Meskipun beliau bernama sunan kudus, namun sebenarnya bukan asli dari Kudus. Beliau pendatang dari daerah Jipang Ponolan yang merupakan daerah di sebelah utara Blora. Di sana, ia dilahirkan dan diberi nama Ja’far Shodiq. Beliau merupakan putra hasil dari pernikahan Sunan Ngudung (raden Usman Haji ) dengan Syarifah. Sunan Ngudung sendiri terkenal sebagai seorang panglima perang yang tangguh. Suatu hari, ia tewas dalam peperangan antara demak dan majapahit. Setelah itu putranya, yaitu Ja’far shodiq menggantikan posisi ayahnya. Tugas utamanya adalah menaklukkan wilayah kerajaan majapahit untuk memperluas kekuasaan demak. Ja’far soduk tidak merasa asing ketika bertanggung jawab sebagai senopati. Karena saat beliau masih remaja, beliau tidak hanya mempelajari ilmu agama, namun juga ilmu ilmu yang lain, seperti ilmu kemasyarakatan, politik, budaya, seni dan perdagangan. Selain kepada ayahnya, ia juga pernah menimba ilmu kepada Sunan Ampel dan Kiai Telingsi...
Peperangan antara prajurit Tuban dan Pati . Saat itu, banyak penduduk Pati yang pergi melarikan diri untuk mengungsi demi keselamatan jiwanya. Salah seorang diantaranya adalah Kyai Pati . Dia pergi kearah timur di Daerah Semarang. Dengan mengendarai seekor sapi yang bernama Pragolapati , sapi itu bisa lari cepat sampai tidak bisa di ikuti oleh musuh, dia mengungsi bersama para pengikutnya. Dan tibalah rombongan ini di sebuah tempat yang dianggapnya sudah cukup aman dan nyaman. ''Daerah ini rasanya cukup aman untuk berlindung,'' kata Kyai Pati, benar Kyai sepertinya aman dan kelihatannya daerahnya juga subur kata pengikutnya. ''Bagaimana kalau kita menetap di daerah ini saja?'' tanya Kyai Pati, yang dijawab ''setuju'' oleh semua pengikutnya dengan sorak-sorak . Kemudian Kyai Pati berkata, ''Wahai saudara-saudaraku semua, saksikanlah, daerah ini akan saya ber...
Salah satu legenda yang terkenal di Dieng adalah mengenai Kiai Kolodete. Namun, cerita mengenai Kiai Kolodete memiliki banyak versi. Salah satu versinya diperoleh wartawan merdeka.com , Mardani, dari tokoh pemuda dan budaya Dieng, Alif Fauzi (38). Menurutnya, Kiai Kolodete adalah seorang resi Hindu penguasa Dieng yang akhirnya memilih masuk Islam. Kiai Kolodete adalah salah satu penjaga Dieng. Dia menjaga wilayah tengah Dieng. Selain Kiai Kolodete, ada empat orang lainnya yang ditugaskan oleh para walisongo untuk menjaga ke-Islaman masyarakat Dieng saat itu. Empat orang itu adalah; Kiai Karim yang bertugas menjaga Dieng wilayah selatan, Kiai Ageng Selo Manik yang bertugas menjaga Dieng wilayah timur, Kiai Ageng Mangku Yudho yang bertugas menjaga Dieng wilayah barat, dan Kiai Walik yang bertugas menjaga Dieng wilayah utara. "Makam mereka ada beberapa di sekitar sini. Di barat Desa Karang Tengah ada makamnya Ki Ageng Mangku Yudho, dan Kiai Walik ma...
Pura Pakualaman merupakan yang termuda dari keempat kraton yang berada di Jawa Tengah. Seperti halnya dengan sub-wilayah Mangkunegaran di Solo, yang didirikan oleh dinasti Paku Buwono yang lebih muda, Pakualaman adalah kerajaan terpisah di dalam wilayah kekuasaan Yogyakarta. Walaupun terpisah dan merdeka mereka tetap mengakui kesenioran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pemerintah kolonial Inggris banyak berperan dalam membangun Pura Pakualaman. Masa pemerintahan Inggris yang singkat di Hindia Belanda (1811-1815) terjadi pada saat timbulnya anti-kedatangan penjajah di kerajaan Yogyakarta dan Surakarta. Dengan harapan agar kekuatan Kraton Yogyakarta melemah, Gubernur Inggris, Thomas Stamford Raffles, menggunakan kesempatan untuk turut campur dalam pertikaian yang berkepanjangan antara Hamengku Buwono II, pemimpin gerakan anti-kolonial, dan anaknya, Hamengku Buwono III. Raffles, kemudian menyerang Kraton Yogyakarta, dan dengan bantuan paman Sultan, Pangeran Natakusuma,...
Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan seperti Hutan Jati Cagar Alam Danalaya, kecamatan Slogohimo, sekitar 60 km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo di Kulon Progo, sekitar 60 km ke barat Yogyakarta. Istilah genderuwa yang sebenarnya diduga berasal dari bahasa Kawi gandharwa yang berakar dari bahasa Sansekerta gandharva. Gandharwa dalam kepercayaan Hindu dan Buddha (yang merupakan kepercayaan dominan di zaman kerajaan Hindu Buddha di nusantara) digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan. Mitos genderuwa sebagai makhluk gaib sendiri diduga berakar dari mitos kuno Persia gandarewa. Dalam mitos Persia, gandarewa adalah siluman air Persia yang terus-menerus mencoba...
PRASASTI PLUMPUNGAN Prasasti Plumpungan (juga disebut Prasasti Hampran) adalah prasasti yang tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170 cm, lebar 160 cm dengan garis lingkar 5 meter. Prasasti ini ditemukan di Desa Beringin, Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Prasasti Plumpungan sudah berumur kurang lebih 1268 tahun, sebab angka tahun pembuatan prasasti ini adalah tahun 750 Masehi. Prasasti ini dipercaya sebagai asal mula kota Salatiga. Sejarah Singkat Prasasti Plumpungan Prasasti Plumpungan diperkirakan dibuat pada hari Jumat tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi. Naskah tersebut ditulis oleh seorang citraleka (sekarang dapat disebut sebagai penulis, penggarap naskah atau pujangga) yang dibantu oleh sejumlah pendeta (resi) dan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta. Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum tetang status tanah perdikan atau swatantra bagi suatu daerah yang dahu...
Kebudayaan Indonesia Ngomong- ngomong tentang budaya Indonesia. Indonesia sangatlah banyak mempunyai aneka ragam budaya mulai dari alat musik, tari -tarian, permainan, dan banyak lagi. Kali ini saya akan membahas budaya yang ada di daerahku nih teman-teman, Cilacap. Budaya yang di Cilacap juga cukup banyak nih seperti tradisi sungkeman, tradisi 3 hari 7 hari 10 hari, taraian lengger, ebeg, barongan, dan makanan tradisional. Nah yang akan saya paparkan disini yaitu makanan tradisional. Apasih makanan tradisional itu? Makanan tradisional apa saja sih yang ada di Cilacap? Mengapa harus makanan tradisional? . Akan saya jelaskan yaa teman-teman. Makanan tradisional adalah suatu makanan khas daerah tertentu yang sudah ada sejak jaman dulu. Nah makanan tradisonal di Cilacap cukuplah banyak seperti gatot, krawu, oyek, getuk, dan masih banyak lainnya. Ngomong-ngomong makakan di era globalisasi ini banyak warga Indonesia sudah tidak banyak mengenal makanan tradisional. Hampir semua warga Indone...
Munggah Molo (Menaikan Kerangka Atap) Tradisi Jawa dalam Membangun Rumah Sekilas Mengenai Munggah Molo Di daerah Jawa Tengah sejak zaman nenek moyang terdahulu sangat terkenal dengan berbagai macam kearifan lokal yang tumbuh mengakar mebudaya dikehidupan masyarakatnya. Masyarakat Jawa tengah selain terkenal dengan kehalusan bahasa dan sopan santunya, sejak dulu juga dikenal sangat menghargai alam sekitar dan dalam setiap tindakanya selalu mengandung makna filosofis luhur yang sangat menarik untuk dijadikan bahan kajian. Salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan seseorang ialah kebutuhan akan tempat tinggal. Dalam konsep kehidupan masyarakat Jawa Tengah, kebutuhan akan tempat tinggal ini menjadi salah satu hal yang dipikirkan masak-masak terutama bagi setiap individu yang hendak berkeluarga. Tatanan budaya Jawa sangat detail mengatur tentang bagaimana tata cara dalam mempersiapkan tempat tinggal salah satunya dengan adanya Upacara Adat “Munggah Molo”. Upa...
Tradisi berperilaku homoseksual ternyata sudah lama terjadi di Indonesia. Di Ponorogo, Jawa Timur, tradisi memelihara gemblak oleh warok adalah hal turun temurun. Gemblak merupakan bocah laki-laki berusia antara 12-15 tahun. Mereka berparas tampan dan terawat. Bagi seorang warok, memelihara gemblak adalah hal yang wajar dan diterima masyarakat. Konon sesama warok pun pernah beradu kesaktian untuk memperebutkan seorang gemblak idaman dan juga terjadi praktik pinjam meminjam gemblak. Diyakini, warok akan hilang kesaktiannya jika berhubungan intim dengan perempuan , meskipun itu istrinya. Makanya, mereka memelihara warok dan diperlakukan layaknya sebagai istri. Di beberapa pesantren, ada juga istilah warok. Namun jika di Ponorogo ada istilah gemblak, maka di pesantren ada sebutan mairil. Definisinya pun tak jauh beda. Mairil diistilahkan sebagai santri putra yang tampan berkulit putih. Mereka yang memiliki wajah ganteng, tampan, imut, dan baby face. Menurut pe...