Resep Membuat Kue Lontar Yang Enak. Kue yang manis dan gurih ini adalah kue lontar yang tidak jauh berbeda dengan Pie Susu. Karena rasanya itu, kue ini menjadi kegemaran. Kue ini asli Papua lho. Menurut beberapa sumber sejarah kue lontar ini awalnya berasal dari jaman belanda, dalam bahasa Belandanya kue ini disebut Rontart( atau kue bundar) dibakar di piring khusus keramik jaman dulu. Karena masalah lafal pengucapan oleh lidah orang papua, lalu kue tersebut diucapkan menjadi “Lontar”. Kue ini pun diwariskan secara turun temurun di Papuan sejak jaman belanda, dan sitiap hari besar khususnya hari lebaran. Dan sekarang berkembang ke seluruh papua bahkan keluar papua serta dimodifikasi dengan nama lain. Untuk Anda yang ingin mencoba Membuat Kue Lontar Yang Enak ini tapi tidak tahu resepnya. Tenang saja..karena berikut ini merupakan Resep Membuat Kue Lontar Yang Enak yang bisa Anda coba dirumah. Yuk langsung saja simak resepnya! Bahan Kuli...
Sagu Batangan juga salah satu makanan khas papua.Diproduksi dari tepung sagu kemudian dicetak dan dijemur pada cuaca yang cerah di siang hari. Sagu batangan ini dapat bertekstur lembek dan dapat pula bertekstur keras. Anda dapat memakan sagu batangan ini dengan berbagai macam cara, salah satunya mencelupkannya kedalam teh apabila Anda menyukai rasa manis dan renyahnya sagu batangan. Sumber https://dindawindy.wordpress.com/2015/06/12/tentang-kota-sorong-budaya-papua-makanan-khas-papua-dan-ciri-khas-papua/
Secara harfiah Samsom dalam bahasa Suku Matbat yang berarti larangan. Tradisi Samsom merupakan sebuah aturan bersama bahwa masyarakatnya dilarang mengganggu satu wilayah dalam kurun waku tertentu. Ritual Samsom dilaksanakan setahun sekali selama kurun waktu enam hingga tujuh bulan lamanya. Ritual Samsom ini di pimpin oleh tokoh masyarakat yang disebut Mirinyo. Pelaksanaan upacara adat di mulai ketika seorang Mirinyo membacakan mantra yang ditunjukan kepada para penjaga laut. Suku Matbat percaya bahwa para penjaga laut itulah yang memberikan kesuburan kepada mahluk hidup laut sehingga hasilnya akan berlimpah. Mantra-mantra dibacakan saat matahari terbit, Mirinyo berdiri di depan kampung dan menghadap laut lalu menancapkan tanda larangan yang disebut Gasamsom. Tanda larangannya berupa batang pohon salam yang daunnya di pangkas. Cabang dan rantingnya dibiarkan utuh untuk menggantungkan sesajen seperti Sababete berupa rokok, pinang, tembakau, dan carik-carik k...
Tau atau ada juga yang menyebutnya aries adalah makanan tradisional suku bangsa Wamesa. Makanan ini terbuat dari sagu dan kelapa parut yang dibungkus dengan daun sagu. Kemudian, bungkusan tersebut dibakar di atas bara api. Tau merupakan makanan sehari-hari yang juga disajikan sebagai pelengkap pada setiap acara adat. Sumber: https://www.senibudayaku.com/2018/01/makanan-tradisional-papua-barat.html
Peralatan Pisau Wadah plastik, sebagai alat tampung Bahan-bahan Buah pala secukupnya Garam secukupnya Air putih secukupnya Langkah Membuat Cemilan Manisan Pala Kering Enak Butiran buah pala dilepas kulitnya lalu diredam dalam air yang sudah dicampur dengan garam sekitar satu malam lamanya. Buah pala yang sudah selesai direndam kemudian dibelah dan diiris (umunya dibentuk seperti bunga mekar, kipas atau ring). Taburi terlebih dahulu buah palanya dengan gula pasir secara merata agar buah palanya terasa manis. Ulangi menaburkan gula pasir pada buah pala hingga tiga kali pengulangan. Jemur buah pala sekitar 4-5 hari lamanya di bawah terik matahari langsung hingga benar-benar kering. Angkat dan kemas. Manisan pala kering siap dinikmati. Sumber : http://liaviratamaladjahaya.blogspot.co.id/2015/12/budaya-makanan-dan-ciri-khas-kota-fak.html https://www.makanajib.com/resep-ce...
Bru We adalah makanan tradisional orang Abun, dengan bahan dasar sagu dan pisang. Cara Pembuatan: Siapkan sagu dan pisang. Pisang yang digunakan adalah pisang masak. Kuliti pisang dan hancurkan hingga halus kemudian pulung menjadi bulat-bulat kecil. Siapkan bambu berukuran sedang dengan panjang sekitar satu meter. Sementara itu, siapkan perapian di tungku. Setelah semua bahan siap, masukkan sagu ke dalam bambu dan padatkan dengan cara memukul batang bambu. Masukkan pisang dan selingi lagi dengan sagu, lakukan berulang hingga bambu penuh. Tutup lubang bambu dengan daun pisang. Letakkan bambu diatas perapian, hingga benar-benar masak, sekitar 30 menit hingga satu jam Bru We, selain dikonsumsi untuk penganan sehari-hari juga dihidangkan pada saat pesta adat, sebagai hidangan utama. Fungsi sosial dari makanan tradisional ini adalah untuk mempererat rasa solidaritas, selain itu merupakan bagian dari pengetahuan tradisional dalam memanfaatkan alam sebagai sumber daya untuk me...
Brube adalah makanan tradisional masyarakat Abun yang berbahan dasar sagu. Cara membuat: Siapkan sagu / tepung sagu dan bambu. Buat api dalam tungku dan buatlah para-para di atas tungku tersebut. Masukkan sagu dalam bamboo sampai padat dan penuh. Bakar diatas para-para hingga bambu berubah warna kecoklatan. Setelah itu angkat dan dinginkan. Setelah dingin belah bambu dan brube siap untuk disantap. Brube biasanya dihidangkan pada saat pesta adat maupun konsumsi sendiri. Seperti makanan tradisional lainnya, brube terbuat dari sagu. Namun brube tidak mendapat tambahan apapun seperti daging atau pisang. Brube dikonsumsi sehari-hari dan juga disajikan pada saat ritual adat. Membuat brube dan makanan tradisional lain merupakan keahlian yang harus dimiliki kaum perempuan, untuk itu diajarkan sejak dini. Keahlian memasak dan mengolah makanan menjadi syarat khusus bagi perempuan yang hendak menikah. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newd...
Tau adalah Makanan Tradisional Suku Wamesa, dari Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat Tau, atau juga ada yang menyebutnya Aries adalah makanan tradisional suku Wamesa. Makanan ini terbuat dari sagu dan kelapa parut yang dibungkus dengan daun sagu dan kemudian dibakar di atas bara api. Bahan: *. Sagu Mentah *. Kelapa parut *. Garam *. Daun Sagu Proses Pembuatan Tau: *. Pertama, sagu di tapis, setelah itu sagu dicampur dengan buah kelapa yang sudah diparut isinya dan tambahkan garam secukupnya, kemudian diaduk menjadi satu sampai tercampur merata. *. Kedua, masukan kedalam daun sagu yang sudah dipersiapkan. Ambil adonan sagu yang sudah dicampur dengan kelapa parut di letakan diatas daun sagu secukupnya, kemudian daun sagu dilipat atau digulung setelah itu kedua ujung daun sagu dijepit dengan batang lidi. *. Setelah itu adonan sagu yang dibungkus dengan daun sagu siap di bakar diatas bara api (yang sebelumnya kayu dibakar sampai sisa arangnya). W...
Kuliner kali ini akan membahas tentang Tuna, ini kedua kali saya makan Tuna di Sorong, sepertinya disini Tuna menjadi makanan yang cukup terkenal karena sering saya lihat di tempat - tempat makan. Tempat makan kali ini direkomendasikan oleh rekan - rekan saya di tempat kerja, yang sudah terlebih dahulu ada di Sorong. Namanya adalah Dapur Kita yang terletak sederet dengan Pom Bensin Pertamina di jalan baru, tidak ada nomornya karena berupa pedagang kaki lima. Pantas saja rekan - rekan saya merekomendasikan tempat ini, ramai sekali pengunjungnya, bahkan penuh hanya tersisa satu meja saat saya datang. Menu yang bisa dipesan ya dada tuna itu, harganya sekitar 30 ribu rupiah, pilihan minumannya ada es teh dan es jeruk. Berhubung pengunjungnya sangat banyak maka menunggunya pun juga cukup lama karena tuna nya nanti dibakar terlebih dahulu. Penyajiannya pun cukup unik karena langsung ada beberapa pilihan sambal, jadi ada sambal mangga, sambal kacang, sambal cabai, dan sayuran yang men...