Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Barat Mandar
I Tui Ting
- 3 Agustus 2015

ÏTuTuing adalah seorang anak laki-laki yang kulitnya bersisik seperti ikan terbang. Ia tinggal bersama orang tuanya di sebuah desa di daerah Mandar, Sulawesi Barat.

Dalam bahasa Mandar, tui tuing berarti ikan terbang. Dulu, sebelum I Tui Tuing lahir, orangtuanya sudah lama menantikan kehadiran seorang anak. Mereka berdoa dikarunia anak, meskipun ia menyerupai ikan terbang.

Lalu, ibunya hamil dan melahirkan I Tui Thing, ayahnya pun menerima dengan hati lapang. "Ini memang permintaan kita Bu, kita tidak boleh bersedih. Kita harus menerima dan merawat anak ini dengan baik," katanya pada istrinya.

Bertahun-tahun kemudian, I Tui Tuing tumbuh besar. Orang tuanya sangat menyayanginya, segala permintaan I Tui Tuing selalu dipenuhi. Meski demikian, I Tui Tuing bukanlah anak yang manja. Ia selalu membantu ayah nya berlayar ke Teluk Mandar dan juga rajin membantu ibunya enyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Suatu hari, I Tui Tuing berkata, "Ayah, Ibu, sekarang aku telah dewasa. Usiaku sudah cukup untuk berumah tangga. Maukah kalian mencarikan istri untukku?"

Ayah dan ibu I Tui Tuing terkejut. Tapi, mereka berusaha bersikap tenang, "Anakku, Iihatlah keadaan dirimu. Seluruh kulitmu penuh sisik, Ayah takut tak ada gadis yang menerima pinangan kami," jawab ayahnya.

"Kenapa Ayah tak mencobanya dulu? Aku tak muluk-muluk, gadis itu tak perlu cantik. Yang penting ia mau menerima keadaanku dan bersedia hidup bersamaku," jawab I Tui Tuing. Dengan berat hati, orangtua I Tui Tuing mencoba memenuhi keinginan anak semata wayangnya itu.

"Apa? Kau sungguh menghina putriku! Kau kira kami sudi punya menantu seperti anakmu itu?" teriak salah satu keluarga saat orangtua I Tui Tuing berkunjung untuk meminang putrinya. "Keterlaluan! Keluar kalian dari rumahku! Putriku hanya akan bersanding dengan pemuda yang tampan dan kaya!" teriak keluarga yang lain.

Seharian itu orangtua I Tui Tuing mendatangi setiap rumah yang memiliki anak gadis. Namun hanya hinaan dan cercaan yang mereka terima. Dengan putus asa, mereka pulang ke rumah. "Maafkan kami Nak, kami sudah berusaha. Tak ada yang merelakan putrinya menikah denganmu," kata ibunya.

"Ayah, Ibu, apakah kalian sudah mendatangi semua anak gadis di desa ini?" tanya I Tui Tuing.

Ayahnya rnenggeleng, "Belum Nak, kami suah Ielah rnendengar hinaan-hinaan mereka. Memang ada satu rumah yang belum kami dutangi, yaitu Juragan Kaya. Ayah rasa percuma saja, karena mereka juga pasti akan menghina Ayah." I Tui Tuing tetap rneminta orangtuanya agar mendatangi rumah Juragan Kaya. "Mereka punya enam putri, aku yakin salah satu di antara mereka mau menikah denganku," kata I Tui Tuing mantap.

Keesokan harinya, orangtua I Tul Tuing bertamu ke rumah Juragan Kaya. Ia memiliki enam anak gadis yang cantik-cantik, namun berhati dengki. Hanya satu yang berhati baik, yaitu putri ketiga yang bernama Siti Rukiah.

Siti Rukiah dibenci oleh saudara-saudaranya. Selain hatinya baik, ia juga berparas cantik. Saudara-saudaranya iri dengan kecantikannya. Mereka tak ingin pemuda di desa itu menyukai Siti Rukiah. Itulah sebabnya, mereka mengoleskan bedak dari arang ke wajah Siti Rukiah setiap hari agar wajahnya tampak hitam clan mengerikan.

Kedatangan orangtua I Tui Tuing disambut baik oleh Juragan Kaya. Namun tidak dengan putri-putrinya. Berbagai hinaan mereka lontarkan, kecuali Siti Rukiah. "Jika tak ada yang mau menikahi I Tui Tuing, aku bersedia," katanya. Juragan Kaya terkejut, namun ia tak melarang.

Semua saudara Siti Rukiah bertepuk tangan gembira.

Mereka senang karena Siti Rukiah menikah dengan pria bersisik dan akan keluar dari rumah mereka. Pesta pernikahan pun digelar. I Tui Tuing sangat bahagia.

Keesokan paginya, I Tui Tuing pergi berlayar. Selama kepergian suaminya, Siti Rukiah memasak dan mencuci, kemudian mandi. Ia ingin membersihkan semua arang yang masih tersisa di wajahnya. Ya, saat pesta pernikahan, saudara-saudaranya masih mengoleskan bedak arang ke wajah Siti Rukiah.

Usai mandi, ia masuk ke kamar untuk merias diri. Saat sedang menyisir rambut, ia mendengar pintu depan terbuka. "Siapa itu?" tanyanya sambil melangkah keluar. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang pria tampan berkulit bersih di ruang depan. "Siapa kau?"tanya Siti Rukiah ketakutan.

"Kau juga siapa?" tanya pria itu. Keduanya saling bertukar pandang dengan heran. Setelah mereka mengamati satu sama lain, ternyata pria itu adatah I Tui Tuing. Kulitnya sekarang halus dan tak bersisik. Rupanya keajaiban dari Tuhan telah menghilangkan sisik di kulitnya. "Selama ini aku bersisik karena orangtuaku meminta pada Tuhan untuk dikaruniai anak, meskipun bersisik seperti ikan terbang. Namun setetah menikah denganmu, sisik itu hilang," I Tui Tuing berusaha menjelaskan.

Siti Rukiah ternganga mendengar penjelasan suaminya. "Lalu, mengapa wajahmu tak hitam lagi? Rupanya istriku adalah seorang wanita yang cantik," tanya I Tui Tuing lagi.

Kini giliran Siti Rukiah menjelaskan kalau selama ini saudara-saudaranya telah mengoleskan bedak arang ke wajahnya. I Tui Tuing segera memeluk istrinya, "Aku sungguh bahagia, punyai istri yang baik hati dan berparas cantik," katanya. Suami-istri itu hidup rukun dan bahagia.

 

 

Sumber: http://dongengceritarakyat.com/dongeng-anak-anak-indonesia-kisah-i-tui-ting/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya