Ritual
Ritual
Ritual Papua Barat Raja Ampat
Samson atau Sasi
- 22 Januari 2018

Secara harfiah Samsom dalam bahasa Suku Matbat yang berarti larangan. Tradisi Samsom merupakan sebuah aturan bersama bahwa masyarakatnya dilarang mengganggu satu wilayah dalam kurun waku tertentu. Ritual Samsom dilaksanakan setahun sekali selama kurun waktu enam hingga tujuh bulan lamanya. Ritual Samsom ini di pimpin oleh tokoh masyarakat yang disebut Mirinyo.

Pelaksanaan upacara adat di mulai ketika seorang Mirinyo membacakan mantra yang ditunjukan kepada para penjaga laut. Suku Matbat percaya bahwa para penjaga laut itulah yang memberikan kesuburan kepada mahluk hidup laut sehingga hasilnya akan berlimpah. 

 
Mantra-mantra dibacakan saat matahari terbit, Mirinyo berdiri di depan kampung dan menghadap laut lalu menancapkan tanda larangan yang disebut Gasamsom. Tanda larangannya berupa batang pohon salam yang daunnya di pangkas. Cabang dan rantingnya dibiarkan utuh untuk menggantungkan sesajen seperti Sababete berupa rokok, pinang, tembakau, dan carik-carik kain bewarna merah. Mirinyo juga menancapkan dua buah Gasamsom pada ujung-ujung kampung dan semuanya menghadap ke laut. 
Disaat itulah larangan berlaku dan setiap penduduk asli ataupun pendatang dilarang untuk mengambil hasil laut hingga Sasi atau Samsom selesai. Bagaimana untuk yang melanggar ?. Untuk yang melanggar aturan, jika dahulu diberikan hukuman berupa cambuk dan pasung, namun saat ini diganti dengan pekerjaan-pekerjan yang bermanfaat untuk kepentingan sosial.
 
Dalam tradisi Samsom tidak adanya pengawasan oleh pemerintahan adat hanya saja ini merupakan menjadi tanggung jawab seluruh warga. Dengan maksud bagi warga yang melihat pelanggaran wajib melaporkan kepada pemimpin adat.
 
 
 
Mereka percaya bila waktunya tiba, akan di tandai dengan perubahan alam seperti angin tidak lagi bertiup kencang, dan kemudian Samsom dinyatakan dibuka. Waktu pelaksanaan juga di pagi hari menjelang matahari terbit dan seluruh warga menghadap laut. Kepala adat yang disebut raja mengucapkan mantra-mantra kepada penjaga, penghuni laut, serta leluhur yang telah meninggal. Isinya mengucapkan rasa syukur atas perlindungan selama masa Samsom, terima kasih atas kesuburan, serta permohonan agar warga Kampung Lilinta tidak terkena musibah selama mereka mengumpulkan hasil laut. Lalu Mirinyo meniupkan Kulit Triton (sejenis cangkang kerang) dengan keras sebagai tanda masa Samsom telah berakhir.
 
 
 
Pada hari pertama pembukaan Samsom warga yang masih sehat dan kuat, laki – laki , perempuan, anak – anak langsung menyerbu laut, mereka mengambil hasil dari laut seperti kerang, Ikan, rumpu laut dan lainnya. Dalam pengambilan juga memiliki aturannya seperti di hari pertama dilarang melewati batas perairan yang ditentukan dari pesisir pantai. Pada hari kedua warga dapat mengambil hasil laut di zona berikutnya, yang agak jauh dari pesisir pantai. Dan di hari ketiga warga boleh mengambil hasil laut di wilayah perairan yang jauh.
 
 
 
Suku Matbat sangat peduli dengan pelestarian lingkungan laut, sesungguhnya mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam dan mencari sagu. Dari tradisi Samsom sepertinya Suku Matbat memiliki pandangan kedepan tentang perubahan iklim yang tak menentu. Untuk itu mereka harus bisa hidup di dua alam. Manjadi petani sekaligus pelaut. 
 
Ini merupakan Kepulauan yang ajaib di mana suku – suku petinggalnya mampu menyerap sistem pengetahuan modern secara cepat juga mampu dalam mempertahankan adat istiadat setempat. Di situlah perubahan demi perubahan terjadi tanpa harus meninggalkan identitas diri.
 
 
 
Sebuah sistem konservasi alam yang di kenal dengan Sasi atau Samsom memiliki andil besar terhadap pelestarian alam di segitiga koral yang menjadi jantung kekayaan terumbu karang dunia yaitu Raja Ampat, dengan tradisi ini sehingga keberadaan populasi biota laut dapat terjaga dan tetap lestari. Budaya  yang dibangun dari kearifan lokal kampung-kampung kecil di Kepulauan Raja Ampat patut di lestarikan!.
 
Sumber: http://macam-macam-tarian-daerah.blogspot.co.id/2013/10/daftar-nama-warisan-tradisi-suku-suku.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya