba` Paria adalah seorang gadis cantik jelita yang tinggal bersama adiknya di sebuah rumah panggung di tengah hutan di daerah Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia. Pada suatu hari, Raja Mandar bersama beberapa orang pengawalnya menculik Samba` Paria. Mengapa Raja Mandar menculiknya? Lalu bagaimana nasib Samba` Paria selanjutnya? Temukan jawabannya dalam cerita Samba` Paria berikut ini. Alkisah, di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hidup seorang gadis cantik jelita bersama seorang adiknya yang masih berumur sepuluh tahun. Kedua kakak beradik itu adalah yatim piatu. Mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Mereka tinggal di sebuah rumah panggung peninggalan orang tua mereka yang berada di tengah hutan belantara, jauh dari permukiman penduduk. Dari kejauhan, rumah mereka hampir tidak kelihatan, karena selain tertutupi pepohonan rindang di sekitarnya, juga diselubungi oleh tanaman paria (pare) yang menjalar mulai dari tiang, tangga, dinding, hingga ke atap rumahnya. Itulah sebabnya, ga...
 
            Onde-Onde hampir semua orang sudah mengenal penganan ini. Penganan yang biasa muncul di daerah Mandar, Sulawesi Barat, saat ada acara syukuran setelah mendapatkan barang yang baru. Bentuk syukuran kecil-kecilan atas hal "baru" maka Anda akan dengan mudah menemukan penganan ini. Kadang orang-orang di Mandar akan berkata dengan nada sedikit bercanda "Inna Onde-Ondena?" (Mana Onde-Ondenya?) jika tahu bahwa ada hal yang baru kemudian tak menemukan penganan ini. Penganan ini secara umum di negara Indonesia dan Malaysia sangat terkenal, orang-orang Jawa biasa menyebutnya dengan nama "Klepon". Penganan dari ketan yang berisi gula aren (gula merah) dengan konsistensi agak lunak atau sedikit encer, sangat lezat dinikmati sebagai cemilan saat pagi atau di sore hari. Secara umum Onde-Onde Mandar ini sama dengan onde-onde yang biasa dibuat, hanya saja saya memaparkan resep ala Mandar saja. Singkatnya onde-onde Mandar ini terbuat dari tepung beras dan tepung ketan (agak b...
 
                     
            Tetuq, adalah penganan yang juga ditemui di Mandar, Sulawesi Barat, ini adalah kuliner yang terbuat dari paduan tepung terigu (gandong) dan golla mamea (gula aren) yang diramu dan dikemas dalam kotak daun pandan berukuran kecil, rasa santan gurih yang dominan membuatnya menjadi lezat dan nikmat untuk dijadikan penganan diantara makanan utama. Di Indonesia, penganan ini mungkin lebih dikenal dengan nama "kue perahu", ia juga banyak ditemukan di disajikan di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Adapun cara membuat Tetu ini seperti yang telah dijelaskan oleh salah satu rekan saya "Rahmi Fajriah" dalam adalah sebagai berikut (resep ia sadur dari ibunya) : 1. Buatlah terlebih dahulu kotak pandannya yang lebih mirip "lopi-lopi" atau perahu kecil, untuk hasil yang maksimal pilihlah daun pandan wangi yang agak tua, kemudian dijemur atau sebentar agar ketika dilipat tidak mudah retak. 2. Lalu kemudian potonglah daun...
 
                     
            Ayam Paniki merupakan salah satu resep masakan khas sulawesi barat yang cukup populer di kalangan masyarakat luas. Mungkin sebagian dari anda semua masih cukup awam dengan jenis masakan ini. Masakan ini hampir mirip sekali dengan masakan opor ayam, hanya saja yang membuat berbeda dari masakan ini yaitu terletak pada beberapa bahan-bahan yang digunakan. Ok silahkan anda simak langsung bagaimana cara membuat resep masakan ini. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat ayam paniki : 1 ekor Ayam, kemudian anda potong menjadi 8 bagian 4 lembar Daun Jeruk, kemudian anda buang tulangnya 2 batang Serai, kemudian anda ambil putihnya dan dimemarkan 1 ½ sendok teh Garam 2 sendok teh Gula Pasir 100 ml Santan Kental dari ½ butir Kelapa 400 ml Santan Encer (dari sisa perasan santan kental) 2 batang Daun Bawang, kemudian anda potong-potong dengan ukuran 1 cm 2 sendok makan Minyak un...
 
                     
            ÏTuTuing adalah seorang anak laki-laki yang kulitnya bersisik seperti ikan terbang. Ia tinggal bersama orang tuanya di sebuah desa di daerah Mandar, Sulawesi Barat. Dalam bahasa Mandar, tui tuing berarti ikan terbang. Dulu, sebelum I Tui Tuing lahir, orangtuanya sudah lama menantikan kehadiran seorang anak. Mereka berdoa dikarunia anak, meskipun ia menyerupai ikan terbang. Lalu, ibunya hamil dan melahirkan I Tui Thing, ayahnya pun menerima dengan hati lapang. "Ini memang permintaan kita Bu, kita tidak boleh bersedih. Kita harus menerima dan merawat anak ini dengan baik," katanya pada istrinya. Bertahun-tahun kemudian, I Tui Tuing tumbuh besar. Orang tuanya sangat menyayanginya, segala permintaan I Tui Tuing selalu dipenuhi. Meski demikian, I Tui Tuing bukanlah anak yang manja. Ia selalu membantu ayah nya berlayar ke Teluk Mandar dan juga rajin membantu ibunya enyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Suatu hari, I Tui Tuing berkata, "Ayah, Ibu, sekarang aku telah...
 
                     
            Indonesia adalah salah satu negara penghasil seni tenunan terbesar di dunia khususnya dalam hal keanekaragaman hiasan (Fisher, 1979:9). Kreasi para penenun generasi terdahulu banyak dipengaruhi unsur-unsur budaya asing akibat pengaruh hubungan perdagangan dengan negara-negara tetangga yang telah berlangsung beratus-ratus tahun yang silam. Kondisi tersebut memberikan sumbangan cukup besar bagi kekayaan keanekaragaman jenis tenunan bangsa Indonesia. Pengaruh asing yang banyak mempengaruhi seni tenunan di Nusantara antara China, Eropa, India, dan Arab. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil-hasil tenunan yang sebelumnya terkesan sederhana yang kemudian berkembang menjadi tenunan yang kompleks, rumit, dan Indah. Ditambah lagi dengan kemilaunya yang dimuncukan oleh penggunaan benang emas dan sutra yang berneka warna. Hal itu seakan memberikan wajah baru baik dari segi teknik tenunan maupun warna dan ragam hiasnya. Sehingga tenunan yang semula hanya menggunakan benang kapas...
 
                     
            Kue bawang, Makanan yang tidak asing bagi orang indonesia karna setiap hari raya idul fitri hampir tidak pernah absen dari kue - kue yang biasa disajikan saat lebar. kue bawang berasal dari sumatra barat - Bukit tinggi, kue ini bercita rasa gurih dengan rasa dominan bawang. cara pembuatan yang mudah menjadi alasan kue bawang ini selalu jadi hidangan di saat lebaran, untuk membuat kue bawang ini kita membutuhkan alat / mesin pembuat pasta atau pastry. Kue bawang juga dapat dibuat dengan cara manual menggunakan penggiling adonan, bisa juga menggunakan otol bekas sirup yang sudah dibersihkan sebelumnya. agar kue bawang tetap renyah dalam jangka waktu yang lama anda harus meniriskan minyak pada kue bawang setelah proses penggorengan. yuk... kita lihat bagaimana sih cara membuat kue kering bawang Bahan Bahan : 250 gram tepung terigu protein sedang 50 gram tepung tapioka 50 gram tepung terigu ( untuk ditabur ) 2 butir telur ayam 75 ml sant...
 
                     
            Tarian ini dulunya merupakan tarian kemenangan Suku Mamasa yang sering dilakukan setelah pulang dari medan perang. Namanya adalah Tari Bulu Londong. Tari Bulu Londong adalah salah satu tarian tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari daerah Mamasa, Sulawesi Barat. Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian dan bersenjata seperti layaknya para prajurit pada zaman dahulu. Seperti halnya tarian perang lainnya, Tari Bulu Londong merupakan salah satu tarian yang sudah hampir punah dan tidak pernah ditampilkan lagi seiring dengan tidak adanya perang seperti zaman dahulu. Tarian ini kemudian diangkat kembali oleh masyarakat dan para budayawan yang ada disana sebagai apresiasi terhadap budaya lokal dan melestarikannya agar tidak punah seiring dengan pekembangan zaman. Walaupun sudah tidak lagi difungsikan sebagai tarian perang, namun Tari Bulu Londong kini lebih difungsikan sebagai tarian yang bersifat pertunjukan. Sehingga cocok dit...
